PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Saturday, February 27, 2021
WISATA SUMBER COMPLANG
WISATA SUMBER COMPLANG
Sumber Complang adalah nama sumber Mata Air yang terletak di Dusun Gondang Desa Purworejo ini. Keberadaan sumber complang sendiri sudah ratusan tahun ada dan kurang mendapat perhatian sehingga daya tariknya kurang memikat. Hanya penduduk lokal dan sekitar saja yang masih sering berkunjung ke lokasi sumber ini. Dengan Anggaran sebesar Rp. 300.000.000,- tahun 2017 mulai digarap wisata sumber complang dengan membangun 2 Kolam renang untuk kelas balita dan anak. Selain itu juga membangun tembok pagar serta membeli perlengkapan panggung hiburan.
Di tahun 2018 Pemerintah Desa Purworejo mengalokasikan di APBDes melalui sumber Dana Desa sebesar Rp. 378.000.000,- untuk pembangunan kolam renang dewasa dan infrastruktur lainnya. Diharapkan dengan adanya pengembangan ini semakin melengkapi wisata yang sudah ada sehingga diharapkan mampu menarik minat pengunjung lebih banyak berwisata di lokasi ini dan tentunya bisa meningkatkan Pendapatan Desa dari sektor wisata.
Wisata sumber complang ini keberadaanya sudah ratusan tahun, sehingga namanya sudah banyak dikenal oleh masyarakat baik didalam maupun luar kecamatan Kandat. Namun pengelolaanya belum maksimal ditambah fasilitas area wisata yang masih belum memadai membuat kawasan wisata ini sepi pengunjung dan belum bisa memberi dampak ekonomi yang signifikan baik bagi masyakat sekitar maupun desa pada umumnya.
Pengembangan failitas diarea wisata ini menjadi solusi guna menarik minat pengunjung untuk datang ke wisata sumber complang tersebut. Dengan cara dibangunnya kolam renang dan spot kuliner serta infrastruktur lainnya seperti panggung hiburan dan akses jalan masuk dengan menggunakan anggaran Dana Desa.
Melalui musyawarah desa dan koordinasi dengan kelembagaan desa serta pendamping desa maka dilakukan proyek jangka panjang untuk pengembangan aset wisata sumber complang tersebutdengan menggunakan anggaran Dana Desa. Tahun 2017 mulai digarap wisata sumber complang dengan membangun 2 Kolam renang untuk kelas balita dan anak. Selain itu juga membangun tembok pagar serta membeli perlengkapan panggung hiburan. Di tahun 2018 dilanjutkan untuk pembangunan kolam renang dewasa dan infrastruktur jalan paving. Kegiatan ini dilakukan secara swakelola dengan mendukung Program padat karya tunai.
Sekarang dengan adanya pengembangan fasilitas wajah sumber compalng semakin lebih menarik dan mulai ramai dikunjungi pengunjung lagi. Secara tidak langsung perekonomian masyarakat sekitar juga terkena dampak dengan bisa berjualan di area kuliner. Dan ini pengelolaan wisata ini dirintis untuk menjadi unit usaha bumdes.
Pengembangan fasilitas wisata ini menjadi program priortas desa setelah melalui proses musyawarah desa dan melibatkan seluruh stake holder mulai dari kelembagaan desa sampai dengan masukan dari pendamping desa. Konsep modernisasi fasilitas area wisata tanpa merubah bentuk sumber aslinya menjadi potensi yang bisa mendatangkan pengunjung. Sehingga masyarakat sekitar bisa juga bisa terangkat perekonomiannya dan bisa mendatangkan PAD bagi desa.
Kegiatan seperti ini hendaknya terus mendapatkan pendampingan serta perlu mendapat perhatian tidak saja dari desa setempat namun juga dari para stake holder baik dari pemerintah daerah maupun instansi lainnya. Media promosi juga menjadi faktor penting nantinya guna mengangkat publikasi wisata tersebut. Diperlukan Blue Print perencanaan dari desa untuk pembangunan wisata ini. Hal ini bisa dilakukan dengan bantuan teknis dari berbagai pihak.
Kontak Informasi
Kepala Desa Purworejo : 081 235 294 849
Email Desa Purworejo : purworejo.kandatkec@gmail.com
Di sarikan dari karya TPID PID Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri
Friday, February 26, 2021
KERAJINAN TALI KUR JADI TAS DOMPET GANTUNGAN KUNCI DLL EKONOMI KREATIF K...
KERAJINAN TALI KUR JADI TAS, DOMPET, GANTUNGAN KUNCI, DLL
EKONOMI KREATIF KELOMPOK PEREMPUAN
Hj. Neni Frismawati adalah warga Desa Tanjung Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri Provinsi Jawa Timur yang memiliki keahlian membuat kerajinan tangan dari Tali Kur menjadi barang jadi seperti tas, dompet, gantungan kunci yang layak pakai dan layak jual.
Dari Keahlian yang dimiliki kemudian ditularkan kepada perempuan-perempuan yang ada di Desanya yang kemudian juga dapat merasakan hasil berupa penambahan pendapatan dari kerajinan yang telah didapatkan dengan cara belajar bersama-sama dengan sesama perempuan yang ada di Desa.
Tantangan dan Latar Belakang Masalah
1. Kerajinan Tali Kur memiliki kerumitan tersendiri, sehingga diperlukan banyak pengalaman dan latihan secara bersama-sama untuk lebih mempermudah dan memperbaiki hasil produksi.
2. Kerajinan Tali Kur bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun, sehingga sangat cocok jika ditekuni oleh perempuan yang lebih banyak berada di rumah dan hanya beraktifitas mengurus keluarga.
3. Memanfaatkan waktu luang dari pada digunakan untuk hal-hal yang kurang memberikan manfaat secara sosial dan ekonomi.
4. Produk yang dihasilkan sangat layak jual, namun penjualan produk hanya menggunakan sistem online.
Solusi/Inovasi Yang Dijalankan
Kreatifitas dan kebersamaaan perempuan Kerajinan Tali Kur menghasilkan produk layak jual yang dapat memberikan nilai manfaat secara ekonomi.
Proses/Langkah Demi Langkah Penyelesaian Masalah/
Tantangan
1. Pada tahun 2014, ketika Hj. Neni Frismawati bertempat tinggal di luar Desa baru mengenal kerajinan tali kur dan saat itu kerajinan tali kur belum banyak dikenal oleh masyarakat.
2. Kemundian belajar sendiri tentang kerajinan kur. Meskipun terjadi banyak kendala namun hal tersebut tetap dilaksanakan secara terus menerus meskipun membutuhkan waktu lama.
3. Pada tahun 2016, Hj. Neni Frismawati kembali ke kampung halaman di Desa Tanjung. Kemudian meneruskan keahlian tersebut dan ditularkan kepada ibu-ibu yang ada disekitar rumahnya dengan cara belajar bersama tentang kerajinan tali kur.
4. Setelah mendapat respon positif, kemudian keterampilan kerajinan tali kur disosialisakan di pengajian keagamaan ibu-ibu tingkat RT, namun pada acara ini hanya menyampaikan produk yang telah dihasilkan dari kerajinan tali kur seperti tas, dompet dan gantungan kunci.
5. Dari acara sosialisasi tingak RT tersebut, bagi ibu-ibu yang minat untuk mendalami kerajinan tali kur kemudian diadakan pertemuan rutin untuk belajar bersama.
6. Setelah kegiatan belajar bersama tingkat RT tersebut terlaksana, Kepala Desa Tanjung mengundang untuk mengadakan pelatihan atau belajar bersama terkait kerajinan tali kur di kantor desa yang diikuti oleh kelompok perempuan yang ada di Desa.
Hasil/Capaian
1. Warga Desa, khususnya perempuan atau ibu-ibu, yang sudah belajar tentang kerajinan tali kur, sampai saat ini sudah bisa membuat sendiri produk yang dihasilkan dari tali kur.
2. Jumlah ibu-ibu yang terlibat pada kegitan ini sampai saat ini kurang lebih ada 15 orang. Namun yang lebih sering terlibat hanya sebanyak 7 orang.
3. Selain mengadakan pelatihan, Kepala Desa juga mengikutkan di setiap pameran ketika ada bazar dan promosi produk yang dihasilkan dari kerajinan tali kur. Hal tersebut telah berjalan dari tahun 2017 sampai dengan sekarang.
4. Dari produk yang sudah jadi tersebut juga sudah ada yang terjual bahkan sampai terjual ke luar pulau Jawa.
5. Kerajinan Tali Kur bisa menambah pendapatan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, bahkan untuk kebutuhan khusus bagi perempuan seperti perawatan kecantikan.
Pembelajaran
1. Kerajinan Tali Kur merupakan kegiatan ekonomi kreatif yang dilakukan oleh perempuan-perempuan desa yang didapatkan dengan cara belajar secara bersama-sama.
2. Keberadaan kelompok perempuan yang berada di Desa harus diberikan ruang untuk mengembangkan potensi dan keahliannya sehingga mampu memberikan manfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain
Rekomendasi
1. Hal yang menjadi perhatian terkait kerajinan tali kur adalah pemasaran, karena selama ini hanya lewat online.
2. Harapan kedepan, ada pihak yang mau atau memfasilitasi menampung atau tempat khusus seperti di tempat wisata yang digunakan untuk menjual produk-produk tali kur yang sudah jadi.
3. Perlunya dukungan Pemerintah, khususnya Pemerintah Desa, untuk lebih memberikan perhatian khusus terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh kelompok perempuan, terutama dalam hal pengembangannya.
4. Pentingnya membangun jejaring usaha dengan berbagai pihak di luar untuk mendapatkan dukungan pelaksanaan aktivitas usaha agar berjalan lebih baik dan maksimal.
Kontak Person
Hj. Neni Frisnawati, Penggagas Kerajinan Tali Kur Desa Tanjung Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri Provinsi JawaTimur.
Hp: 0812 3400 0555
Di Sarikan dari karya TPID PID Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri Jawa Timur
Thursday, February 25, 2021
KERAJINAN PASIR EKONOMI KREATIF MASYARAKAT
KERAJINAN PASIR
EKONOMI KREATIF MASYARAKAT DESA
Ali Rahmawanto (43 tahun) warga Desa Menang Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri, Jawa Timur mengubah pasir pantai menjadi sebuah karya lukis. Usaha ini dimulai Ali sejak tahun 2005 lalu.. Karyawannya berasal dari warga sekitar sehingga usahanya dapat membuka lapangan pekerjaan dan mengurangi jumlah pengangguran khususnya bagi warga di Desa Menang
Tantangan dan latar belakang masalah
Pada waktu kuliah di Politeknik Malang, Ali Rahmawanto beserta kawan kawannya yang tergabung di kelompok Pecinta Alam memang senang membuat kerajinan dari barang barang bekas seperti daun, kertas , pasir dll. Setelah lama dipelajari ternyata bahan dari pasir laut –lah yang paling cocok untuk dibuat keerajinan . Disamping mudah pengerjaannya ketersediaan pasir laut juga melimpah.
