Friday, February 26, 2021

KERAJINAN TALI KUR JADI TAS DOMPET GANTUNGAN KUNCI DLL EKONOMI KREATIF K...

KERAJINAN TALI KUR JADI TAS, DOMPET, GANTUNGAN KUNCI, DLL EKONOMI KREATIF KELOMPOK PEREMPUAN Hj. Neni Frismawati adalah warga Desa Tanjung Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri Provinsi Jawa Timur yang memiliki keahlian membuat kerajinan tangan dari Tali Kur menjadi barang jadi seperti tas, dompet, gantungan kunci yang layak pakai dan layak jual. Dari Keahlian yang dimiliki kemudian ditularkan kepada perempuan-perempuan yang ada di Desanya yang kemudian juga dapat merasakan hasil berupa penambahan pendapatan dari kerajinan yang telah didapatkan dengan cara belajar bersama-sama dengan sesama perempuan yang ada di Desa. Tantangan dan Latar Belakang Masalah 1. Kerajinan Tali Kur memiliki kerumitan tersendiri, sehingga diperlukan banyak pengalaman dan latihan secara bersama-sama untuk lebih mempermudah dan memperbaiki hasil produksi. 2. Kerajinan Tali Kur bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun, sehingga sangat cocok jika ditekuni oleh perempuan yang lebih banyak berada di rumah dan hanya beraktifitas mengurus keluarga. 3. Memanfaatkan waktu luang dari pada digunakan untuk hal-hal yang kurang memberikan manfaat secara sosial dan ekonomi. 4. Produk yang dihasilkan sangat layak jual, namun penjualan produk hanya menggunakan sistem online. Solusi/Inovasi Yang Dijalankan Kreatifitas dan kebersamaaan perempuan Kerajinan Tali Kur menghasilkan produk layak jual yang dapat memberikan nilai manfaat secara ekonomi. Proses/Langkah Demi Langkah Penyelesaian Masalah/ Tantangan 1. Pada tahun 2014, ketika Hj. Neni Frismawati bertempat tinggal di luar Desa baru mengenal kerajinan tali kur dan saat itu kerajinan tali kur belum banyak dikenal oleh masyarakat. 2. Kemundian belajar sendiri tentang kerajinan kur. Meskipun terjadi banyak kendala namun hal tersebut tetap dilaksanakan secara terus menerus meskipun membutuhkan waktu lama. 3. Pada tahun 2016, Hj. Neni Frismawati kembali ke kampung halaman di Desa Tanjung. Kemudian meneruskan keahlian tersebut dan ditularkan kepada ibu-ibu yang ada disekitar rumahnya dengan cara belajar bersama tentang kerajinan tali kur. 4. Setelah mendapat respon positif, kemudian keterampilan kerajinan tali kur disosialisakan di pengajian keagamaan ibu-ibu tingkat RT, namun pada acara ini hanya menyampaikan produk yang telah dihasilkan dari kerajinan tali kur seperti tas, dompet dan gantungan kunci. 5. Dari acara sosialisasi tingak RT tersebut, bagi ibu-ibu yang minat untuk mendalami kerajinan tali kur kemudian diadakan pertemuan rutin untuk belajar bersama. 6. Setelah kegiatan belajar bersama tingkat RT tersebut terlaksana, Kepala Desa Tanjung mengundang untuk mengadakan pelatihan atau belajar bersama terkait kerajinan tali kur di kantor desa yang diikuti oleh kelompok perempuan yang ada di Desa. Hasil/Capaian 1. Warga Desa, khususnya perempuan atau ibu-ibu, yang sudah belajar tentang kerajinan tali kur, sampai saat ini sudah bisa membuat sendiri produk yang dihasilkan dari tali kur. 2. Jumlah ibu-ibu yang terlibat pada kegitan ini sampai saat ini kurang lebih ada 15 orang. Namun yang lebih sering terlibat hanya sebanyak 7 orang. 3. Selain mengadakan pelatihan, Kepala Desa juga mengikutkan di setiap pameran ketika ada bazar dan promosi produk yang dihasilkan dari kerajinan tali kur. Hal tersebut telah berjalan dari tahun 2017 sampai dengan sekarang. 4. Dari produk yang sudah jadi tersebut juga sudah ada yang terjual bahkan sampai terjual ke luar pulau Jawa. 5. Kerajinan Tali Kur bisa menambah pendapatan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, bahkan untuk kebutuhan khusus bagi perempuan seperti perawatan kecantikan. Pembelajaran 1. Kerajinan Tali Kur merupakan kegiatan ekonomi kreatif yang dilakukan oleh perempuan-perempuan desa yang didapatkan dengan cara belajar secara bersama-sama. 2. Keberadaan kelompok perempuan yang berada di Desa harus diberikan ruang untuk mengembangkan potensi dan keahliannya sehingga mampu memberikan manfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain Rekomendasi 1. Hal yang menjadi perhatian terkait kerajinan tali kur adalah pemasaran, karena selama ini hanya lewat online. 2. Harapan kedepan, ada pihak yang mau atau memfasilitasi menampung atau tempat khusus seperti di tempat wisata yang digunakan untuk menjual produk-produk tali kur yang sudah jadi. 3. Perlunya dukungan Pemerintah, khususnya Pemerintah Desa, untuk lebih memberikan perhatian khusus terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh kelompok perempuan, terutama dalam hal pengembangannya. 4. Pentingnya membangun jejaring usaha dengan berbagai pihak di luar untuk mendapatkan dukungan pelaksanaan aktivitas usaha agar berjalan lebih baik dan maksimal. Kontak Person Hj. Neni Frisnawati, Penggagas Kerajinan Tali Kur Desa Tanjung Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri Provinsi JawaTimur. Hp: 0812 3400 0555 Di Sarikan dari karya TPID PID Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri Jawa Timur