PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Wednesday, April 21, 2021
WISATA GROJOGAN JATUH CINTA
WISATA GROJOGAN JATUH CINTA
Semangat BUMDesa Desa Kepung Kec. Kepung Kab. Kediri layak di acungi jempol. pasalnya BUMDesa ini mampu mengoptimlakan sumberdaya yang ada di desa baik itu embrio kegiatan usaha desa dan sumberdaya manusia maupun sumberdaya alamnya
BUMDesa ini memiliki banyak unit kegiatan usaha seperti unit usaha Perguliran (simpan pinjam), Unit uasah pasar Desa, unit PPOB, unit Samsat Bunda, unit pengolahan sampah, dan unit wisata, serta masih banyak yang sudah terencana dan akan direalisasikan
nah pada unit usaha wisata desa ini BUMDesa mengoptimlakan sumberdaya bendungan sungai yang ada untuk dimanfaatkan menjadi wahana wisata alternatif bagi warga desa. benar saja setelah wahana ini dibuka antusias masyarakat cukup ramai, bahkan tempat ini menjadi digemari kelompok ibu-ibu pesenam dan kelompok yang lain.
selain itu ditempat ini juga tersedia wahana rafting atau arumjeram yang fasilitasnya sudah disediakan oleh pengelola, ATV untuk keliling lokasi wisata, dan wahana outbond yang bisa memacu adrenalin melintasi sungai dan area wisata.
begitupun juga tersedia warung kuliner khas perdesaan desa kepung yang murah meriah dan cocok dilidah
tempat selfi yang dipadu dengan latar belakang bendungan dengan air terjun yang selalu menyeruak
melalui unit wisata ini desa bisa membuka lowongan pekerjaan bagi warga sekitar, mengurangi pengangguran dan mengentaskan kemiskinan. bisa menambah pendapatan warga sekitar dan meningkatkan PADes
semoga akan terus memberikan yang terbaik bagi masyarakat, dan bisa menjadi percontohan bagi desa yang lain
Tuesday, April 20, 2021
WISATA SUMBER COMPLANG
WISATA SUMBER COMPLANG
BUMDesa Desa Purworejo bersemangat menghidupkan dan mengelola Sumber Complang sebagi wisata desa alternative yang bisa meningkatkan pendapatan masyarakat dan PADes. Pasalnya dengan ini telah menyediakan lapangan pekerjaan bagi warga sekitar dan usaha baru bagi desa. Wisata sumber Complang adalah nama sumber Mata Air yang terletak di Dusun Gondang Desa Purworejo Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri Jawa Timur. Keberadaan sumber complang sendiri sudah ratusan tahun ada dan kurang mendapat perhatian sehingga daya tariknya kurang memikat. Hanya penduduk lokal dan sekitar saja yang masih sering berkunjung ke lokasi sumber ini. Dengan membangun 2 Kolam renang untuk kelas balita dan anak. Selain itu juga membangun tembok pagar serta membeli perlengkapan panggung hiburan kini sumber complang sudah banyak dikunjungai masyarakat dari luar desa.
Diharapkan dengan adanya pengembangan ini semakin melengkapi wisata yang sudah ada sehingga diharapkan mampu menarik minat pengunjung lebih banyak berwisata di lokasi ini dan tentunya bisa meningkatkan Pendapatan Desa dari sektor wisata.
Wisata sumber complang ini keberadaanya sudah ratusan tahun, sehingga namanya sudah banyak dikenal oleh masyarakat baik didalam maupun luar kecamatan Kandat. Namun pengelolaanya belum maksimal ditambah fasilitas area wisata yang masih belum memadai membuat kawasan wisata ini sepi pengunjung dan belum bisa memberi dampak ekonomi yang signifikan baik bagi masyakat sekitar maupun desa pada umumnya.
Pengembangan failitas diarea wisata ini menjadi solusi guna menarik minat pengunjung untuk datang ke wisata sumber complang tersebut. Dengan cara dibangunnya kolam renang dan spot kuliner serta infrastruktur lainnya seperti panggung hiburan dan akses jalan masuk dengan menggunakan anggaran Dana Desa.
Sekarang dengan adanya pengembangan fasilitas wajah sumber compalng semakin lebih menarik dan mulai ramai dikunjungi pengunjung lagi. Secara tidak langsung perekonomian masyarakat sekitar juga terkena dampak dengan bisa berjualan di area kuliner. Dan ini pengelolaan wisata ini dirintis untuk menjadi unit usaha bumdes.
Pengembangan fasilitas wisata ini menjadi program priortas desa setelah melalui proses musyawarah desa dan melibatkan seluruh stake holder mulai dari kelembagaan desa sampai dengan masukan dari pendamping desa. Konsep modernisasi fasilitas area wisata tanpa merubah bentuk sumber aslinya menjadi potensi yang bisa mendatangkan pengunjung. Sehingga masyarakat sekitar
Kegiatan seperti ini hendaknya terus mendapatkan pendampingan serta perlu mendapat perhatian tidak saja dari desa setempat namun juga dari para stake holder baik dari pemerintah daerah maupun instansi lainnya. Media promosi juga menjadi faktor penting nantinya guna mengangkat publikasi wisata tersebut. Diperlukan Blue Print perencanaan dari desa untuk pembangunan wisata ini. Hal ini bisa dilakukan dengan bantuan teknis dari berbagai pihak.
Sunday, April 18, 2021
BANK URINE KAMBING KAMPUNG NEGERI SUNGKAI
BANK URINE KAMBING KAMPUNG NEGERI SUNGKAI
Mahalnya harga pupuk pertanian di pasar saat ini membuat petani harus memutar otak untuk mencukupi kebutuhan pupuk tersebut bagi tanaman mereka. Pada tahun 2017 seorang petani dari anggota gapoktan mencoba memanfaatkan limbah atau kotoran kambing untuk dijadikan pupuk yakni urine kambing. Jika selama ini kotoran kambing dijadikan kompos sebagai penyubur tanah, maka dicobalah urine kambing yang selama ini tidak terpakai untuk di olah menjadi pupuk organik cair, maka gapoktan kampung negeri sungkai memutar otak agar mereka dapat mengumpulkan bahan baku utama pupuk cair organik tersebut yaitu urine kambing dengan membuat suatu wadah yakni bank urine kambing, dalam hal ini warga menyetor urine kambing mereka ke bank urine, lalu bank urine akan menampung dan menyerahkan urine terebut kegapoktan untuk di proses menjadi pupuk cair organik, urine tersebut dihargai 5.000/liter, sehingga warga kampung Negeri Sungkai sangat senang karena urine kambing yang selama ini tidak berharga malah mempunyai nilai jual yang dapat membantu pemenuhan kebutuhan masyarakat kampung Negeri Sungkai.
Latar Belakang
Masih mahalnya harga pupuk kimia di tingkat petani sehingga membuat petani harus memanfa’atkan potensi yang bisa dijadikan alternative pengganti pupuk kimia tersebut. Cukup banyak warga yang berternak kambing di kampung negeri sungkai dan belum termanfa’atnya kotoran kambing tersebut. Perlunya sebuah wadah untuk menampung urine kambig tersebut, karena jika secara perorangan tidak ada yang ingin menampung atau membeli urine karena tidak ada nilai jual di masyarakat kampung negeri sungkai. Inovasi Inisiatif gapoktan membentuk bank urine kambing yang selama ini urine tersebut hanya terbuang sia-sia agar dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik cair.
Proses
Ditemukannya ide pembuatan pupuk organik cair oleh salah satu anggota gapoktan yakni Eko Basuki. Di bentuknya bank urine kambing oleh gapoktan kampung negeri sungkai yang di dukung oleh kepala kampung negeri sungkai. Warga terpacu untuk mengumpulkan urine kambing karena urine Bank Urine Kambing Kampung Negeri SungkaiDokumen Pemberdayaan Inovasi Desa • Bursa Inovasi Desa 183 Bidang Kewirausahaan kambing tersebut memiliki nilai jual yang dapat menambah penghasilan rumah tangga khususnya kampung negeri sungkai.
Hasil
Termanfaatnya urine kambing menjadi bahan baku pupuk organik cair, sehingga dapat mengurangi bau kurang sedap kandang kambing itu sendiri. Bertambahnya pendapatan rumah tangga bagi para peternak kambing karena urine kambing mereka lebih bermanfa’at bahkan memiliki nilai jual setelah ditampung oleh bank urine kambing. Tercukupinya kebutuhan pupuk bagi warga kampung negeri sungkai dengan pupuk organik cair dari urine kambing sebagai alternative pengganti pupuk kimia.
Pembelajaran
Dengan adanya ide kreatif untuk berinovasi maka segala hal yang awalnya dianggap tidak berguna dapat dimanfa’atkan dan bisa bernilai ekonomi.
Rekomendasi
Perlu diadakannya pelatihan pelatihan pengorganisasian system pengumpulan urine kambing dan hasil pemanfa’atannya agar dapat di integrasikan ke BUMDesa sehingga dapat menambah PAD Perlunya study banding untuk menambah kemampuan anggota gapoktan dalam menghasilkan alternative pengganti pupuk kimia kedaerah lain yang sudah berhasil memanfa’atkan potensi alternative tersebut.
Kontak Informasi
Eko Basuki (Gapoktan) : 0853 7719 9035 Armizi ( kepala Desa) : 0813 7928 0661
DI SARIKAN DARI MENU NASIONAL BID PID P3MD
Thursday, April 15, 2021
WISATA RAJATI FLOWER GARDEN
WISATA RAJATI FLOWER GARDEN
(Hasil Revitalisasi Parit Penuh Sampah dan Semak-Belukar Desa)
Desa Rasau Jaya Tiga di Kecamatan Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya ini pada tahun 2018 tiba tiba banyak dikunjungan warga desa dari kabupaten tetagganya hanya untuk bertamasya. Dengan angka kunjungan yang tinggi setiap minggunya menjaddikan desa ini berpendapatan lebih tinggi dari sebelumnya dan masyarakatnya juag mendapatkan kenikmatannya karena mereka bisa berwirausaha serta sebagian terserap di dalamnya sebagai tenaga kerja. Keberkahan ini tumbuh karena kreativitas pemerintah desa dan warganya merevitalisasi aset desa yang semula hanya berupa parit kotor karena penuh tumpukan sampah dan semak belukar.
Latar Belakang
Desa memiliki aset berupa parit. Namun kemanfaatannya kurang karena masyarakat kurang memerhatikannya, bahkan penuh sampah. Selain sampah, semak-belukar kian menambah kumuhnya parit dan lingkungan di sekitarnya. Banyak anak muda yang memiliki potensi namun karena rendah aktivitas, maka keberadaan mereka sama dengan pengangguran Inovasi Revitalisasi parit sebagai aset desa menjadi tempat wisata sebagai wahana penyaluran kegiatan angkatan kerja Ide merevitalisasi parit dibawa oleh kepala desa yang menjabat periode 2006- 2018 (Iin Sumirat) ke forum musyawarah desa bersama pengurus BUMDesa. Atas dasar kesepakatan musyawarah desa serta forum perencanaan dan penganggaran pembangunan desa, mada diputuskan adanya alokasi Dana Desa pada tahun anggaran APBDesa 2018 sebesar Rp75 juta. Masyarakat juga membentu tim Jaga Rajati Flower Garden Satri sebagai mitra kerja BUMDesa September 2018 dilaksanakanlah pembangunan taman, berikut sarana-prasarana pendukung obyek wisatanya lainnya. Oktober 2018 taman Rajati diresmikan di dibuka untuk umum. Hasil Kondisi parit dan lingkungan sekitarnya menjadi lebih bersih, tertata dan eksotis karena sudah menjadi daerah kunjungan wisata. Rajati menjadi obyek wisata alternatih bukan hanya bagi masyarakat desa di Kabupaten Kubu Raya tapi juga kabupaten lainnya seperti Mempawah dan Kota Pontianak. Angka kunjungan wisata tergolong tinggi. Di setiap akhir pekan bisa mencapai 500-an orang. Tahun baru bisa mencapai 1000-an lebih. Penerimaan per hari dari tiket masuk mencapai 2 juta s/d 3 juta, dalam seminggu rata rata mencapai 7 juta. Bahkan dalam satu bulan mencapai 12-an juta untuk satu unit usaha yaitu foto di taman bunga. Keberadaan Rajti mampu menyerap tenaga lokal yang rata-rata masih adak muda serta memantik tumbuhnya kegiatan ekonomi warga, misalnya banyak orang membuka warung makan. Seorang pemilik warung mengaku pada hari-hari biasa menerima pendapatan Rp100 ribu s/d Rp 200 ribu. Tapi pada akhir pekan bisa mencapai Rp400 ribu s/d Rp500 ribu. Untuk seorang perawat tanaman menerima upah Rp70 ribu per harinya. Penerimaan ini lebih tinggi dari UMK Kubu Raya.
Kontak Informasi
Vina (perangkat desa) : 085252289120 Mujiono (Direktur BUMDesa0 : 082188736711 Bara (TPID) : 089653227579
DI SARIKAN DARI MENU NASIONAL BID PID P3MD 2019
Wednesday, April 14, 2021
WISATA BUKIT KAPUR
WISATA BUKIT KAPUR
Ringkasan Desa Ceruk adalah salah satu desa di Kecamatan Bunguran Timur Laut Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau yang terletak dibagian barat lereng Bukit Ranai, yang sebagian besar wilayahnya merupakan perbukitan. Desa Ceruk memiliki 3 Dusun 3 RW dan 8 RT, dimana sebagian kecil masyarakatnya bermata pencaharian sebagai PNS/TNI/Polri, Pegawai Honorer, Wirausaha, Wiraswasta, Pedagang, Nelayan dan sebagian besar Petani/Pekebun. Desa Ceruk merupakan salah satu desa di Kabupaten Natuna yang kaya akan potensi-potensi dibidang Pertanian, Perkebunan, Peternakan, terutama potensi wisata alam yang masih belum terjamah oleh tangan manusia. Dengan sumberdaya alam yang luar biasa subur Desa Ceruk juga dikenal sebagai salah satu desa penghasil durian di Kabupaten Natuna. Dari berbagai potensi yang ada di desa ceruk ini pemerintah Desa berhasil menyulap area hutan yang belukar dan berbahaya menjadi area wisata dan perkebunan nan hijau dan indah dengan sejumlah tanaman produktif di dalamnya. Kini, warga memiliki pencaharian baru dan memperoleh penghasilan, bahkan hutan tersebut diharapkan kedepan bisa menyumbang penghasilan bagi desa. Latar Belakang Potensi alam yang luar biasa namun belum terjamah oleh tangan manusia Belum adanya tempat atau daerah wisata untuk masyarakat Desa Ceruk sebagai tempat untuk berlibur Keuangan desa untuk mengembangkan potensi yg ada sangat terbatas Masih mengutamakan gotong royong serta swadaya masyarakat sehingga banyak potensi yang belum terkelola dengan maksimal, terutama kawasan Bukit Kapur yang merupakan kawasan Hutan Produksi yang dianggap masyarakat memiliki potensi wisata alam yang sangat menjanjikan jika dikelola dengan baik. Kawasan Bukit Kapur selain berpotensi sebagai wisata alam yang Eksotik, disekitar lereng Bukit Kapur juga bisa dimanfa’atkan oleh masyarakat untuk bercocok tanam dengan kesuburan tanahnya. Inovasi Pemanfaatan Hutan yang diolah menjadi Wisata Pertanian Proses Pemerintah desa bersama masyarakat menyelenggarakan musyawarah untuk merumuskan gagasan hingga pengambilan keputusan kebijakan pemanfaatan lahan hutan bukit kapur. Dengan mempertimbangkan potensi serta manfa’at yang akan diperoleh oleh masyarakat dan desa terhadap Penegembangan kawasan Bukit Kapur yang masih berupa semak belukar dipandang akan berdampak positif terutama dalam peningkatan ekonomi kemasyarakatan maka melalui Musyawarah Desa Pihak Pemerintah Desa Ceruk bersama BPD, LPMD “Bukit Kapur Yang Eksotis” Desa Ceruk Kecamatan Bunguran Timur Laut Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan RiauDokumen Pemberdayaan Inovasi Desa • Bursa Inovasi Desa 203 Bidang Kewirausahaan serta Tomas sepakat untuk mengembangkan kawasan Bukit Kapur menjadi salah satu wisata alam desa, dengan mengucurkan Dana Desa secara bertahap yang dimulai dengan usulan Pembukaan Jalan Sirtu sepanjang 1000 Meter dan Swadaya salah satu anggota masyarakat sepanjang 300 Meter sebagai akses ke kawasan Bukit Kapur pada Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp. 223.430.000.- dan dilanjutkan dengan Paket Pembangunan Drainase, Boxculvert, Batu Miring serta pembuatan Parit dengan Dana sebesar Rp 190.103.005.- di Tahun Anggaran 2018, dan akan terus dilanjutkan pengembangannya ditahun yang akan datang. Melakukan sosialisasi dan pemasaran terkait keberadaan Wisata Bukit Kapur sebagai solusi tempat untuk berwisata Melakukan pengelolaan bersama antara kelompok sadar wisata dan pihak desa dalam rangka memaksimalkan potensi wisata Bukit Kapur Kedepan Wisata Bukit Kapur ini akan diserahkan kepada Bumdes dalam pengelolaandan pemasarannya Hasil Dengan ada Wisata Bukit Kapur ini masyarakat bisa berlibur dan menikmati pemandangan hutan yang indah dan eksotik Masyarakat yang dulunya susah dalam akses ke lahan pertanian, dengan adanya pengembangan wisata Bukit Kapur masyarakat bisa memanfa’atkan jalan untuk menuju ke lahan pertanian. Masyarakat sekitar bisa mendapatkan hasil dan manfaat dari berjualan di sekitar lokasi wisata. Dengan semangat kerja keras oleh warga bersama pemerintah Desa melalui kegiatan gotong royong yang selanjutnya dikucurkan dana untuk pengembangan kawasan Wisata Bukit Kapur menjadi salah satu wisata alam yang eksotik di Desa Ceruk. Pembelajaran Dengan dikembangkannya kawasan Bukit Kapur menjadi salah satu destinasi wisata Desa maka manfa’at yang diperoleh terutama masyarakat setempat untuk berjualan makanan ringan juga hasil dari pertanian masyarakat khususnya pada hari sabtu dan minggu serta hari-hari libur lainya yang dimanfa’atkan oleh pengunjung baik luar atau dalam desa untuk bersantai sambil menikmati keindahan pemandangan di wisata Bukit Kapur yang Eksotik. Dengan Program Pengembangan Kawasan Wisata pihak Pemerintah Desa berharap dukungan penuh dari warga masyarakat dalam pengelolaan yang kedepannya diharapkan lebih ditingkatkan lagi agar dapat dijadikan sebagai ladang peningkatan perekonomian untuk kesejahteraan masyarakat. Rekomendasi Mengembangkan dan memajukan lagi wisata Bukit Kapur dengan tambahan variasi hiburan dan permainan baik bagi anak anak maupun orang dewasa. Menyebarluaskan dan mempromosikan Wisata Bukit Kapur, seperti melalui website, brosur, atau pameran-pameran Kontak Informasi Kepala Desa Ceruk Nama : Aramli No. HP : 0822 8803 8333 Pengelola Wisata Bukit kapur Nama : Syahmin No. HP : 0852 6362 3022
Di Sarikan dari menu nasional BID - PID - P3MD 2019
Tuesday, April 13, 2021
MENGOLAH LAHAN TIDUR UNTUK WISATA EDUKASI JAMU
MENGOLAH LAHAN TIDUR UNTUK WISATA EDUKASI JAMU
Ringkasan Dusun Jambe terletak di Desa Semin, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan dusun penggagas wisata edukasi herbal/pertanian. Letaknya yang berdekatan dengan calon rest area Kedung Mboro yang merupakan pusat perekonomiajn warga Kecamatan Semin, memberikan peluang bagi masyarakat di Dusun tersebut menggagas adanya paket wisata edukasi jamu yang berbentuk taman herbal mayangsari. Taman herbal mayangsari terdapat 53 jenis tanaman herbal yang terus akan di tingkatkan populasi dan jenis tanamannya. Sehingga harapan kedepan taman ini akan menjadi rujukan tanaman herbal terlengkap di Kecamatan Semin, dan di Kabupaten Gunungkidul pada umumnya. Pemanfaatan taman herbal ini dapat digunakan, diantaranya untuk ; Sebagai tempat musyawarah atau pertemuan-pertemuan warga dan instansi di kawasan tersebut dengan penyediaan menu minuman dan snack khas herbal. Sebagai sarana edukasi warga dan anak sekolah, untuk lebih mengenali jenis dan fungsi masing-masing tanaman herbal. Sebagai tempat pembibitan dan pengembangan tanaman herbal di Kecamatan Semin. Latar Belakang Tersedianya lahan yang masih kosong dan kurang produktif untuk pertanian warga, lebih efektif dan berguna jika dimanfaatkan sebagai lahan pertanian herbal Tersedianya sumber daya Kebun Bibit Desa (KBD) di wilayah tersebut Dusun jambe merupakan dusun yang menjadi program Kawasan Rumah Pangan Lestari Dukungan dan motivasi dari Pemerintah Desa Semin dan serius terhadap pembinaan kawasan wisata pertanian melalui anggaran dana desa Menurunnya pemahaman tradisi lokal terhadap fungsi tanaman herbal sebagai jamu tradisional akibat tergerus arus globalisasi. Pemanfaatan Lahan Tidur Untuk Wisata Edukasi Jamu Desa Semin, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa YogyakartaDokumen Pemberdayaan Inovasi Desa • Bursa Inovasi Desa 131 Bidang Kewirausahaan Inovasi Pengembangan wisata pada lahan pertanian tandus untuk meningkatkan ekonomi warga melalui edukasi herbal, pemanfaatan barang bekas dan kawasan herbal. Proses Berawal dari kesadaran masyarakat dan kepedulian kelompok KWT mayangsari terhadap pentingnya kesiap sediaan tamanan obat keluarga (TOGA), maka pada bulan April 2018 gagasan untuk membuat taman herbal tersebut telah muncul. Pengurus kelompok wanita tani maayangsari jambe melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Pemerintah Desa Semin terkait gagasan pembentukan taman herbal di dusun Jambe. Adanya tanggapan positif dari Pemerintah Desa Semin, gayung bersambut terhadap pengembangan wisata dan adanya kebun bibit desa yang selama ini mendapat bantuan pembinaan peningkatan kapasitas kepada pengelola melalui anggaran dana desa. Tindak lanjut dengan adanya sosialisasi dan kerjasama dari Bintang Toedjo terkait pembentukan taman herbal. Satu padu antara pengurus dan kelompok KWT Mayangsari, Pemerintah Desa, dan PT Bintang Toedjo dalam membuat taman herbal mayangsari. Hingga saat ini wisata edukasi ini dikelola dengan biaya/ tiket masuk per orang sebesar Rp 5000,- sampai dengan Rp. 10.000,- dengan fasilitas tambahan mendapatkan minuman jahe dan snack, sehingga dapat lebih menarik wisatawan lokal dan manca. Hasil Kelompok KWT Mayangsari mendapatkan juara 2 (dua) pada lomba taman herbal Bejo tahun 2018 yang diadakan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Terbangunnya kesadaran masyarakat akan pentingnya tanaman herbal sebagai jamu tradisional, pengembangan desa wisata sehingga mampu meningkatkan perekonomian dan taraf hidup warga sekitar. Terjadi hubungan kelembagaan dan kerjasama yang baik antara kelompok masyarakat, kelembagaan desa dan pihak luar. Adanya pilihan destinasi wisata baru di Kecamatan Semin sebagai rujukan wisata edukasi bagi lembaga pendidikan khususnya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak Kanak (TK). Pembelajaran Menyatunya kekuatan Pemerintah, dalam hal ini adalah Pemerintah Desa Semin dengan masyarakat Kelompok Wanita Tani di dusun Jambe dalam keseriusan menggagas kemandirian ekonomi warga dan pengembangan wisata menghasilkan kinerja yang baik dan berkualitas. Pemerintah desa menjadi salah satu sarana penting dalam menjembatani kesenjangan kebijakan dan informasi dari pihak swasta. Rekomendasi Pemerintah desa dapat melibatkan instansi atau pihak perusahaan lain yang terkait untuk memaksimalkan kualitas pengelolaan taman herbal. Pengelola atau pemerintah desa perlu bekerja sama dengan lembaga kompeten di bidang herbal untuk mendapatkan sertifikasi dan penelitian terhadap fungsi tanaman herbal. Perlu di bangun saung-saung sebagai sarana penunjang bagi wisatawan yang berkunjung. Kontak Informasi Tri Sutarno (Kepala Desa) : 085868339377 Ninik Rahayu (Kasi Kesejahteraan) : 085799232636 Totok Muwarsito (Pengelola Wisata) : 085743248404
Di sarikan dari menu nasional bursa inovasi desa PID P3MD 2019
Monday, April 12, 2021
MEMPERCEPAT PELAYANAN ADMINISTRASI MELALUI APLIKASI BERBASIS ANDROID
MEMPERCEPAT PELAYANAN ADMINISTRASI MELALUI APLIKASI BERBASIS ANDROID
Ringkasan Revolusi digital telah merubah teknologi mekanik dan elektronik analog ke teknologi digital. Peluang ini dimanfaatkan Pemerintah Desa Punggul, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, untuk mengembangkan GISDes (Geografic Informasi System Desa) sebuah aplikasi berbasis android sebagai solusi mempercepat dan mempermudah pelayanan terhadap masyarakat. Hanya dengan satu aplikasi, masyarakat dapat dengan mudah dan cepat mendapat pelayanan administrasi kependudukan. Latar Belakang Lamanya proses pengurusan administrasi seperti surat kelakuan baik, surat keterangan yang masih dikerjakan dengan manual dan konvensional Belum maksimalnya kinerja perangkat desa didalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Belum adanya standar pelayanan terutama tentang administrasi di desa Inovasi Membuat sebuah sistem informasi geografis administrasi desa terintegrasi untuk memberikan pelayanan yang cepat. Masyarakat yang memerlukan administrasi bisa datang langsung ke kantor desa dengan membawa NIK dan hanya butuh waktu 5 menit permohonan sudah selesai. Masyarakat bisa memilih menu yang ada diaplikasi GISDes melalui android dan akan mendapatkan voucer nomor urut kemudian datang ke kantor desa untuk menunjukkan voucer nomor urut tersebut, dalam hitungan 5 menit permohonan sudah selesai Perbekel/kepala desa dan perangkat desa membuat laporan kehadiran dan kegiatan melalui android Masyarakat dapat menyampaikan laporan melalui aplikasi GISDes Mempercepat Pelayanan Administrasi Melalui Aplikasi Berbasis Android Desa Punggul, Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung Provinsi Bali Dokumen Pemberdayaan Inovasi Desa • Bursa Inovasi Desa 81 Bidang Sumber Daya Manusia Proses Melakukan replikasi offline yang sudah diterapkan di daerah lain kedalam aplikasi online Penyusunan kegiatan dan rencana kerja Penyusunan dan pengolahan data Pengembangan konsep Review dan penyempurnaan sistem Alokasi Anggaran dari ABDes Tahun 2015 untuk pengembangan aplikasi sebesar Rp. 71.500.000 Tahun 2018 dialokasikan anggaran sebesar Rp. 92.000.000 dan tahun 2019 sebesar Rp. 180.262.000 dari Dana Desa untuk pelatihan Tenaga Ahli IT bagi pemuda desa Pengenalan dan pelatihan kepada pengguna Hasil/Capaian GISDes (Aplikasi Android Desa Punggul) adalah aplikasi berbasis web yang merupakan hasil dari pengembangan Perbekel/ Kepala Desa I. Made Sukarma bersama dengan konsultan pengembang aplikasi. Aplikasi ini memuat beberapa fitur utama untuk memberikan pelayanan kependudukan, surat-menyurat, absensi perangkat desa, toko online dan laporan masyarakat serta administrasi desa. Aplikasi ini dapat diakses melalui halaman www.smartvillagepunggul.web.id Pembelajaran Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi, dapat memberikan pelayanan yang tepat, cepat serta mudah kepada masyarakat, memantau kinerja aparatur pemerintah desa melalui absensi online dan memberikan data-data desa yang cepat Rekomendasi Pengembangan sistem informasi tentang titik ordinat RTS Pengembangan sistem pelayanan kesehatan yang mudah dan cepat Informasi status perkembangan desa Pendataan penduduk pendatang Publikasi informasi desa (web) kepada masyarakat luas Kontak Informasi I Kadek Sukarma, S.KOM Perbekel Punggul, Kec. Abian semal, Kab. Badung Prov. Bali Website : smartvillagepung gul.web.id No. HP. 081999480559 I Gusti Ngurah Made Ardika Kelompok Informasi Mas yarakat No. HP: 085738242922 3. Galuh Pribadi Ketua Tim Aplikasi Desa No. HP: 085855886335
Di sarikan dari menu nasional BID PID-P3MD
Tuesday, March 16, 2021
GUYUB RUKUN BANGUN USAHA BERSAMA KOMUNITAS TKI DAN EKS TKI
GUYUB RUKUN BANGUN USAHA BERSAMA KOMUNITAS TKI DAN EKS TKI
Pemerintah Desa Deyeng Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri melalui pendayagunaan komunitas TKI dan eks TKI memprakarsai program GURU BAGUS atau Guyub Rukun Bangun Usaha. Kelompok yang mewadahi para TKI dan Eks TKI dalam merintis usaha peternakan sapi perah dan unggas
Demikian juga konsetrasi usahanya tidak hanya ternak sapi perah, namun berkembang ternak unggas dan usaha turunannya. Seperti penetasan itik, karkas hingga usaha pakan ternak. Semangat guyup rukun yang lekat menjadi modal dan harapannya Program GURU BAGUS mampu mentranformasikan pengalaman dan sumber daya agar usaha peternakan terus berkembang dan profesional dalam pengelolaanya.
Perkembangan jumlah peternak semakin meningkat, ditahun 2018 saja jumlah peternak sapi perah mencapai 14 peternak dg populasi sapi 180 ekor, sedang peternak unggas kurang lebih 98 peternak dengan populasi 12.000 ekor. Seiring bertambahnya populasi sapi dari tahun ketahun melahirkan permasalahan dengan lingkungan sekitar, polusi bau kotoran yang tidak sedap yang berpotensi membuat lingkungan yang tidak sehat.
Melaui pembinaan dan pelatihan dalam pengelolaan budidaya sapi juga pemanfatan pengelolaan limbah ternak yang dapat dimanfaatkan untuk biogas, pengganti kebutuhan gas LPJ, lampu penerang dan pupuk organik yang ramah lingkungan.
Proses / langkah penyelesaian masalah
1. Tahun 2016, Dalam Musdes RKPDes tahun 2017 telah dibahas dan disepakati mendirikan gedung perpustakaan desa Krejengan dengan menggunakan Dana Desa dalam APBDesa tahun 2017
2. Menerbitkan PERDES tentang Perpustakaan Desa Krejengan
3. Menetapkan Visi Misi dan Struktur Organisasi Dan Petugas Perpustakaan Desa “Aqila”Desa Krejengan
4. Membuat Tata Tertib Perpustakaan Perpustakaan Desa Krejengan “Aqila” Desa Krejengen
5. Pengolahan Bahan Pustaka Perpustakaan Desa Krejengan “Aqila”
6. Sosialisasi kepada masyarakat untuk memanfaatkan perpustakaan dan di iringi dengan petugas melakukan pendampingan dan mendiskusikan dengan materi tematik sesuai kebutuhan masyarakat.
Dengan program GURU BAGUS pengetahuan masyarakat meningkat dan mampu mengatasi kendala/ tantangan yang dihadapi menjadi sebuah peluang, antara lain peningkatan pekonomian, selain bagi peternak juga bagi lingkungan desa, karena mampu menciptakan lapangan pekerjaan sehingga mengurangi angka penganggur.
Sosialisasi kepada masyarakat tentang program kewirausahaan GURU BAGUS dan di iringi dengan petugas melakukan pendampingan dan mendiskusikan sesuai kebutuhan masyarakat
Pengembangan jiwa kewirausahaan program GURU BAGUS teknik dan pelatihan dan praktek nyata di lapangan.
Kontak person Hadi Yasmoro, koordinator dismigratif Desa Deyeng Nomor HP 085732730781
Di Sarikan dari Karya TPID PID P3MD 2019 Kec. Ringinrejo Kabupaten Kediri Jawa Timur
Sunday, March 14, 2021
CARA MEMBUAT FERMENTASI PAKAN TERNAK UNTUK PENGGEMUKAN SAPI DAN KAMBING ...
CARA MEMBUAT FERMENTASI PAKAN TERNAK UNTUK PENGGEMUKAN SAPI DAN KAMBING (Edisi Akhir)
pada edisi ini merupakan edisi akhir cara membuat fermentasi pakan ternak untuk penggemukan sapi dan kambing. pada vidio ini banyak terjadi dialaog tanya jawab seputar pembuatan pakan ternak yang baik untuk peternakan.
berbagai alternatif penyediaan bahan baku fermentasi pakan hingga cairan E4 peternakan dan molusa juga banya di bahas pada vidio ini.
Tonton dan cermati dialog dan diskusi pada vidio ini hingga tuntas, semoga manfaat lan barokah. Aamiin.
Saturday, March 13, 2021
SUMUR BOR MENGAIRI LAHAN PERTANIAN
SUMUR BOR MENGAIRI LAHAN PERTANIAN
Warga Desa Nyawangan Kecamatan Kras Kabupaten Kediri telah lama memanfaatkan sumur bor yang ada untuk mengairi sawah lahan pertanian mereka. Keberadaan sumur bor ini tentu sangat membantu mereka dalam memenuhi kebutuhan air, baik pada masa pembibitan atau pemebnihan,masa tanam, pertumbuhan hingga masa panen.
Dengan adanya sumur bor ini warga tidak lagi bergantung pada musim hujan ataupun air kiriman sungai desa. Mereka bisa tanam hingga empat kali dalam setahun. hal demikian kemudian berdampak pada peningkatan jumlah panaen, kapasitas panen, dan tentu saja kualitas tanaman berkecukupan air.
Tentu saja Pendapatan warga juga meningkat, daya beli meningkat dan kejahteraan mereka juga meningkat dengan baik.
Di sarikan dari karya TPID PID Kecamatan Kras Kabupaten Kediri Jawa Timur
Terima kasih
Friday, March 12, 2021
BUMDESA MAJU MAKMUR TINGKATKAN PENDAPATAN WARGA
BUMDESA MAJU MAKMUR TINGKATKAN PENDAPATAN WARGA
BUMDesa Maju Makmur Desa Bedali Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri. BUMDESA Maju Makmur Desa Bedali memiliki dua unit usaha, yaitu keagenan BNI dan Unit usaha olahan sari buah Nanas .
Desa Bedali Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri, memiliki potensi yang luar biasa atas keberadaan buah nanas . lahan nanas di desa Bedali sekitar 50 hektar. Hasil panen buah nanas di Desa Bedali Kecamatan Ngancar 90% terjual dalam bentuk buah segar. Dan sisanya 10% mampu terserap pada olahan sari buah Bumdes Bedali. Disaat panen raya, jumlah buah nanas sangat berlimpah. Dengan melimpahnya panenan buah nanas secara otomatis akan menyebabkan harga jualnya menjadi murah. Bahkan terkadang buah nanas tersebut tidak bernilai jual dan pada akhirnya membusuk dan dibuang oleh petani.
Keberadaan kelompok tani nanas di Desa Bedali saat ini dirasakan belum berjalan secara maksimal. Terdapat empat kelompok tani nanas di Desa Bedali. Pengelolaan tanaman nanas membutuhkan waktu tanam 1 tahun degan biaya yang cukup mahal. Peralatan yang dipergunakan oleh kelompok tani nanas juga masih sangat terbatas. Kebanyakan petani nanas harus menyewa mesin pompa air untuk mengairi tanaman nanas.
Dengan melihat kondisi yang ada pada saat melimpah, maka BUMDESA Maju Makmur membuat terobosan baru dengan membuat olahan sari buat nanas yang sudah berjalan kurang lebih satu tahun. Usaha Kemitraan Sari Nanas mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan di daerah Kabupaten Kediri.
Seiring dengan laju pertambahan penduduk dan semakin membaiknya tingkat kesejahteraan masyarakat mengakibatkan permintaan konsumen terhadap komoditas hasil perkebunan khususnya sari nanas dari tahun ke tahun cenderung meningkat pula, baik dari segi jumlah maupun mutunya.
Dengan adanya BUMDesa memberikan dampak ekonomi yang luar biasa. Baik bagi KUEMD ( peningkatan pendapatan keluarga ), BUMDES ( peningkatan laba ), Pebisnis Profesional ( peningkatan penjualan sekaligus laba usaha ), membuka lapangan kerja terutama bagi masyarakat di Desa Bedali Ngancar.
Terima Kasih.
Thursday, March 11, 2021
PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS ITIK
PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS ITIK
Desa Dawung Keacamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri Jawa Timur; Pengembangan kawasan agribisnis Itik sebagai upaya untuk mewujudkan produk unggulan desa berbasis masyarakat yang sudah memiliki pengalaman dari tahun ketahun dengan pupulasi peternak dan jumlah produksi yang banyak. Banyaknya jumlah peternak dan produksi olahan berbahan itik (UMKM) yang mempengaruhi perputaran ekonomi di desa Dawung, Pemerintah Desa menginisiasikan program pengembangan kawasan agribisnis itik agar pengelolaannya dapat berkembang dan profesional.
Berhasilnya beberapa warga dalam ternak itik, memberikan inspirasi warga lain untuk terjun menekuni bisnis ternak itik, namun tidak semua memiliki peluang dan kesempatan yang sama, beberapa diantaranyanya kurangnya modal, tidak memiliki lahan yang cukup dan pengalaman yang kurang memadahi.
Tidak sedikit dari peternak baru yang tidak bisa menikmati hasil dikarenakan merugi karena beberapa faktor yang mempengaruhi. Pengalaman, management keuangan, kurangnya modal menjadi salah penyebab.
Bagi masyarakat yang membidangi usaha olahan makanan seperti telur asis, kripik usus, telur asap atapun karkas / daging itik yang sudah disembelih, terkendala dengan pasar, terbatasnya modal dan jaringan bisnis menjadi faktor mrmprngaruhi.
Dengan membangun jaringan dari produsen pakan, kelompok peternak, penjual dan pihak pihak yang mendukung saling memberikan penguat mewujudkan kawasan peternakan itik dari hulu sampai hilir.
•Memanfatan lahan bengkok kepala desa yang dialih pengelolaannya oleh BUMDES dan kelompok Ternak itik, sekarang dijadikan pusat belajar dan persewaan kandang itik kepada masyarakat yang memiliki ketebatasan lahan untuk kandang.
•Keterlibatan kelembagaan BUMDES dan KELOMPOK TERNAK ITIK dalam pemberdayaan ekonomi agribisnis itik.
•Melaksanakan program pelatihan pengembangan usaha yang menunjang agribisnis itik.
Proses / langkah penyelesaian masalah
•Melakukan musyawarah dengan peternak skala besar dan kecil dalam mengidentifikasi potensi dan maslah yang dihadapi.
•Menghimpun peternak itik dan kelompok UMKM untuk membentuk wadah kelompok peternak dan kelompok UMKM, agar dapat saling berkerjasama dalam persoalan yang dihadapi.
•Pemerintah desa melakukan kerjasama dengan dinas terkait dalam pengembangan agribisnis itik , seperti terselenggarakanya pelatihan, bantuan modal, pameran produk UMKM dll
•Singkronisasi kelompok ternak itik dengan BUMDes dalam pengembangan usaha agrisbisnis itik
•Membahas perencanaan pengembangan kawasan itikterpadu dalam musywarah desa, yang menhasilkan kesepakatan memanfaatkan tanah kas desa untuk kawasan agribisnis itik.
•Bekerja sama dengan lembaga pendidikan dan dinas terkait agar dapat membantu mewujudkan kawasan agribisnis terpadu
Hasil / Capaian
Saling sinerginya kelembagaan kelembagaan kelompok Ternak itik, BUMDes dan pemerintah desa dalam mewujudkan kawasan agribisnis itik.
Berkembangnya kelompok UMKM yang ada dalam memperluas pemasaran hasil produksi
Pembelajaran Penerapan program yang mendorong terwujudnya agribisnis itik dari hulu sampai hilir, dengan upaya :
1. Mendorong ketersediaan DOC, PAKAN, obat obatan dll
2. Mendorong ketersedian lahan ternak yang memadahi
3. Pengembangan olahan makanan bebahan dasar itik, seperti Telur asin, Kripik usus, karkas dll
4. Memberikan kemudahan akses modal
5. Mendorong lahirnya peternak baru dan profesional dengan penyelenggaraan pelatihan dan kerjasama dengan lembaga pendidikan dan dinas terkait
Rekomendasi -
Suport anggaran dana desa dalam pengembangan kawasan agrisbisnis itik
- Rintisan wisata edukasi berbasis itik sebagai upaya perluasan kemanfatan ekonomi agribisnis itik.
- Membuka peluang untuk melakukan kerjasama dengan pihak ketika yang memiliki perhatian yang sama dalam pengembangan kawasan itik
Kontak person Burhanudin – Kepala Desa Dawung 085785014882
Di Sarikan dari karya TPID PID Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri Jawa Timur
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BUMDESA MAKMUR SEJAHTERA (Bag.1)
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BUMDESA MAKMUR SEJAHTERA (Bag.1)
Desa Wonorejo Kecamatan Wates kabupaten Kediri jawa Timur ;Laporan Pertanggungjawaban ini dimaksudkan sebagai wujud transparansi dan akuntabilitas Pelaksana Operasional Bumdes Makmur Sejahtera didalam melaksanakan kegiatan pengelolaan Bumdes Makmur Sejahtera , selama kurun waktu bl.Maret s/d bl.Desember 2020.
Melalui Laporan Pertanggungjawaban ini diharapkan dapat memberikan gambaran perjalanan pengelolaan Bumdes Makmur Sejahtera dalam mengembangkan usaha – usahanya serta sebagai bahan evaluasi dalam melaksanakan kegiatan di tahun berikutnya.
Dalam Laporan Pertanggungjawaban ini juga kami sampaikan Rencana Pendapatan dan Pengeluaran Bumdes Makmur Sejahtera untuk Th.2021 , sehingga Pelaksana Operasional Bumdes Makmur Sejahtera didalam menjalankan kegiatannya terarah dan terkontrol.\
Bahwa dalam rangka mewujudkan azas transparansi dan akuntabilitas serta profesionalisme pengelolaan Bumdes Makmur Sejahtera , maka menjadi sebuah kewajiban bagi Pelaksana Operasional untuk menyampaikan Laporan Pertanggung jawaban Pengelolaan Bumdes Makmur Sejahtera.
Dasar Hukum 1. Perdes.Wonorejo No.03 TH.2020 Tentang Badan Usaha Milik Desa
Tujuan Tujuan laporan pertanggungjawaban Bumdes Makmur Sejahtera ini (kurun waktu bl.Maret s/d Desember 2020) dan Rencana Pendapatan dan Pengeluaran Bumdes Makmur Sejahtera Th.2021`adalah sbb.: 1. Untuk mendapatkan penilaian kinerja Pelaksana Operasional Bumdes Makmur Sejahtera selama mengelola Bumdes 2. Untuk mendapatkan persetujuan Rencana Pendapatan dan Pengeluaran Bumdes Makmur Sejahtera Th.2021 3. Sebagai dasar evaluasi untuk perbaikan kinerja tahun 2021.
Aktivitas kegiatan yang telah dilakukan oleh Pelaksana Operasional Bumdes antara lain sbb. : - Melaksanakan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran copid 19, dengn cara setiap pengunjung pasar baik pedagang maupun pembeli dipintu masuk pasar diukur suhu tubuhnya dan diwajibkan memakai masker. - Pengecetan pagar, kios dan bango pasar sehingga terlihat bersih dan tidak kumuh - Penambahan lampu penerangan sehingga pasar dimalam hari terlihat terang dan tidak suram - Perbaikan saluran drainase yang selama ini dikeluhkan oleh para pedagang dan pengunjung pasar karena lubang lubangnya sering mencelakakan , sekarang pedagang dan pengunjung pasar merasa nyaman - Pemasangan pintu mushola pasar yang selama ini tidak ada pintunya - Pengerjaan taman didepan pasar sehingga pasar terlihat terawat dan indah
Adapun laporan keuangan secara singkat dapat di informasikan sebagai berikut:
Pendapatan Pasar Th.2019 sebelum ada Bumdes : Rp.169.537.000 (12 bulan) Pendapatan Pasar Th.2020 setelah ada Bumdes : Rp.259.592.600 (10bulan) Ada kenaikan : Rp.259.592.600 – Rp.169.537.000 = Rp 90.055.600 ( 53% )
Bersambung…….
Wednesday, March 10, 2021
WISATA SUMBER SIRAH
WISATA DESA SUMBER SIRAH
Pemerintah Desa Kerkep Kecamatan Gurah kabupaten Kediri bersama BUMDesa telah berkomitmen mengoptimalkan sumberdaya alam Sumber Sirah.
Kepekaan Kepala Desa dalam melihat potensi sumber sirah di dukung oleh perangkat desa BPD dan Masyarakat bersama BUMDesa membangun sumber sirah yang sebelumnya kurang terawat kini menjadi tempat wisata yang banyak dikunjungi warga.
Demikian pun gayung bersambut tempat wisata ini juga menjadi perhatian pemerintah provinsi jawa Timur. Dengan harapan bisa menjadi salah satu kegiatan ekonomi BUMDesa yang bisa menumbuhkan dan mengembangkan ekonomi masyarakat akibat dampak covid 19. Kemudian melalui DPMD Provinsi Jawa Timur dengan program unggulanya pemberdayaan BUMDesa dalam rangka penanganan dampak covid 19 memberikan dukungan bantuan permodalan BUMDesa. Bantuan ini bisa di gunakan untuk pembangunan dan pengembangan wisata desa, adapun untuk wisata desa sumber sirah ini di pergunakan untuk pembangunan kolam renang anak anak.
Tentu saja hal ini bisa menjadi pioner ataupun pelopor bagi desa yang lain yang memiliki potensi alam yang belum dioptimlakan…
Terima kasih…
MENGOLAH BONGGOL JAGUNG MENJADI PAKAN IKAN BERGIZI
MENGOLAH BONGGOL JAGUNG MENJADI PAKAN IKAN BERGIZI
Kelompok tani Pelabuhan Jaya yang berada di Desa Lubuk Sini, Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu sempat mengalami masalah dengan mahalnya harga pakan ikan berhasil mengatasinya dengan memproduksi pakan ikan dengan bahan baku utama bonggol jagung yang didesa tidak lagi memiliki kegunaan. Selain mampu memenuhi kebutuhan pakan ikan sendiri, produk kelompok tani ini juga dijual ke masyarakat sehingga mampu menambah pendapatan anggota kelompok tani dan juga mengurangi biaya pakan ikan yang dikeluarkan oleh masyarakat.
Ditengah keterbatasan ekonomi dan mendesaknya Desa Lubuk Sini, Kecamatan Taba Penanjung, Bengkulu Tengah, Bengkulu kebutuhan akan pakan ikan serta sulitnya mendapatkan pakan pengganti, membuat kelompok tani Pelabuhan Jaya berinovasi membuat pakan ikan yang bahan bakunya adalah bonggol jagung. yang selama ini lebih banyak dibuang. Sebelum adanya inovasi pemanfaatan bonggol jagung menjadi bahan dasar pembuatan pakan, ikan, masyarakat dan kelompok tani Pelabuhan Jaya membeli pakan ikan yang ada dipasaran dengan harga yang lumayan mahal sehingga cukup membebani pengeluaran peternak ikan. Mensubtitusi pakan ikan yang mahal, kelompok tani sempat menggunakan dedak sebagai makanan pengganti, namun produksi dedak dari para petani jumlahnya juga kurang mencukupi dan kandungan gizinya kurang bagi pertumbuhan ikan. Dari sinilah muncul inovasi dari kelompok tani untuk menciptakan pakan ikan yang berbahan baku bonggol jagung yang diberi tambahan vitamin untuk mencukupi kebutuhan pakan ikan milik kelompok tani Pelabuhan Jaya. Inovasi Membuat pakan ikan berbahan dasar bonggol jagung, sisa tanaman jagung yang biasanya tidak lagi dipergunakan atau hanya menjadi limbah.
Ide kelompok tani Pelabuhan Jaya untuk membuat pakan ikan sendiri muncul ditengah ketidak mampuan masyarakat untuk membeli pakan ikan yang dijual dipasaran. Melewati diskusi antar anggota kelompok tani di tahun 2018, terbitlah ide membuat pakan ikan dari bonggol jagung. Mempersiapkan bahan bahan yang akan digunakan untuk membuat pakan ikan yaitu bonggol jagung yang diambil secara cuma cuma dari sekitar desa dan juga dari desa tetangga. Bonggol jagung dijemur hingga kering lalu dicampur dengan vitamin kemudian diaduk dalam wadah dan digiling menggunakan mesin penggiling sampai terbentuk pakan ikan seperti yang dijual dipasaran. Usaha pembuatan pakan ikan dari bonggol jagung yang mampu membantu mengatasi masalah kesulitan pakan ikan cukup mendapat dukungan, pengarahan dan pembinaan yang sinergis dari pemerintah desa, tokoh masyarakat dan lembaga pemerintahan terkait seperti dinas perikanan dan juga penyuluh peternakan. Dana yang digunakan berasal dari swadaya kelompok. Dari 1 kwintal bonggol dihasilkan 300 kg pakan ikan dengan menggunakan mesin penggiling yang berasal dari Dinas Perikanan yang didapat berkat usaha Pemerintah Desa Lubuk Sini. Pakan ikan yang sudah diproduksi dan cocok untuk ikan mas, nila dan patin ini dikemas sebelum dijual ke masyarakat desa. namun karena kemasan yang masih kurang menarik, banyak masyarakat yang kurang berminat menggunakan produk pakan ini.
Kelompok tani Pelabuhan Jaya telah memiliki pakan alternatif pengganti pakan yang dijual dipasaran dengan harga yang terjangkau. - - Harga pakan ikan yang ada di pasar sekitar Rp. 12.000, sedangkan pakan ikan dari bonggol jagung yang sudah mengandung vitamain dijual seharga Rp. 6.000/kg - Meski baru mendapat “sertifikasi” sebatas penyuluh peternakan, pakan ternak ini menjadi pendapatan tambahan kelompok tani Pelabuhan Jaya Masyarakat sekitar khususnya wilayah kecamatan Taba Penanjung bisa mendapatkan pakan ikan dengan harga ekonomis yang memiliki kandungan gizi yang baik bagi tumbuh dan berkembang biak ikan peliharaanya.
Adanya pembuatan pakan ikan yang berbahan dasar bonggol jagung cukup membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pakan ikan dengan kandungan gizi yang baik namun dengan harga yang murah. Tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk terus berinovasi dalam upaya peningkatan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat Rekomendasi Belum adanya bantuan modal dari pemerintah khususnya Pemerintah Desa Lubuk Sini. Diharapkan pada tahun 2019 bantuan modal dan pengolahan bisa dialokasikan dari Dana Desa. Memperbaiki bentuk kemasan sehingga bisa menarik konsumen untuk memebli pakan ikan ini. Menyebarluaskan dan mempromosikan pakan ikan dari bonggol jagung ke wilayah sekitaran kecamatan Taba Penanjung agar pemasaran dan pendapatan dari kelompok tani makin meningkat.
KONTAK PERSON Dodi (Sekdes) Lubuk Sini: 0823.7619.1500 Agus Sudrajat (Ketua Kelompok Tani Penanjung Jaya) : 0823. 7792.3053
Di sarikan dari menu nasional BID PID P3MD 2019
Tuesday, March 9, 2021
ARISAN JAMBAN SEHAT
ARISAN JAMBAN SEHAT
Desa Maduretno kecamatan Papar mungkin bisa menjadi pelopor pola hidup bersih dan sehat. Pasalnya desa ini berhasil merubah perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) merupakan praktek buang air besar di luar ruangan dan di komunitas di dalam dan di sekitar masyarakat setempat akibat tidak adanya akses ke toilet, jamban ataupun sanitasi yang layak. Melalui program arisan jamban sehat kini mereka sudah memiliki jamban atau toilet yang sehat.
A. Latar Belakang Masalah
Kebiasaan masyarakat yang sulit diubah
Terbatasnya pengetahuan masyarakat mengenai sanitasi dasar dan kesehatan yang berkaitan dengan perilaku BAB.
Terbatasnya kemapuan dalam pengadaan jamban sehat
B. Program Solusi
Memperkuat perilaku hidup bersih dan sehat, mencegah penyebaran penyakit berbasis lingkungan, meningkatkan kemampuan masyarakat, serta sanitasi dasar dan sebagai salahsatu upaya adalah arisan jamban sehat
C. Proses Penyelesaian Masalah
Pada musdes Tahun 2015 pemerintah desa Maduretno dan kader kesehatan merancang program kesehatan melalui kegiatan arisan jamban sehat
Dalam musdes tersebut disepakati untuk
1. Arisan sebesarRp. 7.500 seminggu sekali
2. Peserta desa Maduretno sejumlah 138 keluarga
3. Pembangunan fisik jamban dilakukan sebulan sekali
D. Hasil
Sejaktahun 2015 sebanyak 138 keluarga desa Maduretno telah menjadi anggota arisan jamban sehat
E. Pembelajaran
Pemerintah desa agar dapat melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar mampu Memperkuat perilaku hidup bersih dan sehat, mencegah penyebaran penyakit berbasis lingkungan, meningkatkan kemampuan masyarakat, serta sanitasi dasar dan sebagai salah satu upaya adalah arisan jamban sehat
F. Rekomendasi
Perlu melalukan koordinasi dan kerjasama dengan Puskesmas terdekat agar kegiatan arisan jamban sehat dapat memberikan dampak positi fterhadap kesehatan masyarakat.
Kontak Person :
BidanDesaSilahturohmah085331822865
Ketua TPID Suwono 085806930706
Di sarikan dari karya TPID PID Kecamatan Papar kabupaten Kediri
Sunday, March 7, 2021
MEMUTUS MATARANTAI KEMATIAN IBU HAMIL
MEMUTUS MATARANTAI KEMATIAN IBU HAMIL
Desa Peninggaran, Kecamatan Peninggaran,Kabupaten Pekalongan, adalah salah satu desa di Kabupaten Pekalongan dengan jumlah kematian Ibu Melahirkan yang cukup tinggi, persoalan ekonomi masih menjadi alasan utama yang menyebabkan tingginya angka kematian Ibu hamil di Desa Peninggaran, mata pencaharian penduduk Desa Peninggaran yang didominasi oleh petani dan sebagian besar lainnya adalah buruh tani, pada musim paceklik atau menunggu musim panen, sebagian besar kepala keluarga akan pergi ke kota untuk menjadi buruh, rendahnya pendapatan keluarga, menyebabkan ibu hamil tidak mampu mencukupi asupan gizi bagi dirinya dan keluarga, selain soal tersebut, masih sangat berhubungan,kemiskinan juga telah menjadi alasan untuk orang tua menikahkan anak gadis mereka dengan cepat,pernikahan muda yang rawan secara reproduksi dan psikologis telah mengantarkan kematian kepada mereka.
Program Ronda Ibu Hamil, sebuah program yang direplikasi dari kegiatan ronda malam, dengan melibatkan partisipasi warga masyarakat, sehingga seluruh masyarakat mendapatkan tugas menjaga keamanan plus siaga terhadap Ibu-Ibu yang sedang melahirkan, kegiatan ronda ibu hamil ini juga tidak hanya sebatas siaga saja, tetapi juga seperti pada umumnya kegiatan posyandu atau pusat layanan kesehatan ibu dan anak, dimana selain melakukan pendataan ibu hamil dan menyusui, juga diadakan pemeriksaan rutin, pemberian makanan tambahan,cek darah dan menyediakan sarana transportasi bagi ibu hamil yang akan melahirkan, tetapi memperoleh masalah serius dalam proses persalinannya. Inovasi Dalam menjalankan aktivitas ronda ibu hamil, telah dilakukan beberapa gerakan inovasi antara lain; Kegiatan ronda ibu hamil dimasukkan menjadi program desa,sehingga partisipasi masyarakat Desa Peninggaran,Kecamatan peninggaran, Kabupaten Pekalongan menjadi kewajiban, seluruh aktivitas ronda dibuat secara bergantian, ada jadwal yang disusun bersama oleh semua masyarakat bersama Pemerintah Desa Memutus Rantai Kematian Ibu melalui Program Ronda Ibu Hamil matan Peninggaran Kabupaten Pekalongan Provinsi Jawa Tengah Dokumen Pemberdayaan Inovasi Desa Peninggaran. Kegiatan ronda ibu hamil ini telah mendapatkan bantuan dana desa, sehingga aktivitas penyelenggaraan tidak terganggu karena persoalan pendanaan, ada fasilitas yang disiapkan oleh desa,anatara lain transportasi seperti mobil,bila ibu hamil yang akan melahirkan mengalami masalah dalam persalinan,selain itu ada tenaga medis desa atau kader posyandu yang diberikan tugas untuk mendampingi proses persalinan, walaupun honorarium yang diperoleh tidak besar, tetapi karena kewajiban yang sudah dibebankan tersebut harus dijalankan dengan baik. Aktivitas lain yaitu memberikan makanan tambahan, pendampingan dan konsultasi,serta rencana kehamilan kedepan.
Persoalan kematian ibu hamil di Desa Peninggaran,kecamatan Peninggaran,Kabupaten Pekalongan lah yang menjadi awal dari kegiatan ronda ibu hamil ini, prosesnya tidak terlalu sulit, setelah diadakan musyawarah desa, yang diikuti oleh seluruh masyarakat desa,terutama kelompok perempuan dan Ibuibu, lalu diputuskanlah kegiatan ronda ibu hamil ini menjadi salah satu program prioritas desa,agar pelaksanaanya tidak mengalami kesulitan,terutama persoalan pendanaan,maka kegiatan ronda desa ini pendanaannya ditanggung sepenuhnya dari dana desa, selain kepentingan tersebut,program ronda ibu hamil ini adalah bagian dari dukungan desa di Kabupaten Pekalongan terhadap program Pemerintah daerah Provisi Jawa Tengah yaitu Jateng Ngayeng Nginceng Wong Meteng.
Sejak dijalankannya program ronda ibu hamil di Desa Peninggaran ini, telah terjadi beberapa perubahan, antara lain: Angka kematian ibu hamil di Desa Peninggaran telah turun cukup banyak. Tumbuhnya kesadaran perilaku hidup sehat bagi keluarga miskin di Desa Peninggaran, akan pentingnya pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil, tambahan makanan yang bergizi,serta dukungan dari suami dan anggota keluarga lainnya dalam proses pendampingan kehamilan dan melahirkan. Adanya dukungan dari masyarakat Desa Peninggaran,untuk saling mengingatkan kebersihan lingkungan desa, menjaga keamanan dan kesehatan psikologis, terutama tanggap dan siaga terhadap persoalan kesehatan ibu hamil di desa tersebut. Terjadi perubahan paradigma keluarga miskin, tidak lagi menikahan anak perempuan mereka diusia dini, yang akan menjadi salah satu faktor pendorong kematian ibu hamil, dikarenakan organ reproduksi yang belum siap. Terjadi perubahan paradigma untuk menyekolahkan anakanak perempuan mereka agar terjadi peningkatan ekonomi keluarga dan menurunkan angka pernikahan dini.
Desa Peninggaran,bukanlah satu satunya desa di Indonesia yang telah menjalankan program ronda ibu hamil,sebelumnya ada banyak kegiatan serupa dengan nama berbeda yang telah dijalankan oleh desa di Indonesia, tetapi penghargaan terhadap hak dasar perempuan adalah esensi dalam keseluruhan pesan moral yang ingin disampaikan oleh program ini, lewat rahim perempuan, seorang generasi akan lahir, yang berkemungkinan besar dimasa depan akan dapat merubah negeri ini lebih baik, ibarat sebuah senyuman, kehadiran seorang anak kedunia bukan hanya sebuah investasi, tapi dia harapan dan masa depan sebuah peradaban, Program ini layak untuk direplikasikan bagi desa lain di Indonesia.
Kontak Informasi
Ronda Ibu Hamil Desa Paninggaran,Kecamatan Peninggaran,Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah. Ir. Rusdiyono (Kepala Desa): Hp: 08216888453
Di Sarikan dari menu BID PID P3MD 2019
CARA MEMBUAT FERMENTASI PAKAN TERNAK UNTUK SAPI DAN KAMBING (Bag. 5)
CARA MEMBUAT FERMENTASI PAKAN TERNAK UNTUK SAPI DAN KAMBING (Bag.5)
Pada sesi ini merupakan edisi lanjutan, video ke 5…
Setelah semua bahan masuk kedalam tempat penyimpanan kemudian di tutup rapat rapat. Setelah 2-3 hari pakan bisa di buka dan sebelum di kasihkan keternak sebaiknya di tiriskan dulu sampai kurang lebih 5 menit, untuk menghilangkan racun2 yang tidak diperlukan bisa menguap dengan sendirinya.
Untuk peternak bisa memuat sendiri cairan E4 peternakan dengan mengambil bahan dari semua jenis buah buhan yang tidak terpakai atau sudah membusuk dengan di beri air leri dan gula merah secukupnya, kemudian simpan dalam wadah kering, dan didiamkan selama kurang lebih 14 hari bisa di cek dan jika aromanya sudah seperti cairan fermentasi bisa di gunakan…
Bersambung……
Saturday, March 6, 2021
EMBUNG MIKRO MANFAAT MAKRO
EMBUNG MIKRO MANFAAT MAKRO
Kurangnya air untuk irigasi di daerah tadah hujan menjadi masalah krusial yang terjadi berulang pada tiap tahun. Di wilyah ini terdapat dua istilah musim tanam yaitu musim rendengan dan musim gadu. Dengan masa tanam dua kali per tahun, para petani di desa ini selalu menghadapi masalah yang sama, terlambat tanam di musim rendengan (Istilah masa tanam padi di awal musim penghujan (masa tanam pertama), seringkali petani terlambat tanam dan terlambat membajak sawah karena minimnya air. Terkadang benih yang sudah ditebar gagal tumbuh dan sawah yang sudah dibajak kering kembali karena kekurangan air) dan risiko gagal panen di musim gadu . (istilah masa tanam padi kedua di penghujung musim penghujan, petani seringkali gagal panen di fase ini jika musim kemarau datang lebih awal.). Tahun 2012, Pak Suharno warga Desa Sido Mukti membangun mikro embung secara swadaya dan menjadi satu-satunya petani yang berhasil panen di musim gadu tahun 2015. Langkah inovatif beliau kemudian ditiru oleh para petani yang lain dengan difasilitasi oleh Gapoktan. Hingga akhir tahun 2018 ini, tercatat sudah 14 unit embung yang terbangun, dan mengurangi resiko gagal panen, meningkatkan produksi padi hingga 30%, bahkan cadangan airnya digunakan untuk air minum dan MCK
Desa Sido Mukti, secara geografis adalah dataran tadah hujan, kondisi desa minim sumber air, tidak ada sungai besar; Tiap tahun pada musim kemarau selalu terjadi kekeringan, sawah dan ladang menjadi kurang produktif, masyarakat juga kesulitan mendapatkan pasokan air bersih untuk minum dan MCK; Puncak kemarau panjang seperti yang terjadi pada tahun 1997 menyebabkan gagal panen dan peristiwa yang sama terulang tahun 2002, dan 2015. Lebih dari 500 hektar sawah kekeringan dan gagal panen. Inovasi Kondisi minimnya sumber air irigasi untuk pengariran sawah menginspirasi warga desa untuk membangun embung sebagai media tampung air di desa. Pembngunan Mikro Embung Penangkap Air Multiguna secara swadaya masyarakat dan pemerintah desa untuk mengatasi kekurangan persediaan air pada musim kemarau.
Setelah bertahun-tahun selalu terancam kekurangan air, para petani memiliki ide untuk membuat embung sebagai tampungan air. Dalam musyawarah Poktan, berupaya untuk mencari pendanaan ke jalur pemerintah daerah, namun mengalami kesulitan. Tahun 2012, Bapak Suharno, ketua kelompok tani penangkar benih “Sido Maju”, berinisiatif untuk membuat embung berukuran mikro, 15m x 40m secara swadaya. Dengan himbauan dari pengurus Gapoktan melalui forum rembug tani,
Embung Mikro Manfaat Makro Desa Sido Mukti Kecamatan Muara Kaman Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur Dokumen Pemberdayaan Inovasi Desa kemudian direplikasi oleh beberapa petani yang lain dengan ukuran yang lebih kecil lagi untuk menekan biaya dan menghemat lahan. Namun banyak juga petani yang belum bersedia membangun mikro embung swadaya di lahan mereka. Tahun 2017, dalam forum musyawarah dusun, salah satu kelompok tani memberikan usulan supaya pemerintah desa dapat membuat embung dengan kapasitas yang lebih besar. Usulan ini kemudian diangkat dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Desa dan masuk dalam prioritas pembangunan, tercatat dalam dokumen RKPDes dan APBDes 2018. Tahun 2018, pembangunan mikro embung berukuran panjang 55 meter, lebar 15 meter dan kedalaman 4 meter ini terealisasi dengan anggaran Dana Desa senilai 102 juta rupiah.
Sampai tahun 2018, tercatat ada 14 mikro embung yang telah terbangun dan dimanfaatkan di Desa Sidomukti dengan ukuran yang bervariatif; 13 unit diantaranya dibangun secara swadaya dan mampu membantu mengairi sawah antara 1 s.d. 8 hektar sawah per unit. Dengan adanya embung ini, petani terhindar dari resiko terlambat tanam di musim rendengan dan gagal panen di musim gadu. Sawah yang dibantu oleh mikro embung, hasilnya bisa meningkat sampai 30% karena proses pertumbuhan tanaman danpemupukan bisa dimaksimalkan. Padai musim kemarau, embung- embung ini juga menjadi sumber utama kebutuhan air masyarakat untuk minum dan MCK. Air dari embung diangkut dan didistribusikan ke rumah-rumah penduduk, bahkan sampai ke luar desa Sidomukti.
Pembelajaran Embung menjawab permasalahan kurangnya pasokan air di daerah tadah hujan ketika musim kemarau. Biaya yang besar bisa disiasati dengan membangun versi mikro- nya. Keterlibatan masyarakat menyelesaikan masalah bersama ini juga menjadi kunci utama keberhasilan program ini. Kerelaan mereka untuk menyediakan lokasi mikro embung di tanah pribadi dan membangunnya secara swadaya juga patut diapresiasi. Meski mikro embung yang terbangun tetap menjadi milik pribadi, tapi pemanfaatannya adalah untuk umum, untuk kepentingan bersama. Ini adalah contoh nyata konsep gotong royong dan azas kebersamaan di negeri ini
Membangun embung tidak harus mahal. Yang sederhana, berukuran mikro dan berbiaya rendah pun memiliki fungsi yang sama. Melibatkan seluruh masyarakat dalam proses pembangunannya akan memperbesar tingkat keberhasilannya. Sosialisasi yang gencar tentang manfaat mikro embung lebih efektif secara informal dari mulut ke mulut.
Kontak Informasi
M. Nurul Sukron, (Kaur Umum & Perencanaan Desa), No. HP 085252625399 Witomo, (Sekretaris Gapoktan Tani Makmur) ,No. HP 0852 4648 4060 Ahmad Gazali, (TPID Muara Kaman).No. HP 081210010205
Di Sarikan dari Menu Nasional BID PID P3MD 2019
Thursday, March 4, 2021
INOVASI POMPA AIR TANPA LISTRIK
INOVASI POMPA AIR TANPA LISTRIK
Desa Lancang Kuning terletak di Kecamatan Bintan Utara, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, dengan jumlah penduduk kurang lebih 1.258. Dengan hampir 90 % penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan sebagian besar hasil pertaniannya berupa sayuran dan buah – buahan yang membutuhkan penyiraman secara teratur. Selama ini masyarakat dalam penyiraman mengharapkan hujan dan menggunakan mesin diesel yang membutuhkan biaya yang besar, melalui inovasi pompa air tanpa listrik ini dapat mengurangi biaya dalam proses pengelolaan pertanian.
Latar Belakang
Secara geografis lahan pertanian Desa Lancang Kuning tidak merata ada yang tinggi dan rendah. Sistem penyiraman lahan pertanian Desa Lancang Kuning mengharapkan hujan atau menggunakan mesin diesel yang membutuhakan biaya lebih besar Penyiraman secara manual akan membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih banyak. Keterbatasan biaya dan ekonomi untuk membeli mesin diesel dan Bahan Bakarnya. Penyiraman dengan lahan menggunakan pompa listrik terkendala dengan lahan pertanian warga tidak berada di sekitar permukiman sehingga lahan tersebut tidak teraliri listrik. Lahirnya ide inovatif dari warga untuk membuat pompa air tanpa listrik. Inovasi Penggunaan pompa air tanpa listrik untuk mengatasi masalah penyiraman lahan pertanian warga yang lokasi lebih tinggi.
Proses
Masyarakat merasa kesulitan dalam proses penyiraman lahan pertaniannya terutama datarannya yang lebih tinggi. Penyiraman secara manual kurang efisien karena membutuhkan tenaga dan waktu yang banyak. Inovasi Pompa Air Tanpa Listrik Desa Lancang Kuning, Kecamatan Bintan Utara Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau Biaya penyiraman lahan pertanian menggunakan mesin diesel dan listrik membutuhkan biaya yang besar. Munculnya ide inovasi untuk membuat pompa air tanpa listrik guna mempermudah penyiraman dan mengurangi biaya pengeluaran.
Hasil
Hasil pertanian masyarakat meningkat dan berkualitas karena proses penyiraman berjalan dengan teratur. Biaya untuk penyiraman jauh lebih murah karena tidak membutuhkan bahan bakar dan listrik. Masyarakat bisa memanfaatkan lahan non produktif menjadi lahan pertanian terutama di daerah yang lebih tinggi. Menambah pendapatan masyarakat dari sector pertanian.
Pembelajaran Masyarakat didorong selalu berinovasi untuk menciptakan teknologi – teknologi baru yang berguna untuk menyelesaikan permasalahan sehingga dapat meningkatkan pendapatan.
Rekomendasi
Diperlukan pengembangan teknologi dan peralatannya guna memperluas jangkauan penyiraman. Berbagi pengalaman secara lebih luas ke daerah lain tentang inovasi teknologi pompa air tanpa listrik agar petani lebih mudah dalam mengairi lahan pertaniannya.
Kontak Informasi
1. Kepala Desa : SUGIARTO, No. HP. 081378712743 2. Pengelola Pompa Air : SUGIONO, No Hp. 082137888113 3. TPID : SUGIARTO, No. Hp. 081991308375
Di sarikan dari menu nasional BID PID 2019 P3MD
Wednesday, March 3, 2021
CARA MEMBUAT FERMENTASI PAKAN TERNAK UNTUK PENGGEMUKAN SAPI DAN KAMBING ...
CARA MEMBUAT FERMENTASI PAKAN TERNAK UNTUK SAPI DAN KAMBING (Bag.4)
Pada sesi ini merupakan lanjutan video ke 4..
Setelah semua bahan tercampurkan maka tahapan selanjutanya adalah memasukan semua bahan yang sudah tercambur kedalam tempat penyimpanan secara khusus.
Pada tahap ini sebaiknya di pastikan bahwa bahan yang tercampur tidak terlalu basah agar tidak nempe atau rusak, usahakan tetap kering. Jika terlalu basah bisa di tambahkan bahan utama yang lebih banyak dan murah.
Setelah semua bahan masuk kedalam tempat penyimpanan kemudian di tutup rapat rapat. Setelah 2-3 hari pakan bisa di buka dan sebelum di kasihkan keternak sebaiknya di tiriskan dulu sampai kurang lebih 5 menit, untuk menghilangkan racun2 yang tidak diperlukan bisa menguap dengan sendirinya.
Bersambung……
Monday, March 1, 2021
PEMANFAATAN BENDUNGAN MINI UNTUK WISATA PEMANDIAN SEI PUTARAN
PEMANFAATAN BENDUNGAN MINI UNTUK
WISATA PEMANDIAN SEI PUTARAN
Desa Simalinyang Kecamatan Kampar Kiri Tengah Kabupatan Kampar Provinsi Riau Dokumen Pemberdayaan Inovasi Desa
setelah masyarakat dan pemuda membendung terlebih dahulu aliran air dengan karung karung berisi pasir. Biaya yang dikeluarkan untuk bendungan pasir mencapai belasan juta rupiah untuk setap kali kegiatan. Inovasi Pembangunan infrastruktur bendungan menjadi objek wisata dan meningkatkan roda perekonomian masyarakat desa.
Kepala desa dan perangkat desa mengajak warga desa dan pemuda untuk berdiskusi terkait momen tahunan mandi balimau yang selalu menyerap dana belasan juta rupiah untuk pembuatan bendungan yang sifatnya sementara.
Kepala desa menjelaskan bahwa ide dan inisiatif pembangunan bendungan mini ini dituangkan dalam RPJM Desa tahun 2016-2020. Musdes menyepakati kegiatan pembnagunan bendungan mini ini dna selanjutnya dituangkan dalam RKP Desa dan APB Desa tahun 2018.
Pembangunan bendungan mini ini melibatkan swadaya masyarakat melalui bergotong royong untuk mengurangi besarnya anggaran dana Desa yang harus di alokasikan.
Bendungan mini ini telah dibangun dan manfaatnya tidak hanya pada momen mandi balimau saja, justru saat ini telah berkembang digunakan menjadi objek wisata desa yang ramai dikunjungi setiap harinya.
Masyarakat memperoleh manfaat dari pembangunan bendungan mini ini sebagai sarana wisata dan menambah pendapatan keluarga dengan berjualan di wilayah sekitar bendungan mini ini. Pembelajaran Dengan sentuhan inovasi di bidang infrastruktur ini, telah tercapai hasil yang sangat bermanfaat bagi masyarakat. Tempat yang awalnya hanya ramai di waktu-waktu tertentu saja, bias menjadi ramai setiap harinya dengan sentuhan inovasi dan partisipasi pemerintahan desa juga masyarakat desa. Pembangunan infrastruktur berupa bendungan mini, dapat memeberikan manfaat lebih sebagai objek wisata desa dan berdampak pada meningkatnya sebagian ekonomi masyarakat desa.
Kelengkapan fasilitas bendungan sebaiknya dilengkapi untuk kenyamanan pengunjung seperti area parkir dan MCK.
Bendungan mini ini diharapkan bias dikelola oleh BUMDES, ataupun oleh organisasi karang taruna dengan memanfaatkan jasa parkir kendaraan dan penyewaan kios kios makanan dan jajanan.
Kontak Informasi
Kepala Desa: Zamri, HP 085278075523 Direktur Bumdes : Dedi Fitrah, HP 081242882586 Pengurus TPID: Sumadianto, HP 081270184225
Di sarikan dari menu nasional BID PID 2019
Saturday, February 27, 2021
WISATA SUMBER COMPLANG
WISATA SUMBER COMPLANG
Sumber Complang adalah nama sumber Mata Air yang terletak di Dusun Gondang Desa Purworejo ini. Keberadaan sumber complang sendiri sudah ratusan tahun ada dan kurang mendapat perhatian sehingga daya tariknya kurang memikat. Hanya penduduk lokal dan sekitar saja yang masih sering berkunjung ke lokasi sumber ini. Dengan Anggaran sebesar Rp. 300.000.000,- tahun 2017 mulai digarap wisata sumber complang dengan membangun 2 Kolam renang untuk kelas balita dan anak. Selain itu juga membangun tembok pagar serta membeli perlengkapan panggung hiburan.
Di tahun 2018 Pemerintah Desa Purworejo mengalokasikan di APBDes melalui sumber Dana Desa sebesar Rp. 378.000.000,- untuk pembangunan kolam renang dewasa dan infrastruktur lainnya. Diharapkan dengan adanya pengembangan ini semakin melengkapi wisata yang sudah ada sehingga diharapkan mampu menarik minat pengunjung lebih banyak berwisata di lokasi ini dan tentunya bisa meningkatkan Pendapatan Desa dari sektor wisata.
Wisata sumber complang ini keberadaanya sudah ratusan tahun, sehingga namanya sudah banyak dikenal oleh masyarakat baik didalam maupun luar kecamatan Kandat. Namun pengelolaanya belum maksimal ditambah fasilitas area wisata yang masih belum memadai membuat kawasan wisata ini sepi pengunjung dan belum bisa memberi dampak ekonomi yang signifikan baik bagi masyakat sekitar maupun desa pada umumnya.
Pengembangan failitas diarea wisata ini menjadi solusi guna menarik minat pengunjung untuk datang ke wisata sumber complang tersebut. Dengan cara dibangunnya kolam renang dan spot kuliner serta infrastruktur lainnya seperti panggung hiburan dan akses jalan masuk dengan menggunakan anggaran Dana Desa.
Melalui musyawarah desa dan koordinasi dengan kelembagaan desa serta pendamping desa maka dilakukan proyek jangka panjang untuk pengembangan aset wisata sumber complang tersebutdengan menggunakan anggaran Dana Desa. Tahun 2017 mulai digarap wisata sumber complang dengan membangun 2 Kolam renang untuk kelas balita dan anak. Selain itu juga membangun tembok pagar serta membeli perlengkapan panggung hiburan. Di tahun 2018 dilanjutkan untuk pembangunan kolam renang dewasa dan infrastruktur jalan paving. Kegiatan ini dilakukan secara swakelola dengan mendukung Program padat karya tunai.
Sekarang dengan adanya pengembangan fasilitas wajah sumber compalng semakin lebih menarik dan mulai ramai dikunjungi pengunjung lagi. Secara tidak langsung perekonomian masyarakat sekitar juga terkena dampak dengan bisa berjualan di area kuliner. Dan ini pengelolaan wisata ini dirintis untuk menjadi unit usaha bumdes.
Pengembangan fasilitas wisata ini menjadi program priortas desa setelah melalui proses musyawarah desa dan melibatkan seluruh stake holder mulai dari kelembagaan desa sampai dengan masukan dari pendamping desa. Konsep modernisasi fasilitas area wisata tanpa merubah bentuk sumber aslinya menjadi potensi yang bisa mendatangkan pengunjung. Sehingga masyarakat sekitar bisa juga bisa terangkat perekonomiannya dan bisa mendatangkan PAD bagi desa.
Kegiatan seperti ini hendaknya terus mendapatkan pendampingan serta perlu mendapat perhatian tidak saja dari desa setempat namun juga dari para stake holder baik dari pemerintah daerah maupun instansi lainnya. Media promosi juga menjadi faktor penting nantinya guna mengangkat publikasi wisata tersebut. Diperlukan Blue Print perencanaan dari desa untuk pembangunan wisata ini. Hal ini bisa dilakukan dengan bantuan teknis dari berbagai pihak.
Kontak Informasi
Kepala Desa Purworejo : 081 235 294 849
Email Desa Purworejo : purworejo.kandatkec@gmail.com
Di sarikan dari karya TPID PID Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri
Friday, February 26, 2021
KERAJINAN TALI KUR JADI TAS DOMPET GANTUNGAN KUNCI DLL EKONOMI KREATIF K...
KERAJINAN TALI KUR JADI TAS, DOMPET, GANTUNGAN KUNCI, DLL
EKONOMI KREATIF KELOMPOK PEREMPUAN
Hj. Neni Frismawati adalah warga Desa Tanjung Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri Provinsi Jawa Timur yang memiliki keahlian membuat kerajinan tangan dari Tali Kur menjadi barang jadi seperti tas, dompet, gantungan kunci yang layak pakai dan layak jual.
Dari Keahlian yang dimiliki kemudian ditularkan kepada perempuan-perempuan yang ada di Desanya yang kemudian juga dapat merasakan hasil berupa penambahan pendapatan dari kerajinan yang telah didapatkan dengan cara belajar bersama-sama dengan sesama perempuan yang ada di Desa.
Tantangan dan Latar Belakang Masalah
1. Kerajinan Tali Kur memiliki kerumitan tersendiri, sehingga diperlukan banyak pengalaman dan latihan secara bersama-sama untuk lebih mempermudah dan memperbaiki hasil produksi.
2. Kerajinan Tali Kur bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun, sehingga sangat cocok jika ditekuni oleh perempuan yang lebih banyak berada di rumah dan hanya beraktifitas mengurus keluarga.
3. Memanfaatkan waktu luang dari pada digunakan untuk hal-hal yang kurang memberikan manfaat secara sosial dan ekonomi.
4. Produk yang dihasilkan sangat layak jual, namun penjualan produk hanya menggunakan sistem online.
Solusi/Inovasi Yang Dijalankan
Kreatifitas dan kebersamaaan perempuan Kerajinan Tali Kur menghasilkan produk layak jual yang dapat memberikan nilai manfaat secara ekonomi.
Proses/Langkah Demi Langkah Penyelesaian Masalah/
Tantangan
1. Pada tahun 2014, ketika Hj. Neni Frismawati bertempat tinggal di luar Desa baru mengenal kerajinan tali kur dan saat itu kerajinan tali kur belum banyak dikenal oleh masyarakat.
2. Kemundian belajar sendiri tentang kerajinan kur. Meskipun terjadi banyak kendala namun hal tersebut tetap dilaksanakan secara terus menerus meskipun membutuhkan waktu lama.
3. Pada tahun 2016, Hj. Neni Frismawati kembali ke kampung halaman di Desa Tanjung. Kemudian meneruskan keahlian tersebut dan ditularkan kepada ibu-ibu yang ada disekitar rumahnya dengan cara belajar bersama tentang kerajinan tali kur.
4. Setelah mendapat respon positif, kemudian keterampilan kerajinan tali kur disosialisakan di pengajian keagamaan ibu-ibu tingkat RT, namun pada acara ini hanya menyampaikan produk yang telah dihasilkan dari kerajinan tali kur seperti tas, dompet dan gantungan kunci.
5. Dari acara sosialisasi tingak RT tersebut, bagi ibu-ibu yang minat untuk mendalami kerajinan tali kur kemudian diadakan pertemuan rutin untuk belajar bersama.
6. Setelah kegiatan belajar bersama tingkat RT tersebut terlaksana, Kepala Desa Tanjung mengundang untuk mengadakan pelatihan atau belajar bersama terkait kerajinan tali kur di kantor desa yang diikuti oleh kelompok perempuan yang ada di Desa.
Hasil/Capaian
1. Warga Desa, khususnya perempuan atau ibu-ibu, yang sudah belajar tentang kerajinan tali kur, sampai saat ini sudah bisa membuat sendiri produk yang dihasilkan dari tali kur.
2. Jumlah ibu-ibu yang terlibat pada kegitan ini sampai saat ini kurang lebih ada 15 orang. Namun yang lebih sering terlibat hanya sebanyak 7 orang.
3. Selain mengadakan pelatihan, Kepala Desa juga mengikutkan di setiap pameran ketika ada bazar dan promosi produk yang dihasilkan dari kerajinan tali kur. Hal tersebut telah berjalan dari tahun 2017 sampai dengan sekarang.
4. Dari produk yang sudah jadi tersebut juga sudah ada yang terjual bahkan sampai terjual ke luar pulau Jawa.
5. Kerajinan Tali Kur bisa menambah pendapatan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, bahkan untuk kebutuhan khusus bagi perempuan seperti perawatan kecantikan.
Pembelajaran
1. Kerajinan Tali Kur merupakan kegiatan ekonomi kreatif yang dilakukan oleh perempuan-perempuan desa yang didapatkan dengan cara belajar secara bersama-sama.
2. Keberadaan kelompok perempuan yang berada di Desa harus diberikan ruang untuk mengembangkan potensi dan keahliannya sehingga mampu memberikan manfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain
Rekomendasi
1. Hal yang menjadi perhatian terkait kerajinan tali kur adalah pemasaran, karena selama ini hanya lewat online.
2. Harapan kedepan, ada pihak yang mau atau memfasilitasi menampung atau tempat khusus seperti di tempat wisata yang digunakan untuk menjual produk-produk tali kur yang sudah jadi.
3. Perlunya dukungan Pemerintah, khususnya Pemerintah Desa, untuk lebih memberikan perhatian khusus terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh kelompok perempuan, terutama dalam hal pengembangannya.
4. Pentingnya membangun jejaring usaha dengan berbagai pihak di luar untuk mendapatkan dukungan pelaksanaan aktivitas usaha agar berjalan lebih baik dan maksimal.
Kontak Person
Hj. Neni Frisnawati, Penggagas Kerajinan Tali Kur Desa Tanjung Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri Provinsi JawaTimur.
Hp: 0812 3400 0555
Di Sarikan dari karya TPID PID Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri Jawa Timur
Thursday, February 25, 2021
KERAJINAN PASIR EKONOMI KREATIF MASYARAKAT
KERAJINAN PASIR
EKONOMI KREATIF MASYARAKAT DESA
Ali Rahmawanto (43 tahun) warga Desa Menang Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri, Jawa Timur mengubah pasir pantai menjadi sebuah karya lukis. Usaha ini dimulai Ali sejak tahun 2005 lalu.. Karyawannya berasal dari warga sekitar sehingga usahanya dapat membuka lapangan pekerjaan dan mengurangi jumlah pengangguran khususnya bagi warga di Desa Menang
Tantangan dan latar belakang masalah
Pada waktu kuliah di Politeknik Malang, Ali Rahmawanto beserta kawan kawannya yang tergabung di kelompok Pecinta Alam memang senang membuat kerajinan dari barang barang bekas seperti daun, kertas , pasir dll. Setelah lama dipelajari ternyata bahan dari pasir laut –lah yang paling cocok untuk dibuat keerajinan . Disamping mudah pengerjaannya ketersediaan pasir laut juga melimpah.
• Pada tahun 1997 bertepatan dengan krisis moneter Ia kembali ke Kediri dan mencoba mencari pekerjan di kediri. Hasilnya sampai tahun 2000 ia tidak mendapat pekerjaan karena banyak karyawan yang di PHK.
• Akhirnya ia bertekad untuk mendirikan usaha kecil kecilan dengan kemampuan yang dimilikinya yaitu membuat usaha kerajinan.
Solusi/ Inovasi yang dijalankan
Memberdayakan potensi masyarakat desa untuk meningkatkan taraf ekonomi melalui usaha kreatif pembuatan kerajinan dari bahan bahan bekas dan pasir pantai.
Proses/ langkah demi langkah penyelesaian masalah/tantangan
• Pada tahun 2002 Ali Rahmawanto bergabung dalam Organisasi karang taruna dan mulai membuat berbagai karya dari barang bekas bersama remaja desa.
• Pada tahun 2004 ia mulai merintis usaha kecil kecilan yang ia beri nama BASEMAN ART (Barisan seni manual ) bersama 5 orang temannya. dengan modal awal sekitar 1 – 2 juta.
• Pada tahun 2005 sampai 2009 usahanya masih terbilang sepi karena masyarakat Kediri belum begitu tertarik dengan produk kerajinannya.
• Tahun 2009 masyarakat mulai mengenal produk produknya. Ia masuk ke Dinas KOPERINDAG dan di rekomendasikan oleh pemerintah kabupaten Kediri untuk mengikuti berbagai acara pameran, salah satunya pameran INACRAFT di Jakarta yang menampilkan berbagai produk kerajinan kreatif dari seluruh provinsi se Indonesia. Dari berbagai pameran itulah Ia mendapatkan pengalaman yang sangat berharga tentang wawasan membaca pasar.
• Setelah mengikuti pameran INACRAFT barulah usahanya mulai berkembang sehingga Ia bisa membeli alat-alat untuk meningkatkan jumlah produksi kerajinannya.
• Pada tahun 2013 Ia merekrut 2 orang karyawan untuk membantu usahanya karena permintaan sudah mulai meningkat.
• Pada tahun 2014, mulai merambah pasar ke sekolah-sekolah,swalayan ,supermarket dan koperasi.
• Ali Rahmawanto mulai merekrut pekerja dari kalanga Ibu-ibu rumah tangga pada tahun 2017 karena menurutnya Ibu-ibu memiki ketelatenan dan kerapian dalam menggarap produk kerajinannya.
• Pada tahun 2017 Pak Ali mencoba merambah pasar luar kota seperti tempay-tempat wisata di Blitar dan Malang. Namun usahanya dirasa belum begitu maksimal karena terkendala pemasaran. Akan tetapi Ia tidak berputus asa dan mencoba memperbaiki strategi pemasarannya.
• Selain menjual kerajinan, Pak Ali juga menularkan ilmunya dengan mengadakan pelatihan-pelatihan prakarya untuk siswa siswi sekolah baik dari Kediri maupun dari luar kediri.
Hasil/ capaian
• Hasil karya Ali kebanyakan masih dipasarkan di daerah Kediri dan kota-kota lain yang letaknya dekat.
• Produk yang biasa dipasarkan antara lain kotak tissu,kotak pensil,hiasan dinding,kap lampu, blok notes,celengan,miniatur ,gantungan kunci, dll.
• Sampai tahun 2018 Pak Ali sudah merekrut 10 orang karyawan dari warga sekitar dan otomatis bisa menambah pemasukan ekonomi masyakat sekitar.
• Dalam sebulan Usahanya dapat memproduksi 300 an karya dengan jenis yang bermacam macam dan dibuat dengan cara manual
Pembelajaran
• Dari pengalaman Pak Ali Rahmawanto dapat di ambil pelajaran bahwa memulai usaha tidak perlu modal yang besar yang paling penting punya keyakinan, keuletan dan ketelatenan.
• Dengan kreatifitas dan usaha sungguh-sungguh untuk berinovasi barang bekas yang sebelumnya tidak berguna bisa diubah menjadi barang bernilai seni dan bernilai jual, sehingga dapat menambah pemasukan.
Rekomendasi
• Perlunya dukungan dari pemerintah untuk mengembangkan usaha ekonomi kreatif baik dari segi moril maupun materiil untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
• Pentingnya membangun jejaring dengan berbagai pihak untuk mendapatkan dukungan bagi usaha kecil dan menengah agar dapat bersaing dengan produk produk lainnya.
Kontak Informasi Ali Rahmawanto, Pemilik Usaha “Baseman Art”, RT 02/RW 04 Dusun Soko Desa Menang Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri.
Email: baseman.art.kediri@gmail.com
HP: 0822 6405 4848
Di Sarikan dari Karya TPID PID Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri Jawa Timur
Wednesday, February 24, 2021
BUMDESA BISA MENYALURKAN PUPUK BERSUBSISDI
BUMDESA BISA MENYALURKAN PUPUK BERSUBSIDI
Desa Cendono Kecamatan kandat Kabupaten Kediri
Untuk mempermudah akses pelayanan pupuk bersubsidi agar tidak jauh dari kios selama ini serta menjamin ketersediaan pupuknya maka selaras dengan pengembangan Bumdes desa Cendono mendirikan unit usaha bumdes khusus penyalur pupuk bersubsidi yang hanya untuk jatah petani desa Cendono sendiri sesuai dengan RDKK dengan tetap menjadi mitra dari kios resminya.
Unit ini didirikan pada tahun 2017 hingga sekarang sudah mampu menjadi wadah bagi kelompok tani desa Cendono dalam distribusi pupuk khususnya pupuk bersubsidi.
Selama ini kios resmi pupuk untuk desa Cendono berada didesa Sumberjo yang jauh dari desa Cendono. Dan seringkali jatahnya berkurang karena terambil oleh petani desa lain. Akhirnya setelah berkoordinasi dengan Pendamping Desa bersepakat untuk mengadakan pertemuan bersama dengan PPL, Kios dan distributor. Dari situ akhirnya disepakati unit usahanya bumdes sebagai penyalur untuk jatah desa Cendono dan bukan kios. Sehingga jatah desa hanya boleh untuk desa cendono sendiri dan tidak boleh dijual keluar desa. Dan melalui penyertaan modal Bumdes unit ini bisa berjalan.
Melalui bumdes pemerintah desa Cendono membuka unit usaha bumdes yang bergerak dipenyaluran pupuk khususnya pupuk bersubsidi dengan tetap menjadi mitra dari kios dan distributor yang sama.
Awal 2017 setelah seringnya mendapat laporan masalah kelangkaan pupuk bersubsidi didesa Cendono maka Kepala Desa melakukan koordinasi dengan Pendamping terkait solusi dan keinginan agar masalah pupuk bisa diselesaikan melalui Bumdes. Akhirnya disepakati bersama untuk melakukan koordinasi bersama dengan PPL, Kios dan distributor. Dari hasil diskusi panjang ditemukan solusi bila penyaluran pupuk bersubsidi desa Cendono diambil alih oleh Unit usaha Bumdes sendiri. Khusus desa cendono sesuai dengan RDKK dan tidak boleh dijual ke luar daerah. Mengenai harga tetap sesuai harga nett hanya unit bumdes menambahkan biaya angkut dan biaya lain sesuai dengan kesepakatan dengan para petani.
Sekarang dengan adanya layanan unit penyalur pupuk bersubsidi desa Cendono tidak khawatir akan kekurangan stok. Karena sudah di atur sesuai dengan kebutuhan sesuai RDKK. Dan tidak perlu jauh ke kios cukup menghemat waktu sekaligus menyukseskan usaha bumdes.
Kegiatan ini membutuhkan sinergitas dari semua unsur yang berperan langsung terhadap urusan pupuk bersubsidi dan pengelolaan bumdes. Dengan kerjasama yang baik dan rumusan yang tertata maka desa Cendono bisa mengatasi masalah pupuk ini dari masalah yang selama ini ada.
Diharapkan penyertaan modal untuk unit usaha bumdes ini juga akan naik agar bisa menambah keuntungan sekaligus unit usaha bumdes ini bisa menjadi toko pertanian milik desa yang tidak hanya menangani pupuk bersubsidi.
Kontak Informasi
Kepala Desa Cendono : 081 334 595 577
085790504527
Email Desa Cendono : dscendono@gmail.com
Di sarikan dari karya TPID PID Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri Jawa Timur
Tuesday, February 23, 2021
SALURAN PIPA IRIGASI INI
BISA MENGAIRI SAWAH
SEBELUMNYA TADAH HUJAN KINI BISA PANEN SEPANJANG MUSIM
Pemerintah Desa Maesan Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri mengajak warga untuk bergotong royong mendirikan suatu sarana penyaluran air melalui irigasi saluran pipa. Selanjutnya pemerintah desa memberikan bantuan dalam pembangunan serta pengadaan sarana dan prasarana hingga terwujudnya suatu pembangunan irigasi saluran air. Sehingga warga dapat terbantu dalam penyaluran air ke setiap sawah warga, dan air dapat tersalurkan secara efektif serta merata.
Tantangan dan latar belakang masalah
-Kurangnya kesadaran masyarakat dalam penggunaan air untuk pengairan sawah.
-Kebiasaan masyarakat yang masih menggunakan cara-cara yang kurang efektif dalam penyaluran air ke sawah-sawah warga.
Solusi/ Inovasi yang dijalankan
Dengan memanfaatkan saluran irigasi pipa maka warga sangat terbantu dalam penyaluran air ke setiap sawah warga, sehingga air dapat tersalurkan secara efektif dan merata.
Proses/ langkah demi langkah penyelesaian masalah/tantangan
-Pemerintah desa bersama dengan masyarakat melakukan diskusi/musyawarah perihal penanganan masalah pengairan sawah.
-Setelah bermusyawarah dengan masyarakat, desa bersepakat bersama untuk tidak mengalirkan air secara tidak beraturan.
-Mengajak masyarakat bergotong royong membersihkan sepanjang daerah aliran sungai disekitar persawahan warga.
Hasil/ capaian
Dengan adanya program tersebut terjadi peningkatan kesadaran warga tentang penggunaan air secara tertib dan efektif. Semakin terbantunya warga Maesan dalam pengairan sawah.
Pembelajaran
Pentingnya menanamkan kesadaran masyarakat dalam perihal memanfaatkan air untuk melestarikan sawah.
Rekomendasi
Banyaknya warga yang mengalirkan air ke sawah-sawah secara tidak teratur dan efektif mengakibatkan air tidak terbagi secara merata dan menimbulkan kecemburuan sosial, maka dari itu dengan terwujudnya saluran pipa tersebut sangat membantu wagra dalam malasah pengairan sawah mereka.
Kontak Informasi -TPID Kec.Mojo (Asep) 081555390806
Di sarikan dari karya TPID PID Kec. Mojo Kab. Kediri Jawa Timur
Monday, February 22, 2021
MENGOLAH KOTORAN SAPI MENJADI PUPUK BOKHASI
Salah satu UPK BUMDes Desa Tanjung Raja, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan adalah bank sampah yang memanfaatkan kotoran sapi menjadi pupuk bokasi. Dari inisiatif awal untuk memenuhi kebutuhan perkebunan BUMDes di desa, telah berkembang menjadikan desa sebagai tempat percontohan dan tempat belajar membuat pupuk bokasi.
Latar belakang
Banyaknya kotoran sapi milik warga yang menumpuk dan belum dikelola mendorong Pemerintah Desa Tanjung Raja Kecamatana Mura Enim Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan membangun BUMDES dengan salah satu UPK berbentuk bank sampah untuk pembuatan pupuk bokasi yang bersumber dari Dana Desa (DD) Tahun Anggaran 2017-2018. Desa yang tadinya belum memiliki sarana prasarana pengelolaan sampah, kini sudah memiliki bank sampah sebagai tempat pembuatan pupuk bokasi yang produksinya mampu memenuhi kebutuhan perkebunan BUMDES di desa. SDM desa yang sebelumnya terbatas dalam pengelolaan sampah, kini menjadi narasumber bagi desa lain dalam pembelajaran tentang pengelolaan sampah. Solusi Menjadikan pengalaman desa sebagai tempat edukasi pengelolaan sampah dari kotoran sapi menjadi pupuk bokasi.
Proses
Melakukan Musrenbangdes tahun 2016 untuk menyepakati pembngunan bank sampah sebagai saran pengelolaan sampah / kotoran sapi menjadi pupuk bokasi yang akan dikelola oleh BUMDES Pemerintah Desa Tanjung Raja mencari solusi untuk segera menyediakan mesin pengelola sampah / mesin pencaca sampah organik. Melakukan pelatihan pembuat pupuk bokasi. Pemerintah Desa memasukan usulan penambahan gedung bank sampah melalui recana kegiatan pemerintah (RKP) Tahun2019 Pada tahun 2018 pemerintah Desa merealisasikan pupuk model BUMDES. Untuk pembutan pupuk bokasi.
Hasil
Masyarakat mengikuti alternatifdalam memilih pupuk Organik bokasi selain pupuk An organik. Telah terjadinya tempat edukasi pengelolaan pupuk Pengelolaan Kotoran Sapi Menjadi Pupuk Bokashi Desa Tanjung Raya Kecamatan Muara Enim Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Desa Tanjung Raja menjadi tempt belajar bagi desa lain dalam pengelolaan Dana Desa dan pupuk bokasi. Sarana pengelolaan sampah dan kotoran sapi menjadi percontohan di tingkat Kabupaten. Sarana merintis bank sampah melalui pemberdayaan desa.
Pembelajaran
Pembangunan Desa yang berwala dari pemanfaatan sumber daya alam (SDA) Desa sebagai prioritas pembangunan dapat menjadi input dalam penggunaan dan pengelolaan Dana Desa (DD) yang tepat sasaran. Sehingga menjadi salah satu sumber penghasilan Desa.
Rekomendasi
Mempromosikan keberadaan desa ekowisata ditingkat Kabupaten hingga ke tingkat Nasoional. Membangun sarana prasarana pendukung Desa Agrowisata seperti: akses jalan, Lampu Penerangan Jalan , Gedung dan Mesin pengolah sampah.
Kontak Informasi
Hisuliadi (Kepala Desa) : 0812 – 7068 - 9387
Yuni Hastuti (Pengurus BUMDesa): 0822 – 8264 – 1349
Di sarikan dari Menu Nasional BID – PID 2019
MENGOLAH KOTORAN TERNAK MENJADI BIOGAS
Desa Jayakarta, Kecamatan Talang Empat, Kabupaten Bengkulu Tengah, dengan luas wilayah 450 Ha 80% lokasi Jayakarta daratan dan 20% perairan. Mayoritas penduduk bermata pencarian disektor pertanian dan perternakan. Sektor perternakan yaitu sapi yang banyak diusahakan oleh ampir seluruh masyarakat yang berada di Desa Jayakarta.
Latar Belakang
Sebagian besar masyarakat Desa Jayakarta sebagai petani dan peternak Banyaknya kotoran ternak menjadi penyebab Tidak mengetahui bagaimana mengolah kotoran ternak agar bisa bermanfaat,
Tahun 2015 melalui program dari dinas pertanian Bengkulu Utara Desa Jayanegara memperoleh bantuan berupa peralatan dan pembinaan pengolahan Biogas. Pemilihan bantuan tentu dengan mempertimbangkan aspek Desa Jayakarta adalah lumbung pertenakan. Selama ini masyaraka desa untuk memenuhi bahan bakar untuk memasak dari mengumpulkan kayu atau bahas gas elpiji. Kedua bahan bakar diatas tentu sangat terbatas pemakaiannya disamping akan berdampak pada lingkungan juga dari segi ekonomi relatif lebih mahal. Sentuhan pemberdayaan hadir untuk memberikan solusi dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada. Inovasi Mengikuti pelatihan cara membuat kotoran ternak agar menjadi Biogas dan menerapkan secara mandiri dan kelompok di kandang dan lahan ternak masyarakat peserta latihan.
Proses
Kelompok Tani Seri Rezeki mengadakan musyawarah desa untuk membicarakan ide untuk mengikuti pelatihan pembuatan biogas terbak
Kelompok dan Kepala Desa mengajukan kepada Dinas Pertanian dan Perternakan. Mengikuti pelatihan yg telah di adakan oleh pemerintah
Kelompok Tani Seri Rezeki dan Kades bersama perangkat desa di latih cara pembauatan biogas dari kotoran ternak dan di beri bantukan alat-alat yang dibutuhkan saat proses pembuatan biogas langsung penyaluran gas dan tempat berkumpulnya gas.
Kelompok Tani Seri Rezeki yang sudah mengikuti pelatihan memperaktekan secara mandiri dan kelompok pembuatan kotoran ternak menjadi gas yg bisa dipakai utnuk kegiatan dapur seharihari. Dan juga sisa dari proses pembuatan gas bisa untuk dijadikan sebuah pupuk tanaman sayuran dan buah.
Hasil
Kelompok Tani Seri Rezeki dan Warga Desa Jayakarta yang memiliki ternak sapi bisa membuat ataupun proses dari kotoran sapi menjadi biogas yang dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Adapun dengan hasil gas yg dibuat dari kotoran ternak sapi ini, bisa membantu kebutuhan di dapur terutama gas untuk keperluan memasak, dari gas itu juga bisa juga digunak untuk penerangan lampu , dan dari limbah proses pembuatan gas bisa digunakan untuk menjadi pupuk tani seperti buahbuahan dan sayuran.
Pembelajaran
Kekompakan dan kemauan yang keras bisa membantu meningkatkatkan pengetahuan dan keterampilan warga desa sehingga ahli Dibidang proses pembuatan biogas dari kotoran ternak dan pengetahuan tersebut bisa di bagi ke desa lain.
Rekomendasi Tindak lanjut
pengembangan pembuatan kotoran ternak menjadi biogas bisa menunjang kebutuhan keperluan seharihari yang ada di Desa Jayakarta, dan dengan adanya biogas dari kotoran ternak ini membuat lebih ekonomis dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Kontak Informasi
Bapak Sugianto No Hp : 0822 8214 9084
Di sarikan dari Menu Nasional BID – PID 2019
BUNKER SAPI
Desa Wonodadi Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung merupakan desa dengan jumlah penduduk sekitar 5.400 jiwa, yang bermata pencaharian sebagai petani dan peternak sapi. Berawal dari adanya berbagai faktor permasalahan yang ada di Desa Wonodadi maka solusi untuk membuat bunker sapi ini terusulkan oleh masyarakat desa. Proses pembuatan bunker dilakukan oleh masyarakat setempat dengan menyewa lahan kosong milik warga setempat untuk kemudian proses pembangunananya masyarakat setempat bergotong royong dalam membangun bunker tersebut. Dengan adanya bunker sapi ini penghasilan masyarakat khususnya petani sapi meningkat karena kotoran sapi diolah lagi menjadi pupuk kandang. Selain itu dengan adanya bunker sapi ini membuka lowongan pekerjaan bagi ibu-ibu rumah tangga yang ikut serta dalam mengolah kotoran sapi menjadi pupuk kandang yang memiliki nilai jual. Pengelolaan bunker sapi di Desa Wonodadi menghasilkan banyak keuntungan masyarakat setempat, salah satu keuntungan yang sangat besar yaitu kini lahan yang di sewa sudah dapat di beli dan dipergunakan oleh masyarakat tanpa sewa.
Latar Belakang
Keresahan warga terhadap hewan ternak sapi yang sering hilang mengingat banyaknya jumlah peternak sapi di Desa Wonodadi. Banyaknya waktu dan tenaga yang terbuang untuk ronda malam. Adanya permasalahan pencemaran lingkungan akibat kotoran sapi. Terbatasnya lahan kosong di wilayah sekitar. Inovasi Permasalahan di Desa Wonodadi akhirnya teratasi dengan inovasi pembuatan bunker sapi dengan menyewa lahan yang cukup luas milik warga setempat.
Proses
Melalui Musyawarah Desa, Kepala Desa Wonodadi menyampaikan gagasan dan rencananya menyelesaikan permasalahan lahan dengan cara membangun bunker Sapi. Sebagai langkah awal disepakati untuk menyewa lahan milik warga yang cukup luas. Proses pelaksanaan pembuatan bunker dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat setempat. Untuk pengamanan, kebersihan bunker dan pakan ternak dikelola oleh pemilik ternak yang tergabung dalam suatu kelompok. Kotoran sapi dikelola oleh ibuibu rumah tangga menjadi pupuk kandang yang memiliki nilai jual. Kotoran sapi yang telah diolah kemudian disetorkan kepada pengusaha pengelola pupuk kandang yang sebelumnya telah melakukan kerjasama dengan desa.
Hasil
Masyarakat Desa Wonodadi memiliki lapangan pekerjaan baru sebagai pengelolah kotoran sapi / pupuk kandang. Masyarakat sekitar khususnya ibu-ibu rumah tangga mendapatkan penghasilan tambahan karena mengelola kotoran sapi menjadi pupuk kandang. Lahan tempat bunker sapi yang semula menyewa sekarang menjadi milik warga setempat. Masyarakat tidak lagi resah atas kehilangan hewan ternak maupun pencemaran lingkungan. Pembelajaran Kotoran sapi yang awalnya mencemari lingkungan kini menjadi pendapatan yang meningkatkan ekonomi desa. Warga masyarakat mampu menghasilkan aset yang berawal mula dari permasalahan yang ada di desa. Rekomendasi Membeli mesin pengolah dan packaging pupuk kandang sehingga mampu memproduksi pupuk kandang sendiri yang siap jual. Menjalin kerjasama dengan pengusaha pupuk kandang di luar wilayah desa, sehingga dapat memperkenalkan pupuk kandang khas Desa Wonodadi.
Kontak Informasi
Marino (Kepala Desa Wonodadi) : 0812 6031 5350 Maridi (Pengelola Bunker) : 081272179554 Subardan (Inisiator Bunker) : 082178542078
Di sarikan dari Menu Nasional BID – PID 2019
CARA MEMBUAT FERMENTASI PAKAN TERNAK UNTUK SAPI DAN KAMBING (Bag.03)
CARA MEMBUAT FERMENTASI PAKAN TERNAK UNTUK SAPI DAN KAMBING (Bag.03)
Pakan fermentasi untuk kambing sebaiknya diberikan dengan ukuran yang lebih kecil.Berikut tahapan yang bisa dilakukan bagi para pembudidaya yang ingin membuat sendiri.
Jerami/pohon pisang (debog, sebagai alternatif jerami) dipotong-potong/dicacah kecil-kecil. Lalu siapkan larutan dari gula dan parutan nanas dicampur dengan air untuk fermentasi basah (gedebog) 1 liter dan jumlah air untuk fermentasi kering (jerami) sebayak 10 liter.
Di sisi lain, campurkan bahan utama yaitu jerami/ pohon pisang, ampas tahu dan katul ke dalam wadah yang besar.
Larutan yang berisi air, gula pasir dan parutan nanas 1 buah tadi aduk rata dan diamkan sejenak selama kurang lebih 15 menit. Kemudian masukan lagi larutan itu kedalam air ±10 liter lalu siramkan secara merata ke dalam campuran pakan dalam wadah besar, kemudian sebagai tambahan taburkan garam dan aduk lagi terus menerus hingga semuanya tercampur rata.
Masukan pakan kedalam ember/drum plastik lalu tutup dengan terpal/plastik tujuannya agar kedap udara selama kurang lebih 1 hari jika menggunakan bahan jerami (Kering) dan jika menggunakan bahan batang pohon pisang/debog (Basah) cukup 1-3 jam.
Pakan fermentasi siap untuk diberikan pada ternak kambing atau sapi setiap pagi dan sore.
Bersambung……..
Thursday, February 18, 2021
CARA MEMBUAT FERMENTASI PAKAN TERNAK UNTUK SAPI DAN KAMBING (Bag.02)
CARA MEMBUAT FERMENTASI PAKAN TERNAK UNTUK SAPI DAN KAMBING (Bag. 02)
Untuk bahan berupa jerami, cara pembuatannya diawali dengan menumbuk jerami kemudian disimpan ditempat yang telah disiapkan misal dengan ketinggian 20 cm. Tambahkan urea dan probiotik secara merata. Lalu tambah jerami lagi setinggi 20 cm lagi dan tambahkan juga lagi probiotik dan urea. Begitu seterusnya sampai jumlah yang diinginkan.
Pasca proses fermentasi selesai selanjutnya jerami dibiarkan ditempat terbuka atau dikeringkan sebelum disimpan dalam tempat yang aman dari hujan dan sinar matahari secara langsung. Setelah kering pakan ternak fermentasi dari jerami ini dapat diberikan kepada ternak.
Untuk pengolahan pakan ternak fermentasi dengan bahan yang lain, para peternak juga bisa melakukan uji coba atau eksperimen sendiri sesuai kreativitas kita masing-masing dengan tetap mengacu pada teori umum fermentasi yang ada.
Wednesday, February 17, 2021
WISATA ALAM WILIS SUMBER PODANG
WISATA ALAM WILIS SUMBER PODANG
Desa Joho, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri yang berada di lereng Gunung Wilis memiliki potensi wisata yang sudah dikenal masyarakat, yaitu wisata alam Sumber Podang. Pengembangannya menjadi kawasan desa wisata muncul seiring perjalanan waktu dan penggalian potensi desa. Bukan hanya memperkaya keragaman tujuan wisata, namun juga melestarikan tradisi yang pada akhirnya akan membantu meningkatkan perekonomian warga sekitar.
Tantangan dan latar belakang masalah
- Wisata alam Sumber Podang yang telah dikenal masyarakat
- Musik lesung
- Madu sebagai produk unggulan desa
- Sepi pengunjung
Solusi/ Inovasi yang dijalankan
Membuka tempat wisata baru, menguatkan UMKM untuk menunjang produk unggulan desa, mengadakan festival setiap tahun, melatih generasi muda bermain lesung .....
Proses/ langkah demi langkah penyelesaian masalah/tantangan
- Mengumpulkan warga sekitar dan membentuk kelompok sadar wisata mengadakan pembersihan tempat wisata dan penataan kembali tata ruang wilayah wisata dan dibangunnya rest area dengan menu masakan khas dgn mengedepankan edukasi
- Tokoh yang bergerak didalamnya dari unsur pemerintahan, toga, tomas dan pemuda desa
- Sumberdaya pendanaan didanani oleh APBDes
- Sumberdaya manusia warga sekitar
Hasil/ capaian
- Sebelumnya, wisata yang terkenal hanya Sumber Podang, sekarang Desa Joho menjadi salah satu kawasan desa wisata yang sering dikunjungi
- Perekonomian warga sekitar terangkat seiring banyaknya produk unggulan yang diminati wisatawan
- Sarana dan prasarana sekitar lokasi wisata dibangun/diperbaiki
- Kesenian lesung yang sebelumnya hanya dimainkan orang tua, mulai dikenal dan dipelajari anak-anak
Pembelajaran
- Membutuhkan waktu, tenaga, pemikiran, kerja sama, dan kekompakan tokoh serta warga desa untuk mewujudkan sebuah desa menjadi kawasan desa wisata
- Peran serta dukungan pemerintah, stakeholder terkait, dan media sosial sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan upaya tersebut
Rekomendasi
- Memastikan peran serta masyarakat sebagai pelaku
- Mengurus kerja sama dan memastikannya berjalan baik tanpa merugikan masyarakat dan lingkungan sekitar
- Belajar atau melakukan studi banding ke tempat yang memiliki potensi serupa
- Meningkatkan sarana dan prasarana penunjang yang dibutuhkan
Di sarikan dari karya TPID PID kecamatan Semen Kabupaten Kediri
Subscribe to:
Posts (Atom)