• Pada tahun 1997 bertepatan dengan krisis moneter Ia kembali ke Kediri dan mencoba mencari pekerjan di kediri. Hasilnya sampai tahun 2000 ia tidak mendapat pekerjaan karena banyak karyawan yang di PHK.
• Akhirnya ia bertekad untuk mendirikan usaha kecil kecilan dengan kemampuan yang dimilikinya yaitu membuat usaha kerajinan.
Solusi/ Inovasi yang dijalankan
Memberdayakan potensi masyarakat desa untuk meningkatkan taraf ekonomi melalui usaha kreatif pembuatan kerajinan dari bahan bahan bekas dan pasir pantai.
Proses/ langkah demi langkah penyelesaian masalah/tantangan
• Pada tahun 2002 Ali Rahmawanto bergabung dalam Organisasi karang taruna dan mulai membuat berbagai karya dari barang bekas bersama remaja desa.
• Pada tahun 2004 ia mulai merintis usaha kecil kecilan yang ia beri nama BASEMAN ART (Barisan seni manual ) bersama 5 orang temannya. dengan modal awal sekitar 1 – 2 juta.
• Pada tahun 2005 sampai 2009 usahanya masih terbilang sepi karena masyarakat Kediri belum begitu tertarik dengan produk kerajinannya.
• Tahun 2009 masyarakat mulai mengenal produk produknya. Ia masuk ke Dinas KOPERINDAG dan di rekomendasikan oleh pemerintah kabupaten Kediri untuk mengikuti berbagai acara pameran, salah satunya pameran INACRAFT di Jakarta yang menampilkan berbagai produk kerajinan kreatif dari seluruh provinsi se Indonesia. Dari berbagai pameran itulah Ia mendapatkan pengalaman yang sangat berharga tentang wawasan membaca pasar.
• Setelah mengikuti pameran INACRAFT barulah usahanya mulai berkembang sehingga Ia bisa membeli alat-alat untuk meningkatkan jumlah produksi kerajinannya.
• Pada tahun 2013 Ia merekrut 2 orang karyawan untuk membantu usahanya karena permintaan sudah mulai meningkat.
• Pada tahun 2014, mulai merambah pasar ke sekolah-sekolah,swalayan ,supermarket dan koperasi.
• Ali Rahmawanto mulai merekrut pekerja dari kalanga Ibu-ibu rumah tangga pada tahun 2017 karena menurutnya Ibu-ibu memiki ketelatenan dan kerapian dalam menggarap produk kerajinannya.
• Pada tahun 2017 Pak Ali mencoba merambah pasar luar kota seperti tempay-tempat wisata di Blitar dan Malang. Namun usahanya dirasa belum begitu maksimal karena terkendala pemasaran. Akan tetapi Ia tidak berputus asa dan mencoba memperbaiki strategi pemasarannya.
• Selain menjual kerajinan, Pak Ali juga menularkan ilmunya dengan mengadakan pelatihan-pelatihan prakarya untuk siswa siswi sekolah baik dari Kediri maupun dari luar kediri.
Hasil/ capaian
• Hasil karya Ali kebanyakan masih dipasarkan di daerah Kediri dan kota-kota lain yang letaknya dekat.
• Produk yang biasa dipasarkan antara lain kotak tissu,kotak pensil,hiasan dinding,kap lampu, blok notes,celengan,miniatur ,gantungan kunci, dll.
• Sampai tahun 2018 Pak Ali sudah merekrut 10 orang karyawan dari warga sekitar dan otomatis bisa menambah pemasukan ekonomi masyakat sekitar.
• Dalam sebulan Usahanya dapat memproduksi 300 an karya dengan jenis yang bermacam macam dan dibuat dengan cara manual
Pembelajaran
• Dari pengalaman Pak Ali Rahmawanto dapat di ambil pelajaran bahwa memulai usaha tidak perlu modal yang besar yang paling penting punya keyakinan, keuletan dan ketelatenan.
• Dengan kreatifitas dan usaha sungguh-sungguh untuk berinovasi barang bekas yang sebelumnya tidak berguna bisa diubah menjadi barang bernilai seni dan bernilai jual, sehingga dapat menambah pemasukan.
Rekomendasi
• Perlunya dukungan dari pemerintah untuk mengembangkan usaha ekonomi kreatif baik dari segi moril maupun materiil untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
• Pentingnya membangun jejaring dengan berbagai pihak untuk mendapatkan dukungan bagi usaha kecil dan menengah agar dapat bersaing dengan produk produk lainnya.
Kontak Informasi Ali Rahmawanto, Pemilik Usaha “Baseman Art”, RT 02/RW 04 Dusun Soko Desa Menang Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri.
Email: baseman.art.kediri@gmail.com
HP: 0822 6405 4848
Di Sarikan dari Karya TPID PID Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri Jawa Timur
Wednesday, February 24, 2021
BUMDESA BISA MENYALURKAN PUPUK BERSUBSISDI
BUMDESA BISA MENYALURKAN PUPUK BERSUBSIDI
Desa Cendono Kecamatan kandat Kabupaten Kediri
Untuk mempermudah akses pelayanan pupuk bersubsidi agar tidak jauh dari kios selama ini serta menjamin ketersediaan pupuknya maka selaras dengan pengembangan Bumdes desa Cendono mendirikan unit usaha bumdes khusus penyalur pupuk bersubsidi yang hanya untuk jatah petani desa Cendono sendiri sesuai dengan RDKK dengan tetap menjadi mitra dari kios resminya.
Unit ini didirikan pada tahun 2017 hingga sekarang sudah mampu menjadi wadah bagi kelompok tani desa Cendono dalam distribusi pupuk khususnya pupuk bersubsidi.
Selama ini kios resmi pupuk untuk desa Cendono berada didesa Sumberjo yang jauh dari desa Cendono. Dan seringkali jatahnya berkurang karena terambil oleh petani desa lain. Akhirnya setelah berkoordinasi dengan Pendamping Desa bersepakat untuk mengadakan pertemuan bersama dengan PPL, Kios dan distributor. Dari situ akhirnya disepakati unit usahanya bumdes sebagai penyalur untuk jatah desa Cendono dan bukan kios. Sehingga jatah desa hanya boleh untuk desa cendono sendiri dan tidak boleh dijual keluar desa. Dan melalui penyertaan modal Bumdes unit ini bisa berjalan.
Melalui bumdes pemerintah desa Cendono membuka unit usaha bumdes yang bergerak dipenyaluran pupuk khususnya pupuk bersubsidi dengan tetap menjadi mitra dari kios dan distributor yang sama.
Awal 2017 setelah seringnya mendapat laporan masalah kelangkaan pupuk bersubsidi didesa Cendono maka Kepala Desa melakukan koordinasi dengan Pendamping terkait solusi dan keinginan agar masalah pupuk bisa diselesaikan melalui Bumdes. Akhirnya disepakati bersama untuk melakukan koordinasi bersama dengan PPL, Kios dan distributor. Dari hasil diskusi panjang ditemukan solusi bila penyaluran pupuk bersubsidi desa Cendono diambil alih oleh Unit usaha Bumdes sendiri. Khusus desa cendono sesuai dengan RDKK dan tidak boleh dijual ke luar daerah. Mengenai harga tetap sesuai harga nett hanya unit bumdes menambahkan biaya angkut dan biaya lain sesuai dengan kesepakatan dengan para petani.
Sekarang dengan adanya layanan unit penyalur pupuk bersubsidi desa Cendono tidak khawatir akan kekurangan stok. Karena sudah di atur sesuai dengan kebutuhan sesuai RDKK. Dan tidak perlu jauh ke kios cukup menghemat waktu sekaligus menyukseskan usaha bumdes.
Kegiatan ini membutuhkan sinergitas dari semua unsur yang berperan langsung terhadap urusan pupuk bersubsidi dan pengelolaan bumdes. Dengan kerjasama yang baik dan rumusan yang tertata maka desa Cendono bisa mengatasi masalah pupuk ini dari masalah yang selama ini ada.
Diharapkan penyertaan modal untuk unit usaha bumdes ini juga akan naik agar bisa menambah keuntungan sekaligus unit usaha bumdes ini bisa menjadi toko pertanian milik desa yang tidak hanya menangani pupuk bersubsidi.
Kontak Informasi
Kepala Desa Cendono : 081 334 595 577
085790504527
Email Desa Cendono : dscendono@gmail.com
Di sarikan dari karya TPID PID Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri Jawa Timur
Tuesday, February 23, 2021
SALURAN PIPA IRIGASI INI
BISA MENGAIRI SAWAH
SEBELUMNYA TADAH HUJAN KINI BISA PANEN SEPANJANG MUSIM
Pemerintah Desa Maesan Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri mengajak warga untuk bergotong royong mendirikan suatu sarana penyaluran air melalui irigasi saluran pipa. Selanjutnya pemerintah desa memberikan bantuan dalam pembangunan serta pengadaan sarana dan prasarana hingga terwujudnya suatu pembangunan irigasi saluran air. Sehingga warga dapat terbantu dalam penyaluran air ke setiap sawah warga, dan air dapat tersalurkan secara efektif serta merata.
Tantangan dan latar belakang masalah
-Kurangnya kesadaran masyarakat dalam penggunaan air untuk pengairan sawah.
-Kebiasaan masyarakat yang masih menggunakan cara-cara yang kurang efektif dalam penyaluran air ke sawah-sawah warga.
Solusi/ Inovasi yang dijalankan
Dengan memanfaatkan saluran irigasi pipa maka warga sangat terbantu dalam penyaluran air ke setiap sawah warga, sehingga air dapat tersalurkan secara efektif dan merata.
Proses/ langkah demi langkah penyelesaian masalah/tantangan
-Pemerintah desa bersama dengan masyarakat melakukan diskusi/musyawarah perihal penanganan masalah pengairan sawah.
-Setelah bermusyawarah dengan masyarakat, desa bersepakat bersama untuk tidak mengalirkan air secara tidak beraturan.
-Mengajak masyarakat bergotong royong membersihkan sepanjang daerah aliran sungai disekitar persawahan warga.
Hasil/ capaian
Dengan adanya program tersebut terjadi peningkatan kesadaran warga tentang penggunaan air secara tertib dan efektif. Semakin terbantunya warga Maesan dalam pengairan sawah.
Pembelajaran
Pentingnya menanamkan kesadaran masyarakat dalam perihal memanfaatkan air untuk melestarikan sawah.
Rekomendasi
Banyaknya warga yang mengalirkan air ke sawah-sawah secara tidak teratur dan efektif mengakibatkan air tidak terbagi secara merata dan menimbulkan kecemburuan sosial, maka dari itu dengan terwujudnya saluran pipa tersebut sangat membantu wagra dalam malasah pengairan sawah mereka.
Kontak Informasi -TPID Kec.Mojo (Asep) 081555390806
Di sarikan dari karya TPID PID Kec. Mojo Kab. Kediri Jawa Timur
Monday, February 22, 2021
MENGOLAH KOTORAN SAPI MENJADI PUPUK BOKHASI
Salah satu UPK BUMDes Desa Tanjung Raja, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan adalah bank sampah yang memanfaatkan kotoran sapi menjadi pupuk bokasi. Dari inisiatif awal untuk memenuhi kebutuhan perkebunan BUMDes di desa, telah berkembang menjadikan desa sebagai tempat percontohan dan tempat belajar membuat pupuk bokasi.
Latar belakang
Banyaknya kotoran sapi milik warga yang menumpuk dan belum dikelola mendorong Pemerintah Desa Tanjung Raja Kecamatana Mura Enim Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan membangun BUMDES dengan salah satu UPK berbentuk bank sampah untuk pembuatan pupuk bokasi yang bersumber dari Dana Desa (DD) Tahun Anggaran 2017-2018. Desa yang tadinya belum memiliki sarana prasarana pengelolaan sampah, kini sudah memiliki bank sampah sebagai tempat pembuatan pupuk bokasi yang produksinya mampu memenuhi kebutuhan perkebunan BUMDES di desa. SDM desa yang sebelumnya terbatas dalam pengelolaan sampah, kini menjadi narasumber bagi desa lain dalam pembelajaran tentang pengelolaan sampah. Solusi Menjadikan pengalaman desa sebagai tempat edukasi pengelolaan sampah dari kotoran sapi menjadi pupuk bokasi.
Proses
Melakukan Musrenbangdes tahun 2016 untuk menyepakati pembngunan bank sampah sebagai saran pengelolaan sampah / kotoran sapi menjadi pupuk bokasi yang akan dikelola oleh BUMDES Pemerintah Desa Tanjung Raja mencari solusi untuk segera menyediakan mesin pengelola sampah / mesin pencaca sampah organik. Melakukan pelatihan pembuat pupuk bokasi. Pemerintah Desa memasukan usulan penambahan gedung bank sampah melalui recana kegiatan pemerintah (RKP) Tahun2019 Pada tahun 2018 pemerintah Desa merealisasikan pupuk model BUMDES. Untuk pembutan pupuk bokasi.
Hasil
Masyarakat mengikuti alternatifdalam memilih pupuk Organik bokasi selain pupuk An organik. Telah terjadinya tempat edukasi pengelolaan pupuk Pengelolaan Kotoran Sapi Menjadi Pupuk Bokashi Desa Tanjung Raya Kecamatan Muara Enim Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Desa Tanjung Raja menjadi tempt belajar bagi desa lain dalam pengelolaan Dana Desa dan pupuk bokasi. Sarana pengelolaan sampah dan kotoran sapi menjadi percontohan di tingkat Kabupaten. Sarana merintis bank sampah melalui pemberdayaan desa.
Pembelajaran
Pembangunan Desa yang berwala dari pemanfaatan sumber daya alam (SDA) Desa sebagai prioritas pembangunan dapat menjadi input dalam penggunaan dan pengelolaan Dana Desa (DD) yang tepat sasaran. Sehingga menjadi salah satu sumber penghasilan Desa.
Rekomendasi
Mempromosikan keberadaan desa ekowisata ditingkat Kabupaten hingga ke tingkat Nasoional. Membangun sarana prasarana pendukung Desa Agrowisata seperti: akses jalan, Lampu Penerangan Jalan , Gedung dan Mesin pengolah sampah.
Kontak Informasi
Hisuliadi (Kepala Desa) : 0812 – 7068 - 9387
Yuni Hastuti (Pengurus BUMDesa): 0822 – 8264 – 1349
Di sarikan dari Menu Nasional BID – PID 2019
MENGOLAH KOTORAN TERNAK MENJADI BIOGAS
Desa Jayakarta, Kecamatan Talang Empat, Kabupaten Bengkulu Tengah, dengan luas wilayah 450 Ha 80% lokasi Jayakarta daratan dan 20% perairan. Mayoritas penduduk bermata pencarian disektor pertanian dan perternakan. Sektor perternakan yaitu sapi yang banyak diusahakan oleh ampir seluruh masyarakat yang berada di Desa Jayakarta.
Latar Belakang
Sebagian besar masyarakat Desa Jayakarta sebagai petani dan peternak Banyaknya kotoran ternak menjadi penyebab Tidak mengetahui bagaimana mengolah kotoran ternak agar bisa bermanfaat,
Tahun 2015 melalui program dari dinas pertanian Bengkulu Utara Desa Jayanegara memperoleh bantuan berupa peralatan dan pembinaan pengolahan Biogas. Pemilihan bantuan tentu dengan mempertimbangkan aspek Desa Jayakarta adalah lumbung pertenakan. Selama ini masyaraka desa untuk memenuhi bahan bakar untuk memasak dari mengumpulkan kayu atau bahas gas elpiji. Kedua bahan bakar diatas tentu sangat terbatas pemakaiannya disamping akan berdampak pada lingkungan juga dari segi ekonomi relatif lebih mahal. Sentuhan pemberdayaan hadir untuk memberikan solusi dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada. Inovasi Mengikuti pelatihan cara membuat kotoran ternak agar menjadi Biogas dan menerapkan secara mandiri dan kelompok di kandang dan lahan ternak masyarakat peserta latihan.
Proses
Kelompok Tani Seri Rezeki mengadakan musyawarah desa untuk membicarakan ide untuk mengikuti pelatihan pembuatan biogas terbak
Kelompok dan Kepala Desa mengajukan kepada Dinas Pertanian dan Perternakan. Mengikuti pelatihan yg telah di adakan oleh pemerintah
Kelompok Tani Seri Rezeki dan Kades bersama perangkat desa di latih cara pembauatan biogas dari kotoran ternak dan di beri bantukan alat-alat yang dibutuhkan saat proses pembuatan biogas langsung penyaluran gas dan tempat berkumpulnya gas.
Kelompok Tani Seri Rezeki yang sudah mengikuti pelatihan memperaktekan secara mandiri dan kelompok pembuatan kotoran ternak menjadi gas yg bisa dipakai utnuk kegiatan dapur seharihari. Dan juga sisa dari proses pembuatan gas bisa untuk dijadikan sebuah pupuk tanaman sayuran dan buah.
Hasil
Kelompok Tani Seri Rezeki dan Warga Desa Jayakarta yang memiliki ternak sapi bisa membuat ataupun proses dari kotoran sapi menjadi biogas yang dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Adapun dengan hasil gas yg dibuat dari kotoran ternak sapi ini, bisa membantu kebutuhan di dapur terutama gas untuk keperluan memasak, dari gas itu juga bisa juga digunak untuk penerangan lampu , dan dari limbah proses pembuatan gas bisa digunakan untuk menjadi pupuk tani seperti buahbuahan dan sayuran.
Pembelajaran
Kekompakan dan kemauan yang keras bisa membantu meningkatkatkan pengetahuan dan keterampilan warga desa sehingga ahli Dibidang proses pembuatan biogas dari kotoran ternak dan pengetahuan tersebut bisa di bagi ke desa lain.
Rekomendasi Tindak lanjut
pengembangan pembuatan kotoran ternak menjadi biogas bisa menunjang kebutuhan keperluan seharihari yang ada di Desa Jayakarta, dan dengan adanya biogas dari kotoran ternak ini membuat lebih ekonomis dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Kontak Informasi
Bapak Sugianto No Hp : 0822 8214 9084
Di sarikan dari Menu Nasional BID – PID 2019
BUNKER SAPI
Desa Wonodadi Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung merupakan desa dengan jumlah penduduk sekitar 5.400 jiwa, yang bermata pencaharian sebagai petani dan peternak sapi. Berawal dari adanya berbagai faktor permasalahan yang ada di Desa Wonodadi maka solusi untuk membuat bunker sapi ini terusulkan oleh masyarakat desa. Proses pembuatan bunker dilakukan oleh masyarakat setempat dengan menyewa lahan kosong milik warga setempat untuk kemudian proses pembangunananya masyarakat setempat bergotong royong dalam membangun bunker tersebut. Dengan adanya bunker sapi ini penghasilan masyarakat khususnya petani sapi meningkat karena kotoran sapi diolah lagi menjadi pupuk kandang. Selain itu dengan adanya bunker sapi ini membuka lowongan pekerjaan bagi ibu-ibu rumah tangga yang ikut serta dalam mengolah kotoran sapi menjadi pupuk kandang yang memiliki nilai jual. Pengelolaan bunker sapi di Desa Wonodadi menghasilkan banyak keuntungan masyarakat setempat, salah satu keuntungan yang sangat besar yaitu kini lahan yang di sewa sudah dapat di beli dan dipergunakan oleh masyarakat tanpa sewa.
Latar Belakang
Keresahan warga terhadap hewan ternak sapi yang sering hilang mengingat banyaknya jumlah peternak sapi di Desa Wonodadi. Banyaknya waktu dan tenaga yang terbuang untuk ronda malam. Adanya permasalahan pencemaran lingkungan akibat kotoran sapi. Terbatasnya lahan kosong di wilayah sekitar. Inovasi Permasalahan di Desa Wonodadi akhirnya teratasi dengan inovasi pembuatan bunker sapi dengan menyewa lahan yang cukup luas milik warga setempat.
Proses
Melalui Musyawarah Desa, Kepala Desa Wonodadi menyampaikan gagasan dan rencananya menyelesaikan permasalahan lahan dengan cara membangun bunker Sapi. Sebagai langkah awal disepakati untuk menyewa lahan milik warga yang cukup luas. Proses pelaksanaan pembuatan bunker dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat setempat. Untuk pengamanan, kebersihan bunker dan pakan ternak dikelola oleh pemilik ternak yang tergabung dalam suatu kelompok. Kotoran sapi dikelola oleh ibuibu rumah tangga menjadi pupuk kandang yang memiliki nilai jual. Kotoran sapi yang telah diolah kemudian disetorkan kepada pengusaha pengelola pupuk kandang yang sebelumnya telah melakukan kerjasama dengan desa.
Hasil
Masyarakat Desa Wonodadi memiliki lapangan pekerjaan baru sebagai pengelolah kotoran sapi / pupuk kandang. Masyarakat sekitar khususnya ibu-ibu rumah tangga mendapatkan penghasilan tambahan karena mengelola kotoran sapi menjadi pupuk kandang. Lahan tempat bunker sapi yang semula menyewa sekarang menjadi milik warga setempat. Masyarakat tidak lagi resah atas kehilangan hewan ternak maupun pencemaran lingkungan. Pembelajaran Kotoran sapi yang awalnya mencemari lingkungan kini menjadi pendapatan yang meningkatkan ekonomi desa. Warga masyarakat mampu menghasilkan aset yang berawal mula dari permasalahan yang ada di desa. Rekomendasi Membeli mesin pengolah dan packaging pupuk kandang sehingga mampu memproduksi pupuk kandang sendiri yang siap jual. Menjalin kerjasama dengan pengusaha pupuk kandang di luar wilayah desa, sehingga dapat memperkenalkan pupuk kandang khas Desa Wonodadi.
Kontak Informasi
Marino (Kepala Desa Wonodadi) : 0812 6031 5350 Maridi (Pengelola Bunker) : 081272179554 Subardan (Inisiator Bunker) : 082178542078
Di sarikan dari Menu Nasional BID – PID 2019
CARA MEMBUAT FERMENTASI PAKAN TERNAK UNTUK SAPI DAN KAMBING (Bag.03)
CARA MEMBUAT FERMENTASI PAKAN TERNAK UNTUK SAPI DAN KAMBING (Bag.03)
Pakan fermentasi untuk kambing sebaiknya diberikan dengan ukuran yang lebih kecil.Berikut tahapan yang bisa dilakukan bagi para pembudidaya yang ingin membuat sendiri.
Jerami/pohon pisang (debog, sebagai alternatif jerami) dipotong-potong/dicacah kecil-kecil. Lalu siapkan larutan dari gula dan parutan nanas dicampur dengan air untuk fermentasi basah (gedebog) 1 liter dan jumlah air untuk fermentasi kering (jerami) sebayak 10 liter.
Di sisi lain, campurkan bahan utama yaitu jerami/ pohon pisang, ampas tahu dan katul ke dalam wadah yang besar.
Larutan yang berisi air, gula pasir dan parutan nanas 1 buah tadi aduk rata dan diamkan sejenak selama kurang lebih 15 menit. Kemudian masukan lagi larutan itu kedalam air ±10 liter lalu siramkan secara merata ke dalam campuran pakan dalam wadah besar, kemudian sebagai tambahan taburkan garam dan aduk lagi terus menerus hingga semuanya tercampur rata.
Masukan pakan kedalam ember/drum plastik lalu tutup dengan terpal/plastik tujuannya agar kedap udara selama kurang lebih 1 hari jika menggunakan bahan jerami (Kering) dan jika menggunakan bahan batang pohon pisang/debog (Basah) cukup 1-3 jam.
Pakan fermentasi siap untuk diberikan pada ternak kambing atau sapi setiap pagi dan sore.
Bersambung……..
Thursday, February 18, 2021
CARA MEMBUAT FERMENTASI PAKAN TERNAK UNTUK SAPI DAN KAMBING (Bag.02)
CARA MEMBUAT FERMENTASI PAKAN TERNAK UNTUK SAPI DAN KAMBING (Bag. 02)
Untuk bahan berupa jerami, cara pembuatannya diawali dengan menumbuk jerami kemudian disimpan ditempat yang telah disiapkan misal dengan ketinggian 20 cm. Tambahkan urea dan probiotik secara merata. Lalu tambah jerami lagi setinggi 20 cm lagi dan tambahkan juga lagi probiotik dan urea. Begitu seterusnya sampai jumlah yang diinginkan.
Pasca proses fermentasi selesai selanjutnya jerami dibiarkan ditempat terbuka atau dikeringkan sebelum disimpan dalam tempat yang aman dari hujan dan sinar matahari secara langsung. Setelah kering pakan ternak fermentasi dari jerami ini dapat diberikan kepada ternak.
Untuk pengolahan pakan ternak fermentasi dengan bahan yang lain, para peternak juga bisa melakukan uji coba atau eksperimen sendiri sesuai kreativitas kita masing-masing dengan tetap mengacu pada teori umum fermentasi yang ada.
Wednesday, February 17, 2021
WISATA ALAM WILIS SUMBER PODANG
WISATA ALAM WILIS SUMBER PODANG
Desa Joho, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri yang berada di lereng Gunung Wilis memiliki potensi wisata yang sudah dikenal masyarakat, yaitu wisata alam Sumber Podang. Pengembangannya menjadi kawasan desa wisata muncul seiring perjalanan waktu dan penggalian potensi desa. Bukan hanya memperkaya keragaman tujuan wisata, namun juga melestarikan tradisi yang pada akhirnya akan membantu meningkatkan perekonomian warga sekitar.
Tantangan dan latar belakang masalah
- Wisata alam Sumber Podang yang telah dikenal masyarakat
- Musik lesung
- Madu sebagai produk unggulan desa
- Sepi pengunjung
Solusi/ Inovasi yang dijalankan
Membuka tempat wisata baru, menguatkan UMKM untuk menunjang produk unggulan desa, mengadakan festival setiap tahun, melatih generasi muda bermain lesung .....
Proses/ langkah demi langkah penyelesaian masalah/tantangan
- Mengumpulkan warga sekitar dan membentuk kelompok sadar wisata mengadakan pembersihan tempat wisata dan penataan kembali tata ruang wilayah wisata dan dibangunnya rest area dengan menu masakan khas dgn mengedepankan edukasi
- Tokoh yang bergerak didalamnya dari unsur pemerintahan, toga, tomas dan pemuda desa
- Sumberdaya pendanaan didanani oleh APBDes
- Sumberdaya manusia warga sekitar
Hasil/ capaian
- Sebelumnya, wisata yang terkenal hanya Sumber Podang, sekarang Desa Joho menjadi salah satu kawasan desa wisata yang sering dikunjungi
- Perekonomian warga sekitar terangkat seiring banyaknya produk unggulan yang diminati wisatawan
- Sarana dan prasarana sekitar lokasi wisata dibangun/diperbaiki
- Kesenian lesung yang sebelumnya hanya dimainkan orang tua, mulai dikenal dan dipelajari anak-anak
Pembelajaran
- Membutuhkan waktu, tenaga, pemikiran, kerja sama, dan kekompakan tokoh serta warga desa untuk mewujudkan sebuah desa menjadi kawasan desa wisata
- Peran serta dukungan pemerintah, stakeholder terkait, dan media sosial sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan upaya tersebut
Rekomendasi
- Memastikan peran serta masyarakat sebagai pelaku
- Mengurus kerja sama dan memastikannya berjalan baik tanpa merugikan masyarakat dan lingkungan sekitar
- Belajar atau melakukan studi banding ke tempat yang memiliki potensi serupa
- Meningkatkan sarana dan prasarana penunjang yang dibutuhkan
Di sarikan dari karya TPID PID kecamatan Semen Kabupaten Kediri
Tuesday, February 16, 2021
PUPUK ORGANIK MENINGKATKAN EKONOMI LOKAL
PUPUK ORGANIK MENINGKATKAN EKONOMI LOKAL
Dengan semakin berkurangnya kandungan hara, mendorong petani untuk membuat pupuk organik. Sebagai salah satu upaya untuk membantu pemerintah dalam mengelola dan mengurangi sampah dan memenuhi kebutuhan pupuk yang murah dan ramah lingkungan. Disini yang diutamakan adalah pembuatan pupuk organik yang berasal dari limbah sapi .Dengan adanya pupuk organik di harapkan akan semakin berkembangnya produksi beras organik yang bebas dari bahan kimia.
Semakin jenuhnya pemberian pupuk yang berasal dari industri yang juga mengakibatkan Tanah semakin kering dan Semakin kurangnya kandungan hara organik yang pada akhirnya merugikan petani.
Tantangan adalah kesalahan persepsi bahwa pupuk organik itu mahal,
- Produksi rendah
- Kesiapan Tehnologi pendukung kurang
- Dibuatlah pupuk organik sebagai salah satu upaya untuk pemeliharaan lingkungan hidup
- Pelatihan pelatihan dan sosialisasi tentang penting dan besarnya manfaat penggunaan pupuk organik
- Mengadakan pelatihan dan sosialisasi tentang pembuatan pupuk organik
- Mengadakan sosialisasi tentang pentingnya pupuk organik bagi kehidupan dan kesehatan kita
- Mengajukan dukungan untuk penambahan alat produksi
- Dengan sering diadakan pelatihan, membuat warga semakin mahir
- Warga semakin ngerti arti pentingnya beralih ke pupuk organik
Yang perlu di perhatikan dalam pembuatan pupuk organik yang paling penting adalah temperatur c/n, kandungan N pada pupuk
Yang perlu kita waspadai adalah kekurangan limbah sapi di waktu musim penghujan, oleh karena itu kita perlu menimbun di musim kemarau. Dan proses Pembuatan Pupuk organik yg berasal dari kencing sapi memerlukan waktu yang relatif lama, jadi kalau memungkinkan harus ada alat produksi yang lebih modern
Di Sarikan dari karya TPID PID kecamatan Semen kabupaten Kediri
Monday, February 15, 2021
CARA MEMBUAT FERMENTASI PAKAN TERNAK UNTUK SAPI DAN KAMBING (Bag. 01)
CARA MEMBUAT FERMENTASI PAKAN TERNAK UNTUK SAPI DAN KAMBING (Bag. 01)
Proses pembuatannya yang sangat mudah membuat para peternak kambing dan sapi tanpa perlu berpikir panjang untuk memilih jenis pakan organik dan ampuh pada pertumbuhan kambing budidayanya. Biaya untuk memproduksi pakan ternak ini juga sangat terjangkau. Selain itu, pakan ternak fermentasi juga mampu membuat berat ternak semakin berbobot. Pengadaan pakan ternak dapat dibuat memanfaatkan limbah seperti jerami dan pohon pisang (debog).
Beberapa kelebihan pakan ternak kambing fermentasi antara lain: memperbaiki sistem pencernaan ternak, bobot ternak cepat bertambah secara alami, gemuk, dan sehat. Untuk kotoran, jika diberi asupan pakan fermentasi dapat mengurangi baunya serta volumenya lebih sedikit serta bisa digunakan sebagai pupuk kandang/biogas alami.
Dalam proses pembuatannya, pakan ternak kambing fermentasi (jerami, batang pohon pisang) sebenarnya cukup mudah. Meski dibuat dengan teknik sesederhana mungkin, namun hasilnya sangat luar biasa dan terbukti bisa menaikan berat badan kambing sekitar 2–4 kg selama waktu 10 hari.
Secara umum tahapan dalam proses pembuatan pakan ternak fermentasi dimulai dengan menyiapkan bahan yang dibutuhkan untuk menumbuhkan mikroorganisme maupun untuk prosesnya nanti. Tahapan selanjutnya membersihkan atau menseterilkan bahan, fermentor dan semua perlengkapannya. Dilanjutkan dengan pelaksanaan proses fermentasi secara optimum, pemanenan atau pemakaian hasil fermentasi, dan pengolahan atau pembuangan limbah yang dihasilkan selama proses fermentasi.
Bersambung……..
Sunday, February 14, 2021
BUDIDAYA DAUN KELOR (Inovasi Desa)
BUDIDAYA DAUN KELOR (Inovasi Desa)
Desa Krecek kecamatan badas Kabupaten Kediri merupakan daerah yang subur dan makmur dan kaya akan tumbuh-tumbuhan penghijauan dan tanaman Toga, terutama dau kelor.
Emang aneh dan unik karena jaman dahulu daun kelor dipergunakan untuk memandikan jenazah, aka tetapi di jaman yang modern ini warga baru menyadari bahwasanya daun kelor sanga bagus di konsumsi baik di bikin sayur dan dibuat Teh dan sangat bagus untuk kesehatan.
2. Latar Belakang
Sebelumnya kami dan warga tidak tau bahwa daun kelor kaya akan manfaatnya, akan tetapi setelah kami mengikuti beberapa latihan olahan daun kelor maka kami berinovasi untuk mengembangkan dan membudidayakan daun kelor dengan dibikin teh biar jadi hal yang menarik bagi Desa kami Krecek.
3. Solusi yang dijalankan
Kegiatan yang berhubungan dengan semakin langkanya pohon daun kelor kami berusaha untuk membudidayakan dan mengembangkan pohon tersebut di pinggir-pinggir jalan agar kelihatan asri dan indah salain itu juga dapat bernilai ekonomi, layak jual dimasyarakat.Selain itu kami juga membiritahukan warga agar memiliki tanaman pohon kelor tersebut di rumah / pagar masing-masing rumah biar menambah pendapatan mereka.
4. Langkah-langkah menyelesaikan masalah
- Mengembangkan dan membudidayakan serta melestarikan pohon kelor agar tidak punah.
- Memberikan sosialisasi kepada masyarakat bahwa di Desa Krecek bisa berinovasi daun kelor bisa dibikin teh yang berupa kemasan sebagai obat Herbal.
5. Hasil Capaian
Dengan adanya inovasi tersebut Desa dan masyarakat dapat menambah penhasilan selain itu juga warga bisa hidup sehat dengan minum teh herbal daun kelor tanpa tergantung pada obat kimia.
Disarikan dari karya TPID PID Kecamatan Badas Kabupaten Kediri Jawa Timur
LANGKAH UPDATE DATA DESA CENTER BUMDESA JAWA TIMUR
LANGKAH LANGKAH UPDATE DATA BUMDESA DI DDC JAWA TIMUR
https://datadesacenter.dpmd.jatimprov.go.id/i
1. Login dengan menggunakan username dan password masing masing desa. ( klik pada pojok kanan atas tulisan login)
2. Pilih Menu yang tersedia di samping kiri, klik pada BUMdesa, selanjutnya akan nada tampilan data BUMDesa dan pilih menu “Ubah”
3. Silahkan input dan lengkapi semua data administrasi yang di perlukan pada jendela menu yang ada, dan jika sudah selesai klik selesai
4. Hingga kemudian muncul pemberitahuan berhasil, dan selanjutnya klik “ok”
5. Kemudian tunggu sebentar akan muncul tampilan billing data BUMDesa (jika belum muncul klik acak wae), selanjutnya silahkan geser dengan kursor sampai dengan bawah…dan akan ada tampilan data yang harus di update……kemudian pada masing masing data silahkan klik pada menu “Ubah Data”
a. Silahkan input/update data pada Struktur penasehat,..klik “data baru”, dan silahkan inpu/update yang diperlukan secara lengkap
b. Silahkan input/update data pada Struktur pengelola BUMDesa,…klik “data baru”, dan silahkan inpu/update yang diperlukan secara lengkap
c. Silahkan input/update data pada Struktur pengelola BUMDesa,…klik “data baru”, dan silahkan inpu/update yang diperlukan secara lengkap
d. Silahkan input/update data pada Unit Usaha BUMDesa,…klik “data baru”, dan silahkan inpu/update yang diperlukan secara lengkap
e. Silahkan input/update data pada karyawan BUMDesa,…klik “data baru”, dan silahkan inpu/update yang diperlukan secara lengkap
f. Silahkan input/update data pada permodalan BUMDesa,…klik “data baru”, dan silahkan inpu/update yang diperlukan secara lengkap
g. Silahkan input/update data pada perkembangan BUMDesa,…klik “data baru”, dan silahkan inpu/update yang diperlukan secara lengkap
h. Silahkan input/update data pada asset data BUMDesa,…klik “data baru”, dan silahkan inpu/update yang diperlukan secara lengkap
i. Silahkan input/update data pada pemasaran produk BUMDesa,…klik “data baru”, dan silahkan inpu/update yang diperlukan secara lengkap
j. Silahkan input/update data pada kerjasama BUMDesa,…klik “data baru”, dan silahkan inpu/update yang diperlukan secara lengkap
k. Silahkan input/update data pada pembukuan BUMDesa,…klik “data baru”, dan silahkan inpu/update yang diperlukan secara lengkap
l. Silahkan input/update data pada pertanggungjawaban BUMDesa,…klik “data baru”, dan silahkan inpu/update yang diperlukan secara lengkap
m. Silahkan input/update data pada dampak BUMDesa,…klik “data baru”, dan silahkan inpu/update yang diperlukan secara lengkap
n. Silahkan input/update data pada produk unggulan desa BUMDesa,…klik “data baru”, dan silahkan inpu/update yang diperlukan secara lengkap’
o. Silahkan input/update data pada potensi desa BUMDesa,…klik “data baru”, dan silahkan inpu/update yang diperlukan secara lengkap
p. Silahkan input/update data pada program kerja BUMDesa,…klik “data baru”, dan silahkan inpu/update yang diperlukan secara lengkap
q. Silahkan input/update data pada Link social media dan market place BUMDesa,…klik “data baru”, dan silahkan inpu/update yang diperlukan secara lengkap
r. Silahkan input/update data pada foto unit usaha dan link video kreatif BUMDesa,…klik “data baru”, dan silahkan inpu/update yang diperlukan secara lengkap
6. Selesai
Saturday, February 13, 2021
PEMANFAATAN SUNGAI UNTUK WISATA PEMANCINGAN
PEMANFAATAN SUNGAI SEBAGAI WISATA PEMANCINGAN
Ringkasan Umum
Dalam melaksanakan program ini, Pemerintah desa mengajak warga untuk bergotong royong membersihkan sungai dari sampah yang berserakan. Selanjutnya pemerintah desa memberikan bantuan berupa bibit ikan yang di tebar di sungai yang telah dibersihkan, dimana sebelumnya aliran sungai itu dibuatkan genangan dengan pembatas system bronjong. Selanjutnya warga baik itu warga Ds. Blimbing dipersilahkan/diperbolehkan memancing ikan yang ada sungai tersebut, yang sebelumnya pemerintah desa sudah membuat peraturan tentang larangan megobati dan menyetrum ikan.
Tantangan dan latar belakang masalah
a. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan dengan membuang sampah ke daerah aliran sungai (DAS).
b. Kebiasaan masyarakat yang masih menggunakan cara-cara yang berbahaya dalam mengkap ikan seperti penggunanan obat(potassium) maupun mengunakan peralatan setrum.
Solusi/ Inovasi yang dijalankan
Dengan memanfaatkan aliran sungai yang setahun penuh selalu mengalirkan air untuk wisata pemancingan dengan menebar benih ikan sebelumnya.
Proses/ langkah demi langkah penyelesaian masalah/tantangan
a. Pemerintah desa bersama dengan masyarakat melakukan diskusi/musyawarah perihal penanganan masalah sampah di sungai.
b. Setelah bermusyawarah dengan masyarakat, desa mengeluarkan Perdes(peraturan desa0 yang melarang warganya untung menangkap ikan menggunakan obat dan peralatan setrum.
c. Mengajak masyarakat bergotong royong membersihkan sepanjang daerah aliran sungai di desa Blimbing.
d. Pihak desa memberikan bantuan benih ikan kepada masyarakat untuk ditebar di sungai yang sebelumnya dibangun pembatas(bronjong)
e. Pemerintah desa mengijinkan warganya maupun warga sekitar untuk memancing ikan yang ada di sepanjang sungai asalkan tidak melanggar peraturan yang telah dibuat oleh pemerintah desa.
Hasil/ capaian
Dengan adanya program tersebut terjadi peningkatan kesadaran warga tentang kebersihan lingkungan dan patuh terhadap peraturan. Semakin banyak warga desa baik warga desa Blimbing maupun warga sekitar yag brkunjung untuk sekedar memancing atau berfoto. Selain itu sampai saat ini belum pernah dijumpai lagi warga mengambil ikan dari sungai dengan cara di setrum atau diobati.
Pembelajaran
Pentingnya menanamkan kesadaran dalam masyarakat perihal menjaga dan melestarikan lingkungn. Selain itu kita juga harus terus memupuk budaya masyarakat untuk bermusyawarah dan bergotong royong.
Rekomendasi
Banyaknya anak kecil yang bermain di sekitar bendungan/bronjong mengkibatkan beberapa anak terpeleset. Mungkin nanti sebaiknya baik masyarakat atau pemerintah desa membuat petunjuk perihal keselamatan unntuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Ketika tebar ikan/benih memicu antuias warga yang begitu banyak, akan tetapi warga sekitar yang memanfaatkan peluang tersebut untuk membuka stand makan/minuman masih kurang. Mungkin kedepannya lebih bisa dimanfaatkan/ditingkatkan lagi.
Di sarikan dari karya TPID PID Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri Jawa Timur
KENANGAN IMPRESIF PERISTIWA MASA LALU
KENANGAN IMPRESIF PERISTIWA MASA LALU
Dokumen foto ini sengaja di bingkai dalam album video untuk mengabadikan kenangan peristiwa masa lalu yang sangat impresif dalam pelaksanaan program PNPM MPd di wilayah kecamatan Turi Kabupaten Lamongan Jawa Timur. Album video ini dipersembahkan sebagai penghormatan kepada semua pelaku Program wilayah kecamatan Turi kabupaten Lamongan baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal.
Adapun moment peristiwa ini adalah 1) pelaksanaan musyawarah antar desa prioritas usulan program PNPM MPd tahun 2013 yang dilaksanakan pada hari selasa tanggal 19 Februari 2013 yang hadiri dan diikuti oleh 19 desa yang masing-masing desa mengirimkan 6 delegasi. 2) pelaksanaan musyawarah antar desa penetapan usulan program PNPM MPd tahun 2013 yang dilaksanakan pada beberapa bulan berikutnya setelah MAD Prioritas, yang hadiri dan diikuti oleh 19 desa yang masing-masing desa mengirimkan 6 delegasi
Friday, February 12, 2021
KERAMBA IKAN DI SUNGAI ARUS DERAS
KERAMBA IKAN DI SUNGAI ARUS DERAS
Di wilayah Desa Bendo kecamatan Pare kabupaten Kediri banyak terdapat aliran sungai sebagai bentuk pelayanan irigasi pertanian. Potensi aliran sungai ini dimanfaat oleh para warga untuk memelihara berbagai jenis ikan yang yang memiliki nilai jual tinggi. Walau demikian kegiatan ini tidak akan mengurangi dan menghilangkan fungsi danstruktur sungai yang ada.
Para warga bermusyawarah dan bersepakat untuk membentuk kelompok bersama dalam membudidayakan ikan di aliran sungai desa. Kemudian para kelompok membat keramba keramba ikan disetiap aliran sungai yang ada
Ikan yang di pelihara adalah jenis ikan air tawar yang tidak kanibal, seperti ikan mas, ikan nila, ikan lele, ikan gurami, ikan hias dan lain-lain
Panen ikan dapat dilakukan secara berkala sesuai dengan keinginan dan kebutuhan waktu panen.
Kegiatan pemeliharaan keramba ikan di sungai deras ini nyatanya bisa menambah pendapatan masyarakat, meningkatkan penghasilan dan meningkatkan daya beli masyarakat
Di sarikan dari karya TPID PID kecamatan Pare Kabupaten Kediri Jawa Timur
Wednesday, February 10, 2021
INSTALASI PUPUK ORGANIK
INSTALASI PUPUK ORGANIK
Pemanfaatan Limbah dan Kotoran Peternakan.
Kelompok Tani “Sri Rejeki” Dusun Kandangan, Desa Pagu, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri Provinsi Jawa Timur, melakukan kegiatan pengolahan limbah kotoran peternakan guna menekan pembelian pupuk dan pengolahan limbah pertanian guna pakan ternak sapi. Hasilnya, masyarakat tani pengguna pupuk organik dapat menekan biaya pembelian pupuk pasaran, memaksimalkan limbah pertanian yang semula tidak digunakan dan meningkatkan taraf ekonomi anggota KelompokTani “Sri Rejeki”.
Tantangan dan Latar Belakang Masalah
1. Hasil panen tidak sesuai dengan biaya yang dikeluarkan
2. Ketergantungan akan pupuk pasaran selain mahal juga sering mengalami kelangkaan
3. Limbah pertanian yang tidak memiliki nilai guna diambil oleh buruh tani dan biasanya dibuang
4. Lemahnya sumber daya manusia Kelompok Tani “Sri Rejeki”
Solusi/Inovasi Yang Dijalankan
Pemerintah dan Kelompok Tani “Sri Rejeki” berupaya melakukan instalasi pupuk organik sebagai solusi pemanfaatan limbah dan kotoran peternakan yang sebelumnya tidak memiliki nilai guna.
Proses/Langkah Demi Langkah Penyelesaian Masalah/
Tantangan
1. Pada tahun 2009 Kelompok Tani “Sri Rejeki” berkeinginan melakukan pemberdayaan petani agar menjadi petani mandiri.
2. Melakukan pinjaman sebagai modal awal kepada koperasi Desa.
3. Bersama pemerintah Desa melakukan peningkatan sumber daya manusia dengan menggandeng Dinas Pertanian, Dinas Peternakan dan Dinas Kesehatan Lingkungan Hidup untuk melakukan sosialisasi.
4. Kedatangan beberapa orang peneliti dari kaum akademisi sekaligus membantu mengembangkan teknik fermentasi.
5. Mengembangkan teknologi fermentasi dengan nama “moll” (micro-organis melokal).
6. Pada tahun 2010 mendapatkan program UPPO (Unit Pengolahan Pupuk Organik) dari Dinas Pertanian dan mendapat bantuan berupa: 35 ekor sapi, mesin pengolah limbah ternak, alat transportasi dan bak fermentasi.
7. Pada tahun 2011 melakukan pengembangan produksi pakan ternak dari limbah pertanian.
8. Pada tahun 2016 melakukan kemitraan dengan peternak unggas hingga sekarang.
9. Melakukan sosialisasi pemanfaatan limbah pekarangan.
Hasil/Capaian
1. Secara nominal keuntungan tidak bisa langsung dirasakan, dalam artian kegiatan ini prospek jangka panjang.
2. Secara sumber daya manusia, kegiatan ini berhasil menumbuhkan kesadaran masyarakat mengenai limbah yang sebenarnya dapat dimanfaatkan dan bernilai jual.
3. Dari segi sosial, ibu-ibu Dusun Kandangan, Desa Pagu mulai mempunyai kesadaran mengolah limbah dapur untuk pupuk organik di pekarangan rumah dan membuat gerakan “Kawasan Rumah Pangan Lestari” yang bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan KWT.
4. Pada tahun 2017 Pemerintah Provinsi menunjuk Kelompok Tani “Sri Rejeki” sebagai pusat pelatihan pertanian kelompok tani se-Jawa Timur oleh Dinas Pertanian Provinsi, yang setiap tahun ada 4 kali kunjungan dari Provinsi.
Pembelajaran 1. Kegiatan Kelompok Tani “Sri Rejeki” mampu menyadarkan serta memberi inspirasi masyarakat tentang manfaat dari pengolahan limbah pertanian dan peternakan.
2. Kegiatan Kelompok Tani “Sri Rejeki” mampu meningkatkan sumber daya petani sehingga merasakan nilai usaha dari pertanian dan peternakan secara maksimal.
Rekomendasi
1. Kelompok Tani merupakan instrument penting untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Hal ihwal yang menjadi pokok permasalahan adalah sumber daya manusia itu sendiri. Jadi kelompok tani harus sadar bahwa peningkatkan sumber daya manusia menjadi langkah awal dari perubahan yang baik.
2. Bekerjasama dengan Pemerintah dan dinas-dinas terkait untuk menunjang baik materil maupun non-materil.
3. Urgensi membangun jejaring dengan berbagai pihak di luar untuk mendapatkan dukungan pelaksanaan aktivitas agar berjalan lebih baik dan maksimal.
Di sarikan dari karya TPID PID Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri Jawa Timur
Monday, February 8, 2021
WISATA SUMBER AIR PLUMPUNGAN (Inovasi Desa)
WISATA SUMBER AIR PLUMPUNGAN (Inovasi Desa)
Wisata sumber air plumpungan yang terletak di Desa Tawang kecamatan Wates Kabupaten Kediri ini bisa menjadi wisata alternative. Pasalnya selain menawarkan pesona alam sekitar yang masih asli dan asri di sini sudah dilengkepai dengan sarana wisata yang cukup memadai.
Adapun fasilitas wisata yng sudah ada seperti kolam renang, kolam terapi ikan, kolam ikan, perahu perahu, taman bermain, panggung kesinian, gazebo, aula tempat pertemuan dan rapat, outbond, dan juga disediakan lahan parker yang luas.
Dan yang lebih menggembirakan lagi wisata ini dikelola oleh BUMDesa yang berkomitmen terhadap kesejahteraan masyarakat dan peningkatan pendapatan asli desa. Danya program SDGS yang digagas oelh kementerian disambut baik oleh pengurus BUMDesa untuk bisa menekan angka kemiskinan, desa tanpa kelaparan, mengurangi jumlah pengangguran, meningkatan pemerataan pertumbuhan ekonomi didesa. Melalui bumdesa ini terjadi koensolidasi usaha masyarakat UMKM bisa memasarkan produk produk kerajinan di tempat ini. Jadi pengunjung akan selalu bisa berburu oleh oleh dan pulang dengan kesan yang mendalam.
Optimalisasi sumberdaya alam yang tersedia dengan tetap berpijak pada kebudayaan dan kearifan local. Nilai nilai kultural yang ditampilkan dalam wisata ini ini akan menggugah semangat dan prestisius kemanusian yang telah lama terpendam dan haus akan pembaruan. Disini sebagai area refresing bagi keluarga dengan tetap memadukan semangat edukatif dan kesehatan mental.
Di sarikan dari karya TPID PID kecamatan Wates Kabupaten Kediri Jawa Timur
Sunday, February 7, 2021
CONTOH PEMBERDAYAAN EKONOMI GAMPENGREJO (Inovasi Desa) Bag.02
CONTOH PEMBERDAYAAN EKONOMI GAMPENGREJO (Inovasi Desa) Bag. 02
Geliat Pemberdayaan ekonomi di wilayah kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri Jawa Timur bagian kedua ini menyuguhkan pemberdayaan ekonomi pengelolaan sampah di desa Ngebrak, rukodesa di desa Jongbiru, dan mina padi di desa Putih. Untuk lebih detailnya silahkan tonton video ini dan baca paparan di bawah ini.
1. BANK SAMPAH
Bank Sampah adalah kegiatan yang di selenggarakan oleh warga desa Ngebrak yang di kelola oleh BUMDES dan Pemerintah Desa Ngebrak. Diadakannya kegiatan Bank Sampah tersebut bertujuan agar warga desa Ngebrak bisa menjaga terutama kebersihan dan kenyamanan warga. Dari Kegiatan tersebut diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan warga sekitar.
Solusi/ Inovasi yang dijalankan
Inovasi yang dilakukan untuk mengatasi tantangan/masalah adalah membentuk kegiatan Bank Sampah tersebut melalui BUMDES .
Proses/ langkah demi langkah penyelesaian masalah/tantangan
a. Langkah-demi langkah proses yang dilakukan mulai dari Diskusi bersama anggota TPID dan pemerintah desa Ngebrak, kemudian setelah identifikasi selesai, dilanjutkan proses pelaksanan atau kunjungan ke lokasi Bank Sampah tersebut.
b. Tokoh/pihak-pihak yang berperan dalam memberikan solusi atau membantu menyelesaikan permasalahan adalah Pengelola Bumdes, Pemerintah Desa Ngebrak, dan warga yang mengelola.
c. Sumberdaya pendanaan di danai oleh desa melalui BUMDES
d. Sumberdaya manusia diambilkan dari warga desa Ngebrak
Hasil/ capaian
Dengan pengelolaan bank sampah terpadu, masyarakat desa ngebrak sudah tidak terkendala permasalahan pembuangan sampah rumah tangga. Selain itu lingkungan menjadi sehat dan bersih.
2. RUKO DESA JONG BIRU
Ringkasan Umum
Ruko Desa adalah Beberapa bangunan yang sengaja di dirikan oleh pemerintah desa Jongbiru beserta BUMDES yang akan dijadikan wadah atau tempat berjualan oleh warga desa Jongbiru yang berminat. Dengan harapan ruko desa tersebut dapat dijadikan tempat produktif di desa jongbiru.
latar belakang masalah
a. Hal yang mendorong adanya kegiatan tersebut adalah tempat yang strategis untuk dijadikan produktifitas jual beli. Lokasi awal terbentuknya Ruko Desa adalah semakin banyaknya minat warga yang ingin berjualan untuk membantu perekonomian keluarga.
b. Solusi/ Inovasi yang dijalankan Inovasi yang dilakukan untuk mengatasi tantangan/masalah adalah membangun ruko desa melalui Pemerintah Desa dan Bumdes.
c. Proses/ langkah demi langkah penyelesaian masalah/tantangan
d. Langkah-demi langkah proses yang dilakukan mulai dari Diskusi bersama anggota TPID dan pemerintah desa Jongbiru, kemudian setelah identifikasi selesai, dilanjutkan proses pelaksanan atau kunjungan ke lokasi Ruko Desa tersebut.
e. Tokoh/pihak-pihak yang berperan dalam memberikan solusi atau membantu menyelesaikan permasalahan adalah Pengelola Bumdes, Pemerintah Desa Jongbiru, dan warga yang mengelola.
f. Sumberdaya pendanaan di danai oleh desa melalui BUMDES
g. Sumberdaya manusia diambilkan dari warga desa Jongbiru.
Hasil
Hasil yang di capai setelah teridentifikasi adalah lahan menjadi dapat dimanfaatkan dan di olah agar tetap produktif.
3. MINA PADI
RingkasanUmum
Mina Padi adalah Pemanfaatan lahan banjir di lahan pertanian, ketika hujan bisa di manfaatkan untuk lahan perikanan atau kolam ikan dan apabila musim kemarau bisa di gunakan untuk lahan bercocok tanam.
kegiatan yang di selenggarakan oleh warga desa Putih yang di kelola oleh BUMDES dan Pemerintah Desa Putih. Diadakannya kegiatan Mina Padi tersebut bertujuan agar warga desa Putih bisa memanfaatkan lahan disekitarnya agar menjadi lahan produktivitas. Dari Kegiatan tersebut diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan warga sekitar
Inovasi yang dijalankan
Inovasi yang dilakukanuntukmengatasitantangan/masalahadalah membentuk kegiatan mina padi tersebut melalui BUMDES .
Proses/ langkah demi langkahpenyelesaianmasalah/tantangan
a. Langkah-demi langkah proses yang dilakukan mulai dari Diskusi bersama anggota TPID dan pemerintah desa Putih, kemudian setelah identifikasi selesai, dilanjutkan proses pelaksanan atau kunjungan ke lokasi Mina Padi tersebut.
b. Tokoh/pihak-pihak yang berperandalammemberikansolusiataumembantumenyelesaikanpermasalahan adalah Pengelola Bumdes, Pemerintah Desa Putih, dan warga yang mengelola.
c. Sumberdayapendanaandi danai oleh desa melalui BUMDES
d. Sumberdayamanusiadiambilkan dari warga desa Putih
Hasil
Hasil yang di capai setelah teridentifikasi adalah lahan menjadi dapat dimanfaatkan dan di olah agar tetap produktif.
DI SARIKAN DARI KARYA TPID PID KEC. GAMPENGREJO KAB. KEDIRI JAWA TIMUR
Saturday, February 6, 2021
AGROWISATA PISANG CAVENDISH (Inovasi Desa)
AGROWISATA PISANG CAVENDISH (Inovasi Desa)
Adalah di desa Kapi kecamatan Kunjang kabupaten kediri terdapat agrowisata pisang Cavendish yang lagi ngetrend dan banyak menyita perhatian masyarakat.
Pisang merupakan buah tropis yang popular di dunia, terlebih di Indonesia. Selain rasanya yang nikmat, kandungan gizinya sangat bagus untuk kesehatan. Seperti halnya pisang Cavendish yang sekarang ini semakin dikenal dimasyarakat. Pisang Cavendish memberikan opsi terhadap kebutuhan jenis pisang yang diinginkan masyarakat. Pisang Cavendish yang sebenarnya berasal dari Filipina ini, kini mulai memiliki tempat dihati penggemarnya di Indonesia. Pertandan dari Pisang mampu menghasilkan sekitar 7-12 sisir. Penampilannya yang muda kekuningan hingga kuning bersih memberikan daya tarik tersendiri.
PROSES
Proses yang dilakukan untuk menciptakan agrowisata pisang cavendish meliputi:
Pemilihan Lahan.
Pemilihan Lahan sangat berpengaruh terhadap cara Perawatan pisang. Dengan demikian survey lokasi lahan perkebunan sangat diperlukan untuk
mendapatkan lahan yang bagus dan cocok.
2. Penyiapan Tanah.
Penyiapan tanah dilakukan dengan mencampur tanah dengan kompos. Tidak lupa struktur tanah dibuat berderet seperti pematang. Dibiarkan selama 1 minggu.
3. Penanaman Bibit.
Bibit ditanam di pematang yang telah siap dengan jarak tanam antar pematang berkisar 2 m-2,5 m. Perawatan.
4. Perawatan
Perawatan menjadi kunci penting untuk menjadikan produktivitas pisang semakin meningkat. Diantaranya pemberian pupuk secara berkala setiap bulan dengan mempertimbangkan perkembangan tanaman. Dalam 1bulan pertama cukup diberikan pupuk 2 sendok makan per batang. Bulan berikutnya, 3-4 sendok dan seterusnya. Jika Daun pisang berwarna hijau pekat, berarti menandakan over nutrisi, jika terlalu terang, under nutrisi. Sehingga pemberian pupuk harus sangat diperhatikan. Selanjutnya pemotongan daun- daun kering pada batang pohon pisang perlu dilakukan. Kemudian, pisang yang sudah mulai 7 bulan pasti tumbuh bibit baru, ini juga perlu dipisahkan dari induknya. Untuk selanjutnya bibit baru tersebut akan memiliki masa tanam lebih singkat, sekitar 4 bulan. Dan yang sangat penting adalah komposisi air yang memadai.
5. pematangan.
Pematangan bisa dilakukan dengan teknik masing-masing. Seperti missal penyemprotan sedikit obat untuk membantu merangsang pematangan buah. Akan tetapi yang lebih bagus adalah matang alami.
6. Pemasaran.
Pemasaran dilakukan dengan promosi kepada masyarakat secara langsung. Sehingga ketika masyarakat butuh, akan menuju ke perkebunan langsung. Selain itu kepada pedagang pisang di lokal daerah maupun luar kota. Hal tersebut membuat permintaan pisang semakin meningkat.
HASIL
1. Kebutuhan masyarakat terhadap pisang tercukupi.
2. Produktivitas pisang memberikan untung yang cukup lumayan bagi pengelola.
3. meningkatkan pendatan masyarakat
4. Masyarakat menjadi teredukasi karena di Agrowisata Pisang Cavendish membuka konsultasi bagi masyarakat yang ingin belajar.
Di sarikan dari karya TPID PID Kecamatan Kunjang Kab. Kediri
Thursday, February 4, 2021
CONTOH PEMBERDAYAAN EKONOMI GAMPENGREJO (Inovasi Desa) Bag.01
Geliat Pemberdayaan ekonomi di wilayah kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri Jawa Timur
1. Up2k PKK
Ringkasan Umum
Up2k PKK adalah koperasi wanita yang ada di Desa Gampeng, kegiatan Up2k PKK tersebut tidak hanya simpan pinjam, melainkan banyak produksi yang sudah di buat misal aneka jajan yang di kemas sedemikian rupa.Dari Kegiatan tersebut diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan warga sekitar.
Tantangan dan latar belakang masalah - Hal yang mendorong adanya kegiatan tersebut adalah saat banyak warga di sekitar desa Gampeng yang belum bekerja khusu nya ibu ibu yang diharapkan dapat mendapat tambahan untuk keluarga , sehingga mendorong untuk mendirikan Up2 PKK yang sudah berdiri sejak lama
- Awal terbentuknya usaha tersebut adalah bermula dari ibu PKK yang ingin mendapat penghasilan dan membantu ekonomi keluarga.
Solusi/ Inovasi yang dijalankan Inovasi yang dilakukan untuk mengatasi tantangan/masalah adalah membentuk kegiatan tersebut melalui Dana Desa.
Proses/ langkah demi langkah penyelesaian masalah/tantangan - Langkah-demi langkah proses yang dilakukan mulai dari Diskusi bersama anggota TPID dan pemerintah desa Kalibelo, kemudian setelah identifikasi selesai, dilanjutkan proses pelaksanan atau kunjungan ke lokasi Up2 PKK tersebut.
- Tokoh/pihak-pihak yang berperan dalam memberikan solusi atau membantu menyelesaikan permasalahan adalah Pemerintah Desa Gampeng, dan warga yang mengelola.
- Sumberdaya pendanaan di danai oleh desa
- Sumberdaya manusia diambilkan dari warga desa Gampeng
Hasil/ capaian Hasil yang di capai setelah teridentifikasi adalah lahan menjadi dapat dimanfaatkan dan di olah agar tetap produktif.
Pembelajaran Cara sistem kerjanya llebih di atur lagi dan manajemenya lebih di atur lagi agar dapat berkembang menjadi lebih baik lagi kedepanya.
Rekomendasi Berdasarkan pengalaman yangsudah di lakukan, produktifitas cukup baik, harus lebih ditingkatkan untuk manajemennya.
1. Ternak Bebek dan Telur Asin
Ringkasan Umum
Ternak Bebek dan Telur Asin adalah salah satu usaha yang dimiliki oleh salah satu warga desa Kalibelo, dimana usaha tersebut berkat bantuan pelatihan yang di selenggarakan oleh desa beberapa tahun yang lalu. Dari Kegiatan tersebut diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan warga sekitar maupun pemilik usaha tersebut.
Tantangan dan latar belakang masalah - Hal yang mendorong adanya kegiatan tersebut adalah saat banyak warga di sekitar desa Kalibelo yang belum mempunyai pekerjaan yang tetap, sehingga mendorong untuk mengadakan pelatihan ternak bebek dan pembuatan telur asin.
- Lokasi awal terbentuknya usaha ternak bebek dan telur asin ini adalah tempat yang cukup luas untuk berternak sekaligus mengolah telur bebek menjadi telur asin.
Solusi/ Inovasi yang dijalankan Inovasi yang dilakukan untuk mengatasi tantangan/masalah adalah membentuk kegiatan tersebut melalui BUMDES.
Proses/ langkah demi langkah penyelesaian masalah/tantangan - Langkah-demi langkah proses yang dilakukan mulai dari Diskusi bersama anggota TPID dan pemerintah desa Kalibelo, kemudian setelah identifikasi selesai, dilanjutkan proses pelaksanan atau kunjungan ke lokasi usaha tersebut.
- Tokoh/pihak-pihak yang berperan dalam memberikan solusi atau membantu menyelesaikan permasalahan adalah Pengelola Bumdes, Pemerintah Desa Kalibelo, dan warga yang mengelola.
- Sumberdaya pendanaan di danai oleh desa melalui BUMDES
- Sumberdaya manusia diambilkan dari warga desa Kalibelo
Hasil/ capaian Hasil yang di capai setelah teridentifikasi adalah lahan menjadi dapat dimanfaatkan dan di olah agar tetap produktif.
Pembelajaran Cara sistem kerjanya lebih di atur lagi dan manajemenya lebih di atur lagi agar dapat berkembang menjadi lebih baik lagi kedepanya.
Rekomendasi Berdasarkan pengalaman yangsudah di lakukan, produktifitas cukup baik, harus lebih ditingkatkan untuk manajemenny.
Di sarikan dari karya TPID PID Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri Jawa Timur
Wednesday, February 3, 2021
KARYA KELOMPOK WANITA TANI RONDO KUNING (Inovasi Desa)
KARYA KELOMPOK WANITA TANI RONDO KUNING (Inovasi Desa)
Ringkasan umum
Merupakan inovasi masyarakat Gondang kecamatan Plosoklaten dalam bidang kewirausahaan khususnya pada bidang pertanian. Berawal dari permasalahan yang ada dan semangat masyarakat maka pemerintah Desa Gondang membentuk Kelompok Wanita Tani “KWT” Kegiatan ini bertujuan memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga dan masyarakat melalui pemanfaatan lahan pekarangan untuk budidaya tanaman sayuran organik,selain bermanfaat untuk kebutuhan sehari hari sayuran organik juga bisa menambah kegiatan ekonomi produktif keluarga sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga,memproduksi makanan sehat serta menciptakan lingkungan hijau yang bersih dan sehat.
LATAR BELAKANG MASALAH :
• Banyak halaman dan pekarangan rumah yang kosong dan belum termanfaatkan secara optimal.
• Lahan pertanian yang semakin sempit
• Banyaknya ibu rumah tangga yang produktif tidak diberdayakan
PENYELESAIAN MASALAH :
• Optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan dan halaman rumah untuk pembibitan
Pembentukan Kelompok Wanita Tani
Hasil yang dicapai sudah mencapai target, sekarang kebutuhan akan sayuran organik menjadi konsumsi masyarakat setempat. Bahkan pembeli sudah berdatangan dari luar Desa tidak hanya sayuran organik tetapi juga mulai merambah ke tanaman dan bibit sayuran.
PEMBELAJARAN
Selain itu Kelompok Wanita Tani “KWT” Rondo Kuning juga telah berhasil mengembangkan tanaman sayur dengan metode hidroponik/budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah,hanya membuat sirkulasi air yang dibantu dengan pupuk.Sebagai ketua dari Kelompok Wanita Tani yaitu ibu Minatasia Azzalsa menjelaskan pada prinsipnya tanaman yang menggunakan metode hidroponik berbentuk daun,namun penanamannya sedikit berbeda.Pembudidayaannya cukup mudah dan tidak perlu mengeluarkan modal besar serta lahan yang luas,tergantung keuletan dan ketekunan sehingga masyarakat dapat meningkatkan produktivitas hasil pertanian dan meningkatkan kesejahteraan keluarga dengan memanfaatkan lahan pekarangan
Rekomendasi
• Dukungan pelatihan teknik Pembibitan yang lebih maju, teknologi tepat guna dan manajemen usaha
• Optimalisasi peran Bumdes sebagai konsorsium usaha yang mampu menaungi seluruh potensi usaha didesa, mulai perencanaan, kebutuhan alat, sampai pemasaran
• Peningkatan infrastruktur pendukung usaha
Di sarikan dari karya TPID-PID Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri Jawa Timur
Tuesday, February 2, 2021
WISATA SENDANG SUMBER AGUNG
WISATA SENDANG SUMBER AGUNG
Wisata Sendang Sumber Agung adalah Sumber Mata Air yang berada di desa Sonorejo kecamatan Grogol kabupaten Kediri dengan luas kurang lebih 2 Hektar. Yang dimanfaatkan untuk irigasi lahan pertanian
Dan hampir tiga Desa juga menerima manfaat irigasi dari sumber mata air Sendang Sumber Agung ini disamping itu juga mempunyai manfaat sebagai sumber hayati bagi masyarakat Sonorejo Ikan dan tumbuh-tumbuhan yg ada juga bisa manfaatkan untuk masyarakat desa sonorejo, Selain sumber mata air Sendang Sumber Agung, juga mempunyai sumber lain yaitu Sendang Sumber Gambi dan Sendang Sumber Towo.
INOVASI
Mengembangkan Potensi Sumber Mata Air Sendang Sumber Agung Sebagai Unggulan Wisata Desa sesuai dengan Visi Desa Sonorejo
PROSES
1. Musyawarah desa dan akhirnya menjadi usulan dalam RPJM Desa
2. Gagasan disambut baik oleh Pemerintah Desa dan dimasukan
3. Dalam RKP TH. 2017 dan dianggarkan dalam APBDes TA. 2017(TPK)
4. Pemerintah desa lewat APBDes dengan menggunakan Dana Desa TA. 2017.
5. Disepakati dan pembangunannya dilaksanakan oleh Tim Pelaksana Kegiatan
PENDANAAN
Sumber dana yang di gunakan adalah melalui Anggaran Dana Desa
HASIL/CAPAIAN
1. Sumber mata Air ini telah mengaliri sekitar 30 Ha di 3 Desa, yakni Desa Sonorejo, Desa Datengan, Desa Gambyok.
2. SaranaBerolahraga yaitujalan sehat, lari marathonjuga kegiatan Out bond.
3. Sendang sumber Agung desa Sonorejo ini menjadi salah satu Destinasi Unggulan Wisata edukasi, Wisata Keluarga di
PEMBELAJARAN
Integrasi beberapa sarana desa dapat dilakukan sebagai bentuk inisiatif yang kuat dalam membawa perubahan signifikan dan berdampak pada lajunya roda perekonomian, dapat menghasilkan, serta
berkontribusi nyata bagi masyarakat
Di sarikan dari Karya TPID-PID Kecamatan Grogol Kab. Kediri Jawa Timur
Monday, February 1, 2021
DARI HOBI MENJADI LADANG REJEKI (Inovasi Desa)
DARI HOBI MENJADI LADANG REJEKI (Inovasi Desa)
Berawal dari Kegemarannya menikmati krupuk puli beserta sambel pecel, menjadikan Bapak Wahyu warga Desa Jantok Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri berkeinginan keras agar dapat setiap saat dapat menikmati Krupuk Puli. Dari situlah muncul keinginan untuk membuat krupuk puli skala kecil agar dapat dinikmatinya setiap saat. Siapa sangka, inovasi-inovasi produk buatannya juga laris di kalangan rekan sejawat, sehingga membuat Pak Wahyu berusaha untuk mebesarkannya.
Latar belakang:
1. Kegemaran memakan puli salah seorang warga desa Jantok, hingga membuatnya harus memproduksi krupuk pulinya sendiri untuk dikonsumsi sendiri.
2. Keprihatinan atas penggunaan "uyah bleng" dalam industri puli yang membuat pemilik industri memutar otak agar produk yang dihasilkan adalah produk krupuk yang sehat.
3. Minat pasar akan krupuk puli yang besar, namun industri puli yang masih sedikit yang "resmi" dalam legalitas maupun kehalalan dari MUI.
Inovasi: Krupuk Puli yang bebas Borak dan rendah kolesterol, sehingga seluruh peng-gemar krupuk puli tidak perlu khawatir tentang masalah kesehatan dalam mengkonsumsi krupuk puli.
Proses:
1. Pengenalan lingkungan sebagai wujud kepedulian kesehatan dari hal yang paling kecil sebagai langkah dalam menuju masyarakat yang sehat, dengan berupaya menemukan resep yang tepat tanpa penggunaan "uyah bleng" di industri krupuk puli.
2. Pembuatan krupuk dengan bahan-bahan yang berkualitas unggul sehingga menghasilkan produk kerupuk yang unggul pula.
3. Pengemasan yang dilakukan secara manual namun praktis, yang mampu menarik minat belajar masyarakat dalam pengemasan barang produksinya.
Hasil:
1. Krupuk puli jawa, yang mampu menembus perijinan di UMKM Kabupaten Kediri, dan menjadi salah satu icon kabupaten kediri.
1. Karena produk sehatnya menjadikan owner sebagai intruktur dan motivator dalam kegiatan segala kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan UMKM di wilayah kediri dan Jawa Timur pada umumnya.
Pembelajaran:
Kesuksesan dalam menjadi-kan produk sehat bukanlah hal yang mudah, diperlukan berbagai kerjasama lintas Pemerintahan yang mampu mendukung usaha-usaha yang dilakukan di Desa dalam upaya peningkatan kemampuan bersaing di setiap unit usaha.
Rekomendasi:
Pemerintah hendaknya lebih memperhatikan usaha-usaha desa dalam memsejahterakan masyarakat. Usaha skala desa adalah usaha yang langsung memberikan dampak ekonomi bagi warga Desa.
Di sarikan dari karya TPID-PID Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri Jawa Timur
Subscribe to:
Posts (Atom)