Monday, February 22, 2021

BUNKER SAPI Desa Wonodadi Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung merupakan desa dengan jumlah penduduk sekitar 5.400 jiwa, yang bermata pencaharian sebagai petani dan peternak sapi. Berawal dari adanya berbagai faktor permasalahan yang ada di Desa Wonodadi maka solusi untuk membuat bunker sapi ini terusulkan oleh masyarakat desa. Proses pembuatan bunker dilakukan oleh masyarakat setempat dengan menyewa lahan kosong milik warga setempat untuk kemudian proses pembangunananya masyarakat setempat bergotong royong dalam membangun bunker tersebut. Dengan adanya bunker sapi ini penghasilan masyarakat khususnya petani sapi meningkat karena kotoran sapi diolah lagi menjadi pupuk kandang. Selain itu dengan adanya bunker sapi ini membuka lowongan pekerjaan bagi ibu-ibu rumah tangga yang ikut serta dalam mengolah kotoran sapi menjadi pupuk kandang yang memiliki nilai jual. Pengelolaan bunker sapi di Desa Wonodadi menghasilkan banyak keuntungan masyarakat setempat, salah satu keuntungan yang sangat besar yaitu kini lahan yang di sewa sudah dapat di beli dan dipergunakan oleh masyarakat tanpa sewa. Latar Belakang  Keresahan warga terhadap hewan ternak sapi yang sering hilang mengingat banyaknya jumlah peternak sapi di Desa Wonodadi.  Banyaknya waktu dan tenaga yang terbuang untuk ronda malam.  Adanya permasalahan pencemaran lingkungan akibat kotoran sapi.  Terbatasnya lahan kosong di wilayah sekitar. Inovasi Permasalahan di Desa Wonodadi akhirnya teratasi dengan inovasi pembuatan bunker sapi dengan menyewa lahan yang cukup luas milik warga setempat. Proses  Melalui Musyawarah Desa, Kepala Desa Wonodadi menyampaikan gagasan dan rencananya menyelesaikan permasalahan lahan dengan cara membangun bunker Sapi. Sebagai langkah awal disepakati untuk menyewa lahan milik warga yang cukup luas.  Proses pelaksanaan pembuatan bunker dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat setempat.  Untuk pengamanan, kebersihan bunker dan pakan ternak dikelola oleh pemilik ternak yang tergabung dalam suatu kelompok.  Kotoran sapi dikelola oleh ibuibu rumah tangga menjadi pupuk kandang yang memiliki nilai jual.  Kotoran sapi yang telah diolah kemudian disetorkan kepada pengusaha pengelola pupuk kandang yang sebelumnya telah melakukan kerjasama dengan desa. Hasil  Masyarakat Desa Wonodadi memiliki lapangan pekerjaan baru sebagai pengelolah kotoran sapi / pupuk kandang.  Masyarakat sekitar khususnya ibu-ibu rumah tangga mendapatkan penghasilan tambahan karena mengelola kotoran sapi menjadi pupuk kandang.  Lahan tempat bunker sapi yang semula menyewa sekarang menjadi milik warga setempat.  Masyarakat tidak lagi resah atas kehilangan hewan ternak maupun pencemaran lingkungan. Pembelajaran  Kotoran sapi yang awalnya mencemari lingkungan kini menjadi pendapatan yang meningkatkan ekonomi desa.  Warga masyarakat mampu menghasilkan aset yang berawal mula dari permasalahan yang ada di desa. Rekomendasi  Membeli mesin pengolah dan packaging pupuk kandang sehingga mampu memproduksi pupuk kandang sendiri yang siap jual.  Menjalin kerjasama dengan pengusaha pupuk kandang di luar wilayah desa, sehingga dapat memperkenalkan pupuk kandang khas Desa Wonodadi. Kontak Informasi  Marino (Kepala Desa Wonodadi) : 0812 6031 5350  Maridi (Pengelola Bunker) : 081272179554  Subardan (Inisiator Bunker) : 082178542078 Di sarikan dari Menu Nasional BID – PID 2019

No comments: