PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Tuesday, April 13, 2021
MENGOLAH LAHAN TIDUR UNTUK WISATA EDUKASI JAMU
MENGOLAH LAHAN TIDUR UNTUK WISATA EDUKASI JAMU
Ringkasan Dusun Jambe terletak di Desa Semin, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan dusun penggagas wisata edukasi herbal/pertanian. Letaknya yang berdekatan dengan calon rest area Kedung Mboro yang merupakan pusat perekonomiajn warga Kecamatan Semin, memberikan peluang bagi masyarakat di Dusun tersebut menggagas adanya paket wisata edukasi jamu yang berbentuk taman herbal mayangsari. Taman herbal mayangsari terdapat 53 jenis tanaman herbal yang terus akan di tingkatkan populasi dan jenis tanamannya. Sehingga harapan kedepan taman ini akan menjadi rujukan tanaman herbal terlengkap di Kecamatan Semin, dan di Kabupaten Gunungkidul pada umumnya. Pemanfaatan taman herbal ini dapat digunakan, diantaranya untuk ; Sebagai tempat musyawarah atau pertemuan-pertemuan warga dan instansi di kawasan tersebut dengan penyediaan menu minuman dan snack khas herbal. Sebagai sarana edukasi warga dan anak sekolah, untuk lebih mengenali jenis dan fungsi masing-masing tanaman herbal. Sebagai tempat pembibitan dan pengembangan tanaman herbal di Kecamatan Semin. Latar Belakang Tersedianya lahan yang masih kosong dan kurang produktif untuk pertanian warga, lebih efektif dan berguna jika dimanfaatkan sebagai lahan pertanian herbal Tersedianya sumber daya Kebun Bibit Desa (KBD) di wilayah tersebut Dusun jambe merupakan dusun yang menjadi program Kawasan Rumah Pangan Lestari Dukungan dan motivasi dari Pemerintah Desa Semin dan serius terhadap pembinaan kawasan wisata pertanian melalui anggaran dana desa Menurunnya pemahaman tradisi lokal terhadap fungsi tanaman herbal sebagai jamu tradisional akibat tergerus arus globalisasi. Pemanfaatan Lahan Tidur Untuk Wisata Edukasi Jamu Desa Semin, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa YogyakartaDokumen Pemberdayaan Inovasi Desa • Bursa Inovasi Desa 131 Bidang Kewirausahaan Inovasi Pengembangan wisata pada lahan pertanian tandus untuk meningkatkan ekonomi warga melalui edukasi herbal, pemanfaatan barang bekas dan kawasan herbal. Proses Berawal dari kesadaran masyarakat dan kepedulian kelompok KWT mayangsari terhadap pentingnya kesiap sediaan tamanan obat keluarga (TOGA), maka pada bulan April 2018 gagasan untuk membuat taman herbal tersebut telah muncul. Pengurus kelompok wanita tani maayangsari jambe melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Pemerintah Desa Semin terkait gagasan pembentukan taman herbal di dusun Jambe. Adanya tanggapan positif dari Pemerintah Desa Semin, gayung bersambut terhadap pengembangan wisata dan adanya kebun bibit desa yang selama ini mendapat bantuan pembinaan peningkatan kapasitas kepada pengelola melalui anggaran dana desa. Tindak lanjut dengan adanya sosialisasi dan kerjasama dari Bintang Toedjo terkait pembentukan taman herbal. Satu padu antara pengurus dan kelompok KWT Mayangsari, Pemerintah Desa, dan PT Bintang Toedjo dalam membuat taman herbal mayangsari. Hingga saat ini wisata edukasi ini dikelola dengan biaya/ tiket masuk per orang sebesar Rp 5000,- sampai dengan Rp. 10.000,- dengan fasilitas tambahan mendapatkan minuman jahe dan snack, sehingga dapat lebih menarik wisatawan lokal dan manca. Hasil Kelompok KWT Mayangsari mendapatkan juara 2 (dua) pada lomba taman herbal Bejo tahun 2018 yang diadakan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Terbangunnya kesadaran masyarakat akan pentingnya tanaman herbal sebagai jamu tradisional, pengembangan desa wisata sehingga mampu meningkatkan perekonomian dan taraf hidup warga sekitar. Terjadi hubungan kelembagaan dan kerjasama yang baik antara kelompok masyarakat, kelembagaan desa dan pihak luar. Adanya pilihan destinasi wisata baru di Kecamatan Semin sebagai rujukan wisata edukasi bagi lembaga pendidikan khususnya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak Kanak (TK). Pembelajaran Menyatunya kekuatan Pemerintah, dalam hal ini adalah Pemerintah Desa Semin dengan masyarakat Kelompok Wanita Tani di dusun Jambe dalam keseriusan menggagas kemandirian ekonomi warga dan pengembangan wisata menghasilkan kinerja yang baik dan berkualitas. Pemerintah desa menjadi salah satu sarana penting dalam menjembatani kesenjangan kebijakan dan informasi dari pihak swasta. Rekomendasi Pemerintah desa dapat melibatkan instansi atau pihak perusahaan lain yang terkait untuk memaksimalkan kualitas pengelolaan taman herbal. Pengelola atau pemerintah desa perlu bekerja sama dengan lembaga kompeten di bidang herbal untuk mendapatkan sertifikasi dan penelitian terhadap fungsi tanaman herbal. Perlu di bangun saung-saung sebagai sarana penunjang bagi wisatawan yang berkunjung. Kontak Informasi Tri Sutarno (Kepala Desa) : 085868339377 Ninik Rahayu (Kasi Kesejahteraan) : 085799232636 Totok Muwarsito (Pengelola Wisata) : 085743248404
Di sarikan dari menu nasional bursa inovasi desa PID P3MD 2019
Subscribe to:
Posts (Atom)