Wednesday, February 10, 2021

INSTALASI PUPUK ORGANIK

INSTALASI PUPUK ORGANIK Pemanfaatan Limbah dan Kotoran Peternakan. Kelompok Tani “Sri Rejeki” Dusun Kandangan, Desa Pagu, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri Provinsi Jawa Timur, melakukan kegiatan pengolahan limbah kotoran peternakan guna menekan pembelian pupuk dan pengolahan limbah pertanian guna pakan ternak sapi. Hasilnya, masyarakat tani pengguna pupuk organik dapat menekan biaya pembelian pupuk pasaran, memaksimalkan limbah pertanian yang semula tidak digunakan dan meningkatkan taraf ekonomi anggota KelompokTani “Sri Rejeki”. Tantangan dan Latar Belakang Masalah 1. Hasil panen tidak sesuai dengan biaya yang dikeluarkan 2. Ketergantungan akan pupuk pasaran selain mahal juga sering mengalami kelangkaan 3. Limbah pertanian yang tidak memiliki nilai guna diambil oleh buruh tani dan biasanya dibuang 4. Lemahnya sumber daya manusia Kelompok Tani “Sri Rejeki” Solusi/Inovasi Yang Dijalankan Pemerintah dan Kelompok Tani “Sri Rejeki” berupaya melakukan instalasi pupuk organik sebagai solusi pemanfaatan limbah dan kotoran peternakan yang sebelumnya tidak memiliki nilai guna. Proses/Langkah Demi Langkah Penyelesaian Masalah/ Tantangan 1. Pada tahun 2009 Kelompok Tani “Sri Rejeki” berkeinginan melakukan pemberdayaan petani agar menjadi petani mandiri. 2. Melakukan pinjaman sebagai modal awal kepada koperasi Desa. 3. Bersama pemerintah Desa melakukan peningkatan sumber daya manusia dengan menggandeng Dinas Pertanian, Dinas Peternakan dan Dinas Kesehatan Lingkungan Hidup untuk melakukan sosialisasi. 4. Kedatangan beberapa orang peneliti dari kaum akademisi sekaligus membantu mengembangkan teknik fermentasi. 5. Mengembangkan teknologi fermentasi dengan nama “moll” (micro-organis melokal). 6. Pada tahun 2010 mendapatkan program UPPO (Unit Pengolahan Pupuk Organik) dari Dinas Pertanian dan mendapat bantuan berupa: 35 ekor sapi, mesin pengolah limbah ternak, alat transportasi dan bak fermentasi. 7. Pada tahun 2011 melakukan pengembangan produksi pakan ternak dari limbah pertanian. 8. Pada tahun 2016 melakukan kemitraan dengan peternak unggas hingga sekarang. 9. Melakukan sosialisasi pemanfaatan limbah pekarangan. Hasil/Capaian 1. Secara nominal keuntungan tidak bisa langsung dirasakan, dalam artian kegiatan ini prospek jangka panjang. 2. Secara sumber daya manusia, kegiatan ini berhasil menumbuhkan kesadaran masyarakat mengenai limbah yang sebenarnya dapat dimanfaatkan dan bernilai jual. 3. Dari segi sosial, ibu-ibu Dusun Kandangan, Desa Pagu mulai mempunyai kesadaran mengolah limbah dapur untuk pupuk organik di pekarangan rumah dan membuat gerakan “Kawasan Rumah Pangan Lestari” yang bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan KWT. 4. Pada tahun 2017 Pemerintah Provinsi menunjuk Kelompok Tani “Sri Rejeki” sebagai pusat pelatihan pertanian kelompok tani se-Jawa Timur oleh Dinas Pertanian Provinsi, yang setiap tahun ada 4 kali kunjungan dari Provinsi. Pembelajaran 1. Kegiatan Kelompok Tani “Sri Rejeki” mampu menyadarkan serta memberi inspirasi masyarakat tentang manfaat dari pengolahan limbah pertanian dan peternakan. 2. Kegiatan Kelompok Tani “Sri Rejeki” mampu meningkatkan sumber daya petani sehingga merasakan nilai usaha dari pertanian dan peternakan secara maksimal. Rekomendasi 1. Kelompok Tani merupakan instrument penting untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Hal ihwal yang menjadi pokok permasalahan adalah sumber daya manusia itu sendiri. Jadi kelompok tani harus sadar bahwa peningkatkan sumber daya manusia menjadi langkah awal dari perubahan yang baik. 2. Bekerjasama dengan Pemerintah dan dinas-dinas terkait untuk menunjang baik materil maupun non-materil. 3. Urgensi membangun jejaring dengan berbagai pihak di luar untuk mendapatkan dukungan pelaksanaan aktivitas agar berjalan lebih baik dan maksimal. Di sarikan dari karya TPID PID Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri Jawa Timur

No comments: