PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Wednesday, January 20, 2021
PENGOLAHAN LIMBAH UNTUK PAKAN TERNAK (Inovasi Desa)
PENGOLAHAN LIMBAH UNTUK PAKAN TERNAK (Inovasi Desa)
RINGKASAN UMUM
Pengolahan limbah cangkang bekicot yang berada di Dsn. Tundan, Ds. Purwotengah, Kec. Papar, Kab. Kediri merupakan usaha perseorangan yang sudah beroperasi sejak Tahun 2011. Usaha ini ditekuni seorang ibu rumah tangga bernama Ibu Watik. Ibu Watik berinovasi dengan limbah yang tadinya sangat mengganggu kenyamanan warga karena bau yang ditimbulkan menjadi barang yang mempunyai nilai ekonomis.
TANTANGAN DAN LATAR BELAKANG MASALAH
Di Dusun Tundan, Desa Purwotengah terdapat sebagian lahan yang digunakan untuk tempat pembuangan limbah cangkang bekicot dari PT. Nusantara Kediri. Akibatnya wilayah tersebut menjadi tidak sehat dan polusi udara akibat bau yang ditimbulkan dari limbah tersebut sangat mengganggu kenyamanan warga. Salah satu warga yang bernama Ibu Watik mempunyai inovasi, dengan tangan terampilnya Beliau menyulap limbah – limbah yang sangat mengganggu tersebut menjadi barang yang mempunyai nilai ekonomis. Dengan adanya inovasi dari Ibu Watik cangkang bekicot yang tadinya hanya limbah diolah menjadi tepung pakan ternak yang mengandung nutrisi untuk kebutuhan nutisi hewan ternak. Ibu watik mendapat ilmu mengolah limbah cangkang bekicot tersebut saat mengikuti suaminya bekerja di Bali. Setelah pulang ke Purwotengah pada pertengahan tahun 2011 dimulainyalah usaha tersebut.
SOLUSI / INOVASI YANG DIJALANKAN
Limbah cangkang bekicot yang semula keberadaannya sangat menggagu kenyamanan warga diolah menjadi tepung pakan ternak. Selain itu sisa kotoran di cangkang digunakan sebagai pakan lele.
PROSES PENYELESAIAN MASALAH / TANTANGAN
Dengan melihat kondisi yang sedemikian maka diadakanlah rapat/musyawarah tingkat Desa dengan menghadirkan Ketua RT/RW, Tokoh Masyarakat, Perangkat Desa dan pemilik lahan. Akhirnya dengan ketrampilan yang dimiliki Ibu Watik dapat mengatasi masalah limbah yang sangat mengganggu. Untuk operasional atau pendanaan Ibu Watik berupaya secara mandiri. Untuk tenaga kerja beliau menggunakan warga sekitar. Dengan begitu usaha Ibu Watik dapat mengurangi angka pengangguran di Ds. Purwotengah.
HASIL
Dengan inovasi yang dilakukan Ibu Watik permasalahan limbah cangkang bekicot di Dsn. Tundan, Ds. Puwotengah dapat teratasi, dan dapat menyerap tenaga kerja warga sekitar. Disamping itu kebutuhan pakan ternak yang bernutrisi dapat tercukupi.
PEMBELAJARAN
Dengan adanya masalah limbah dibutuhkan tangan terampil, orang-orang yang mau berinovasi di dalamnya. Perlu dilakukan pendekatan musyawarah/mufakat dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Dengan dukungan semua pihak usaha Ibu Watik dapat berjalan lancar dan masalah di warga sekitar lokasi pembuangan juga teraatasi.
REKOMENDASI
Kesulitan yang dialami Ibu Watik pertama kali yaitu pendekatan dengan warga. Akhirnya dengan musyafarah mufakat semua dapat teratasi. Dan saat ini usaha Ibu Watik berkembang cukup pesat dan bidang pemasaran yang menjadi permasalahan. Produk Ibu Watik hanya dikenal dari mulut ke mulut, belum memiliki pemasaran yang profesional. Padahal pasarnya sudah sampai ke Pulau Bali.
Disarikan dari karya TPID-PID Kec. Papar
Subscribe to:
Posts (Atom)